Brilio.net - Inovasi terhadap teknologi yang ramah lingkungan memang terus digalakkan. Salah satunya penggunaan sinar matahari sebagai sumber tenaga untuk pesawat terbang, sehingga tak perlu menggunakan bahan bakar fosil.

Seperti teknologi yang diterapkan pada pesawat bertenaga surya, Solar Impulse. Pesawat tanpa bahan bakar ini, bahkan telah berhasil menyelesaikan penerbangan mengelilingi dunia dan mendarat selamat pada Selasa (26/7), di Abu Dhabi. Perjalanan tersebut memakan waktu selama 16 bulan.

Solar Impulse saat mendarat dari penerbangan

Solar Impulse  2016 brilio.net

Pesawat itu pertama kali lepas landas dari Abu Dhabi pada 9 Maret 2015, memulai perjalanan sekitar 40.000 kilometer dengan waktu terbang hampir 500 jam. Seperti dikutip dari Antara, Kamis (28/7), Bertrand Piccard dan Andre Borschberg, warga Swiss adalah pendiri proyek itu. Mereka bergantian menjadi pilot pesawat yang memiliki rentang sayap lebih besar dari Boeing 747 dan seberat mobil keluarga.

Piccard saat selfie di pesawatnya

Solar Impulse  2016 brilio.net

Solar Impulse  2016 brilio.net

"Lebih dari sebuah pencapaian dalam sejarah penerbangan, Solar Impulse telah membuat sejarah dalam energi. Saya yakin bahwa dalam 10 tahun mendatang kami akan melihat pesawat-pesawat listrik membawa 50 penumpang untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah," kata Piccard, yang menjadi pilot untuk penerbangan terakhir pesawat itu setelah mendarat.

Untuk diketahui Solar Impulse yang memiliki empat mesin baling-baling itu digerakkan menggunakan tenaga yang dihimpun oleh lebih dari 17.000 sel surya pada sayapnya. Adapun kelebihan energinya akan disimpan dalam baterai-baterai. Jadi pesawat tersebut tidak menggunakan bahan bakar sedikit pun, sehingga mengurangi emisi karbon dioksida, gas rumah kaca utama yang disalahkan sebagai penyebab perubahan iklim.