Brilio.net - Menanggapi respons negatif terhadap banyaknya konten politik jelang pemilu Amerika Serikat pada 2020 lalu, Facebook mulai memberlakukan pengurangan penayangan konten politik di News Feed maupun Group mulai awal 2021. Hingga kini, pihak Facebook perlahan memperluas upaya ini guna mengembalikan fungsi Facebook yang menjadi tempat berlabuh, berbagi, dan saling menyapa antara kerabat dan keluarga.
Terdapat lebih dari 80 negara yang mendapatkan versi terbaru News Feed ini. Di antaranya ada Amerika Serikat, Swedia, Kosta Rika, Irlandia, Kanada, Brasil, termasuk Indonesia dan berbagai negara lainnya. Setelah pada Februari 2021 diumumkan, bulan Agustus dan Oktober menjadi bulan-bulan di mana fitur ini diperbarui.
Seperti yang brilio.net pantau dari laman resmi Facebook, Senin (18/10), pembaruan pada Agustus berbunyi, "Kami telah melihat hasil positif dari pengujian kami untuk mengatasi umpan balik yang kami terima dari orang-orang tentang keinginan untuk melihat lebih sedikit konten politik di Kabar Beranda mereka. Akibatnya, kami berencana untuk memperluas tes ini ke Kosta Rika, Swedia, Spanyol, dan Irlandia."
Juru bicara Facebook juga melanjutkan, "Kami juga telah mempelajari bahwa beberapa sinyal keterlibatan dapat menunjukkan dengan lebih baik pos apa yang menurut orang lebih berharga daripada yang lain. Berdasarkan masukan tersebut, kami secara bertahap memperluas beberapa pengujian untuk mengurangi penekanan pada sinyal seperti seberapa besar kemungkinan seseorang mengomentari atau membagikan konten politik. Pada saat yang sama, kami lebih menekankan pada sinyal baru seperti seberapa besar kemungkinan orang memberi kami umpan balik negatif pada postingan tentang topik politik dan peristiwa terkini saat kami memberi peringkat pada jenis postingan tersebut di Kabar Beranda mereka."
Pentingnya kenyamanan pengguna pun tak luput dari perhatian Facebook. Makanya fitur ini terus ditingkatkan, "Kami telah mengetahui bahwa perubahan ini akan memengaruhi konten urusan masyarakat secara lebih luas dan bahwa penerbit dapat melihat dampak pada lalu lintas mereka. Mengetahui hal ini, kami merencanakan peluncuran bertahap dan metodis untuk tes ini, tetapi tetap didorong, dan berharap untuk mengumumkan ekspansi lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang."
foto: Freepik/@user5391341
Sedangkan pembaruan di bulan ini, pihak Facebook sendiri membeberkan pada 13 Oktober lalu, "Kami memperluas tes peringkat konten politik ke lebih banyak negara di seluruh dunia. Saat kami mendapatkan lebih banyak wawasan dari pengujian ini, kami akan membagikan pembaruan tentang apa yang kami pelajari dan akan terus membuat perubahan yang sesuai."
Keinginan membatasi penyebaran konten politik ini telah disampaikan langsung oleh CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg sendiri, "Orang-orang tidak ingin (konten) politik yang berusaha mengambil alih pengalaman mereka," sebutnya.
Biasanya, konten-konten politik tersebut muncul di bagian beranda pengguna Facebook. Namun tidak hanya di beranda, pemilik Facebook juga ingin berhenti merekomendasikan grup tentang politik secara permanen ke pengguna. Dengan demikian, Facebook kembali menjadi tempat yang semestinya.
Recommended By Editor
- Cara mematikan video putar otomatis Twitter, Facebook, dan Instagram
- Mengenal BGP, sistem yang disebut jadi biang keladi Facebook down
- "Happiness Journey to be #GenHappineZ" persembahan kolaborasi Sasa dan Naturally Speaking by Erha
- Asyik! Pengguna Instagram & Facebook Messenger kini bisa chat bareng
- Facebook hingga Twitter pakai logo warna biru, ini 5 filosofinya
- FTC minta Facebook jual Instagram dan WhatsApp, ini alasannya