Brilio.net -
Dulu, orang yang ingin mencari pekerjaan selalu membolak-balik iklan lowongan kerja di koran. Tapi sekarang cara itu sudah ketinggalan zaman. Maklum deh, kini sudah banyak informasi lowongan kerja di sosial media. Selain itu, referensi dari teman, kenalan ataupun keluarga menjadi pertimbangan utama.
Nah, berdasarkan laporan Boston Consulting Group dan Recruit Works Institute mengenai Tren Pencari Kerja Global, 44% pencari kerja percaya bahwa situs lowongan kerja dan jejaring sosial merupakan kanal paling efektif dan efisien mencari pekerjaan.
Oh ya, soal mencari pekerjaan bukan hanya buat kamu yang fresh graduate ya. Ternyata banyak juga lho karyawan yang sampai sekarang terus memburu pekerjaan yang cocok.
foto: news.euspert.com
Coba deh lihat temuan Research Work Institute, hanya 25,5% pekerja di Indonesia yang rela meninggalkan pekerjaannya karena permasalahan gaji atau tunjangan. Sementara sisanya atau 74,5% pekerja mencari pekerjaan baru karena ingin mendapatkan budaya kerja yang berbeda.
Mereka juga melihat visi dan misi perusahaan yang lebih sesuai dengan keinginannya. Disamping itu mereka juga mencari lingkungan kerja dan teman-teman kerja yang lebih menyenangkan.
Nah buat kamu yang lagi mencari pekerjaan, sekarang ini di Indonesia ada lho platform jejaring sosial yang khusus memuat info lowongan kerja. Namanya Wantedly. Tapi jangan dikira ini platform lowongan kerja biasa ya.
foto: wantedly.com
Ini sejatinya adalah platform perekrutan terbesar di Jepang. Uniknya, lewat platform ini, para pencari pekerjaan maupun perusahaan bisa saling mengenal satu sama lain.
Pencari kerja sebelum memutuskan mengirim lamaran bisa mencari tahu lebih dalam perusahaan yang ingin dituju. Begitu juga perusahaan, bisa mendapatkan kandidat karyawan yang berkualitas. Sebab, ini merupakan kombinasi platform lowongan kerja dengan sosial media.
Nggak heran deh kalau platform ini layaknya mencari pacar. Antara pencari kerja dan perusahaan bisa melakukan pendekatan dulu. Mencari kecocokan sebelum akhirnya membuat keputusan jangka panjang.
foto: brilio.net/yani andryansjah
Melalui platform ini, para pencari kerja dengan mudah menemukan informasi mengenai perusahaan yang memiliki semangat dan visi yang sesuai dengan aspirasi mereka.
Berbeda dengan situs lowongan pekerjaan lain yang berusaha menarik kandidat dengan iming-iming gaji dan tunjangan, Wantedly mengambil pendekatan yang berbeda terhadap perekrutan.
Posting dari perusahaan di platform kami akan lebih berfokus pada penjelasan mengenai budaya kerja serta visi mereka sehingga dapat menarik calon kandidat yang memiliki pemikiran yang sejalan, ujar Country Head Indonesia Wantedly, Lius Widjaja baru-baru ini di Jakarta.
Ki-ka : Norman Sasono, Chief Innovation Officer & Co-founder Bizzy.co.id, Business Development Wantedly Indonesia, Kentaro Adachi, Country Head Indonesia Wantedly, Lius Widjaja, dan Business Development Wantedly Indonesia, Imelda Dharmawi. (foto: brilio.net/yani andryansjah)
Oh ya, dengan teknologi one-click sharing, karyawan perusahaan juga dapat ikutan d dalam kegiatan perekrutan lho. Caranya dengan menyebarkan lowongan kerja ke beberapa jejaring sosial secara instan agar terekspos pada pencari kerja pasif yang jarang aktif di situs lowongan kerja tradisional.
Maklum deh, bicara soal pencari kerja, saat ini hanya 25% saja lho populasi pencari kerja yang aktif di platform lowongan kerja tradisional. Sisanya (75%) dalah pencari kerja pasif yang aktif di berbagai sosial media. Mereka ini sebenarnya sudah bekerja. Cuma masih terus mencari tempat yang lebih baik.
Nah salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkanplatform ini adalah Bizzy.co.id, perintis e-commerce B2B di Indonesia. Wantedly mampu menghubungkan kami dengan kandidat yang berkualitas serta memiliki mentalitas yang tepat untuk beradaptasi dengan budaya perusahaan start-up, ujar Norman Sasono, Chief Innovation Officer & Co-founder Bizzy.co.id.
foto: greatresumesfast.com
Platform ini merupakan terobosan baru dalam proses rekrutmen dengan fitur-fitur yang lebih ramah bagi pengguna dibanding proses rekrutmen tradisional.
Recommended By Editor
- 14 Orang ini berhasil mengubah nasib hidupnya berkat teknologi
- 10 Pebisnis ini sempat gagal sebelum akhirnya sukses besar!
- 15 Teknologi ini jadi bukti kalau kita telah berada di masa depan
- 10 Cara melakukan sesuatu yang rumit jadi mudah layaknya orang jenius
- 7 Benda ini ternyata tak tergantikan kecanggihan smartphone, setuju?