Brilio.net - Pendidikan merupakan salah satu hal paling penting bagi setiap orang. Nggak terkecuali bagi para politisi yang berkecimpung dalam urusan negara. Pendidikan yang tinggi tentunya bakal menjadi nilai plus bagi mereka, dan menjadi nilai jual di mata masyarakat. Nggak heran kalau para calon politisi berusaha keras untuk mengambil jenjang pendidikan lebih tinggi guna mendukung karier mereka di kemudian hari.

Berbeda dengan yang dilakukan oleh seorang politisi asal Bangladesh ini. Bermaksud untuk mendapatkan gelar pendidikan tinggi, politisi ini justru melakukan hal tak terpuji. Alih-alih berjuang keras untuk mendapatkan gelar pendidikannya, politisi ini justru ketahuan menyewa 8 orang yang mirip dengannya untuk menggantikan ia saat ujian di kampus berlangsung.

Akibat perbuatannya ini, politisi yang diketahui bernama Tamanna Nusrat ini dikeluarkan dari universitas tempatnya menimba ilmu. Politisi dari Patai Awami League ini ketahuan membayar 8 orang yang mirip dengannya untuk pura-pura menjadi dirinya dan mengerjakan setidaknya 13 ujian di kampus.

Politisi ketahuan sewa kembaran untuk gantikan ujian  2019 9gag.com

foto: 9gag.com



Seorang wartawan TV lokal pun berhasil menangkap momen orang yang disewa oleh politisi Tamanna Nusrat saat mengerjakan ujian. Orang yang tak diketahui namanya itu pun kemudian dicecar dengan pertanyaan. Dirinya tak mau mengakui identitasnya yang sebenarnya. Saat diminta menunjukkan kartu identitas, perempuan tersebut juga tidak bersedia dan tetap ngotot bahwa dirinya adalah Tamanna Nusrat.

Politisi ketahuan sewa kembaran untuk gantikan ujian  2019 9gag.com

foto: 9gag.com



Nusrat diketahui terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun lalu. Namun demikian, dirinya masih tercatat belajar di Fakultas Seni di Universitas Terbuka Bangladesh. Karena perbuatan curangnya, Nusrat telah dikeluarkan dari kampus.

Seorang pejabat perguruan tinggi tersebut mengatakan bahwa semua orang telah mengetahui bahwa Nusrat berbuat curang dengan menyewa orang. Namun demikian, siswa yang menyamar menjadi Nusrat itu dilindungi oleh ajudan Nusrat saat mengikuti tes. Karenanya, tak ada satupun yang berani berbicara atau menegur terkait hal tersebut.

Sementara itu, kecurangan dan kebocoran soal ujian merupakan persoalan yang biasa terjadi di Bangladesh, hal ini bikin pihak berwenang seringkali membatalkan hasil ujiannya.