Brilio.net - Angka kematian akibat virus Corona COVID-19, menurut Global Cases by Johns Hopkins CSSE, secara global tercatat mencapai lebih 4.008 jiwa. Italia, Korea Selatan, dan Iran masih tercatat memiliki kasus terbesar di luar China dalam data peta persebaran virus Corona Coronavirus COVID-19.

Angka kasus infeksi virus Corona COVID-19 paling besar tercatat di China, sekitar 80.754 pasien dengan lebih dari 3.136 kematian. Kasus terbesar kedua tercatat di Italia, yang mencapai 9.172 lebih pasien dengan angka kematian lebih dari 463 jiwa.

Persebaran virus Corona yang begitu cepat membuat banyak pihak merasa sangat cemas dan melakukan antisipasi.

Kejadian haru pun dirasakan seorang seleb asal Italia, Luca Franzese. Pasalnya ia harus dikarantina bersama adik perempuannya. Namun sayang setelah 36 jam, adik Luca meninggal dunia.

Dilansir brilio.net dari ndtv.com, tak ada yang bisa menolong dan tak tahu harus berbuat apa. Luca pun akhirnya menyampaikan pesan haru mengenai kondisi dirinya dan sang adik yang sudah meninggal dunia melalui Instagram pribadinya.

Adiknya, Teresa Franzese menunjukkan gejala virus Corona sepekan lalu. Dengan cepat kondisi kesehatannya memburuk hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir sebelum melakukan pengecekan medis.

Tidak ada kepastian dari pihak-pihak tertentu dan bahkan pihak rumah sakit menolak untuk mengambil mayatnya.

View this post on Instagram

A post shared by Luca Franzese (@franzesel1977) on

"Adik saya sudah meninggal dan terbaring di tempat tidur. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya tidak bisa menaruhnya di tempat peristirahatan terakhirnya karena beberapa lembaga tidak mau mengurusnya," ujar Luca Franzese.

Trainer kebugaran tubuh itu merasa sangat sedih melihat kondisi adik perempuannya itu. "Kamu benar-benar hancur. Italia tak mau mempedulikan kami. Mari kita tetap kuat bersama. Silakan bagikan video ini ke manapun," ujarnya lagi.

Berkat curhatannya dan setelah menunggu 36 jam, tim pengurus yang mengenakan pakaian pelindung tiba dan membawa jenazah ke pemakaman lokal. Jasad adiknya dikebumikan tanpa upacara.

Selama pemakaman, keluarganya tak diizinkan untuk ikut karena harus dikarantina di rumah. Dikhawatirkan keluarganya juga terjangkit virus Corona.

Eropa memang menjadi negara dengan penyebaran virus Corona tercepat. Sekarang ini kematian mencapai 827 jiwa dengan lebih dari 12.000 kasus penyakit yang dikonfirmasi.

Luca mengaku, adiknya itu menderita epilepsi ketika kondisinya memburuk. Hasil akhir menunjukkan Teresa Franzese menderita Virus Corona. Tes selanjutnya menunjukkan bahwa dua anggota keluarga lainnya juga terserang virus Corona, namun bukan Luca Franzese.

Sejauh ini Luca Franzese berpendapat bahwa adiknya meninggal karena epilepsi yang diidapnya. "Bagaimana mereka tahu ini (Teresa meninggal karena Corona) jika postmortem tidak dilakukan?" ujar Luca Franzese.

Kasus lain, wanita bersama jasad suami

Tak hanya Luca Franzese saja, seorang wanita asal Italia harus terjerbak bersama jasad suaminya di sebuah apartemennya. Sang suami meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona.

Peristiwa ini terjadi di sebuah apartemen di Borghetto Santo Spirito, Italia. Kabar tersebut pertama kali diketahui dari tetangga wanita itu.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com, sang suami yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona akhirnya meninggal dunia, Senin (9/3). Karena ada larangan meninggalkan rumah, wanita ini lantas tidak tahu harus berbuat seperti apa.

Dia hanya bisa menangis di atas balkon apartemennya. Mengharapkan ada bantuan dari luar yang bisa menolongnya. Melihat wanita tersebut menangis tersedu-sedu di atas balkon, para tetangga lantas menghubungi pihak berwajib untuk melaporkan kejadian itu.

"Untuk saat ini, yang terpenting adalah memikirkan bagaimana kondisi wanita tersebut, dia tinggal sendirian bersama mayat sang suami. Tak ada seorang pun yang bisa mendekat membantu atau menenangkannya. Kami harap masalah ini dapat segera selesai," ujar salah seorang tetangganya.

Kejadian tersebut rupanya terdengar hingga ke ranah pemerintah. Dalam menanggapi kabar tersebut, Walikota Borghetto Santo Spirito, Giancarlo Canepa membenarkan kejadian yang menimpa sang wanita beserta suaminya.

"Benar, dia (wanita tersebut) hingga kini masih terjebak bersama dengan mayat suaminya dan kami baru bisa melakukan evakuasi setelah Rabu pagi," ujar Walikota Borghetto Santo Spirito, Giancarlo Canepa.

Sebelum meninggal, ternyata sang suami sempat menolak dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif dan memadai.