Brilio.net - Perlu diakui, Facebook merupakan salah satu media sosial paling populer di dunia. Sebelum adanya Instagram dan Twitter belum sepopuler sekarang, warganet Indonesia mulai mengalihkan media sosial favorit dari Friendster ke Facebook. Hingga kini, banyak orang yang masih menjadikan Facebook sebagai salah satu media sosial yang wajib dibuka setiap harinya.
Meski demikian, pendiri WhatsApp, Brian Acton, meminta para pengguna layanan yang ia buat untuk menghapus akun Facebook. Pernyataan ini diungkapkan Acton pada ulang tahun Wired yang ke-25 beberapa hari lalu.
"Jika kamu ingin tetap memakai Facebook, dan ingin iklan mengikuti kamu, silakan," kata Acton, seperti dikutip dari The Verge.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, (12/11), ajakan Acton untuk menghapus akun Facebook bermula dari skandal penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica. Saat itu, #DeleteFacebook menyeruak dan menjadi trending topic di media sosial.
foto: liputan6.com
Saat skandal itu terungkap, Acton sudah setahun lamanya meninggalkan Facebook. Ia mengundurkan diri dari Facebook pada 2017 karena sempat terlibat konflik dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg karena masalah monetisasi WhatsApp. Ia meninggalkan jutaan sahamnya dan menjadi seseorang yang konsisten mengkritik Facebook.
"Saat itu ada tekanan terhadap Facebook. Aku berpikir, mungkin sudah waktunya (untuk keluar dari perusahaan). Aku sadar ada kesalahan fatal Facebook, yakni mereka tidak memiliki jejak," kata Acton.
Yang ia maksud dengan jejak adalah, jika seseorang meninggalkan Facebook, orang itu tak punya lagi jejak yang bisa dilacak. Acton jadi salah satu petinggi yang mundur dari Facebook dan berubah menjadi salah satu pengkritik perusahaan jejaring sosial raksasa itu. Namun di samping itu, ada petinggi lain yang juga jadi pengkritik bagi Facebook.
Selanjutnya, setelah meninggalkan Facebook, Acton mendirikan Signal Foundation. Yayasan ini merupakan LSM di balik aplikasi pesan terenkripsi yang dipakai oleh jurnalis dan advokat HAM di seluruh dunia. Acton begitu skeptis terkait komitmen Mark Zuckerberg terhadap enkripsi.
foto: imovieweb.com
"Jika ingin mewujudkannya, ia bisa saja melakukannya. Namun, ia berubah pikiran," kata Acton, memberi komentar atas langkah Mark Zuckerberg.
Ini bukan pertama kalinya Acton menyerukan pengguna untuk menghapus akun Facebook mereka. Pada Mei 2018 seruan #DeleteFacebook juga dilontarkan oleh pendiri WhatsApp, Brian Acton. Ini jelas mengejutkan, mengingat WhatsApp adalah layanan pesan instan yang dimiliki Facebook.