Brilio.net - Teknologi modern saat ini sangat membantu dunia pendidikan. Jadi nggak heran deh, sekarang ini sistem pendidikan banyak yang mulai beralih ke dunia digital. Salah satunya lewat penerapan kelas digital (digital classroom).
Metode inilah yang diterapkan di IPEKA Integrated Christian School (IICS) di Jakarta Barat dengan menggunakan metode blended learning. Metode ini merupakan penggabungan antara proses belajar mengajar tradisional dan konsep belajar digital dan mobile dengan memanfaatkan dukungan perangkat dan solusi Chromebook bagi siswa dan guru. Program ini bisa berjalan berkat dukungan Acer, Intel, dan Google.
Jajaran IICS dan Acer saat peluncuran program digital clasroom di IICS, Senin (9/10)
Tiga brand kelas dunia ini bersinergi untuk dunia pendidikan. Kita membawa teknologi terbaru untuk membantu dunia pendidikan menjadi lebih baik lagi, ujar Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang dalam acara peresmian program IPEKA Digital Classroom, New Approach in 21st Century Education di IICS, Jakarta, Senin (9/10).
Jadi setiap siswa kelas 7 dan 10 di sekolah ini akan mendapatkan satu perangkat Chromebook ACER CB3 yang sudah disematkan prosesor Intel dan dilengkapi berbagai aplikasi pendukung dari Google, seperti Google Chrome Gmail, Google Drive tanpa batas kapasitas memori, Google Search, App List Button, YouTube, Hangout, Classroom, Calendar dan sites.
Belajar jadi lebih seru nih
Dua jenjang kelas ini dipilih karena dianggap sebagai kelas awal di jenjang masing-masing. Tapi ke depan rencananya IICS akan menerapkan digital classroom di seluruh jenjang kelas SMP dan SMA.
Tujuan program ini agar para siswa bisa mengakses materi pembelajaran, tanya-jawab dengan guru sekaligus mengerjakan tugas. Para siswa juga bisa tahu pelajaran apa saja yang akan diajarkan besok di sekolah.
Siswa belajar menggunakan Chromebook
Mereka tinggal buka Chromebook di rumah, melihat tugas atau materi ajar. Setelah itu besok tinggal didiskusikan di kelas. Dengan begitu, tugas guru juga jadi lebih mudah lho.
Dengan sistem yang terintegrasi, guru dan siswa bisa merasakan pengalaman belajar mengajar yang lebih menarik dan meningkatkan inovasi serta kolaborasi antara siswa dan guru, membuat digital classroom menjadi lebih personal dan menarik, lanjut Herbet.
Sangat membantu guru memberikan tugas kepada siswa
Tapi tentu saja konten digital yang disediakan disesuaikan dengan tingkatan siswa dan materi pelajaran yang ada. Cara ini membantu para siswa untuk saling kompetitif. Selain itu, guru juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Nah dengan metode ini, menurut CEO IICS Handojo guru dapat memberikan tugas melalui Google Docs dan secara otomatis membuat duplikasi untuk setiap murid. Mereka pun dapat langsung mengerjakan tugas.
Begini metode digital clasroom yang diterapkan
"Solusi ini juga secara otomatis membantu guru menyusun tugas-tugas dalam folder driver yang terstruktur, sehingga murid juga akan melihat tugas-tugas serta tenggat waktu pengumpulan. Keunggulan lainnya, guru dapat membuat pengumuman dan memulai diskusi serta menjawab murid secara real-time, kata Handojo.
Oh ya, perangkat ini juga bisa digunakan secara offline dan dibawa pulang ke rumah lho. Tujuannya memang agar siswa bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya menggunakan Chromebook, sehingga bisa dipantau dan rekam jejak kegiatannya tersimpan untuk laporan di setiap akhir semester.
Recommended By Editor
- 7 Trik belajar ilmu hitung yang nggak kamu tahu sebelumnya
- 12 Pelesetan pertanyaan Fisika ini bikin lupa susahnya soal ujian
- 5 Sistem belajar pengganti Sistem Kebut Semalam, kamu wajib coba
- 15 Desain meja belajar keren ini bangkitkan semangat belajar anak
- 12 Tips jitu ini bikin kamu fokus belajar, penasaran ya?