Brilio.net -

Berdiri sejak 2004 silam, OPPO dikenal sebagai pelopor teknologi dalam industri ponsel. Hingga pada tahun berikutnya, perusahaan yang berasal dari Guangdong, China ini terus memperluas bisnisnya ke kurang lebih 40 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. OPPO mulai hadir di Tanah Air sejak 2013 lalu lewat smartphone perdananya yaitu Oppo Find 5.

Hingga saat ini OPPO terus mengembangkan teknologi terbaru lewat semua produknya. Salah satu teknologi yang menjadi daya tarik dari OPPO adalah kameranya yang memikat. Inovasi di modul kamera, fitur, sensor, dan tentunya pengalaman memotret jadi senjata utama. OPPO menaruh perhatian lebih untuk urusan fotografi terutama untuk seri Reno. Untuk smartphone OPPO Reno sendiri teknologi kameranya dibagi ke dalam dua era, yaitu era kamera utama dan era kamera portrait.

Penasaran bagaimana perjalanan OPPO Reno kamera? Yuk, simak ulasannya yang brilio.net himpun dari berbagai sumber, Kamis (25/8).

1. Era kamera utama OPPO Reno series.

Evolusi kamera potrait OPPO Reno Series  OPPO

foto: OPPO

OPPO Reno mengawali perjalanannya dengan era kamera utama lewat OPPO Reno 10x Zoom. Kamera mampu menangkap foto jarak jauh yang menjangkau focal-length dari 16mm hingga 160mm.

Lalu OPPO Reno kamera kembali berinovasi dengan memperkenalkan fitur perekaman video seperti ultra steady video, video bokeh, dan audio zoom & audio focus pada OPPO Reno2. Selanjutnya OPPO Reno3 menjadi jajaran terakhir dalam era kamera yang menawarkan kamera utama dengan resolusi besar 108MP. Lewat Reno3 OPPO memamerkan di papan billboard besar untuk memperlihatkan kemulusan dan kebersihan gambar.

2. Era kamera Portrait OPPO Reno series.

Evolusi kamera potrait OPPO Reno Series  OPPO

foto: OPPO

Pada era ini, OPPO memulai mengeksplorasi kamera potrait dengan fitur unggulan AI Color Portrait pada OPPO Reno4, yang dapat digunakan baik di kamera depan maupun belakang. AI Color Portrait memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) yang dapat memisahkan antara warna subjek utama dengan latar belakang. Dengan fitur ini, pengguna dapat membuat subjek pada foto dengan warna aslinya, namun dengan latar belakang berwarna hitam putih klasik.

Fitur AI Color Portrait juga dapat membuat subjek tetap berwarna seperti aslinya, sementara latar belakang akan dibuat warna hitam putih klasik. OPPO Reno kamera juga menawarkan Night Flare Portrait yang dapat membuat gambar lebih terang dengan latar belakang bokeh di malam hari.

Lalu OPPO Reno kamera hadir dengan teknologi AI Mix Portrait yang dapat menggabungkan video portrait dengan latar belakang. Fitur ini untuk pertama kalinya hadir di OPPO Reno5, bersama dengan fitur lainnya yang berorientasi pada video, yaitu AI Highlight Video, Ultra Night video, dan HDR Live.

Adanya fitur Bokeh Flare Portrait Video membuat perjalanan OPPO Reno kamera kian canggih. Fitur ini bak kamera profesional dengan algoritma kecerdasan buatan (AI) OPPO dapat menunjukkan dengan tepat sumber cahaya asli pada latar belakang dan menciptakan titik cahaya bokeh pada berbagai tingkatan kedalaman.

Fitur ini menandakan peluncuran OPPO Reno6, yang dibekali konfigurasi empat kamera belakang, antara lain lensa lebar 64 MP, ultra lebar 8 MP, lensa makro 2 MP dan depth sensor 2 MP.

Era kamera portrait OPPO Reno saat ini berakhir pada OPPO Reno7 yang lebih fokus menghadirkan pengalaman luar biasa dalam membidik gambar selfie. Fitur-fitur yang dihadirkan antara lain Ultra Sensing Selfie, Selfie HDR, dan Portrait Retouching.

3. Kamera OPPO Reno8.

Evolusi kamera potrait OPPO Reno Series  OPPO

foto: OPPO

OPPO Reno8 menjadi seri Reno pertama yang dibekali chipset NPU buatan sendiri, MariSilicon X. Dirancang dengan fabrikasi 6nm dari TSMC, MariSilicon X memiliki tiga keunggulan, yaitu Ultra HDR Image Signaling Processor, RGBW Pro yang sudah ditingkatkan, dan lebih efisien dalam hal manajemen daya.

Bekerjasama dengan Sony, OPPO Reno8 dilengkapi dengan sensor kamera IMX709. Sensor ini menampilkan desain array pixel revolusioner, memperkenalkan pixel putih yang tidak ditemukan pada sensor RGGB tradisional. Pixel putih yang terbaru ini dirasa lebih sensitif terhadap cahaya dibandingkan dengan pixel lain dan juga dikombinasikan dengan algoritma Quadra Binning. Dengan kata lain sensor ini mampu meningkatkan asupan cahaya tanpa mengurangi warna yang asli.

Algoritma AI juga telah disematkan langsung ke teknologi kamera IMX709 ini. Kecerdasan buatan ini mampu meningkatkan kompabilitas lintas platform dan efisiensi pemrosesan gambar. Berkatnya, smartphone ini mampu menangkap 60% lebih banyak cahaya daripada sensor RGGB standar sekaligus mengurangi noise hingga 35%. Hasilnya adalah gambar yang lebih jelas, terang dalam kondisi minim cahaya sekalipun.