Brilio.net - Pandemi Corona kini masih menjadi momok bagi masyarakat dunia. Pasalnya sudah ratusan negara di berbagai dunia terjangkit virus Corona. Tingkat kematiannya pun di tiap negara sudah melambung tinggi. Sejumlah negara mengambil langkah demi meminimalisir penyebaran virus. Salah satu kebijakan yang diambil beberapa pemimpin negara yaitu lockdown dengan menutup akses keluar masuk negara tersebut.
Tercatat seperti China, Italia, Prancis, Spanyol, Belgia, Inggris menetapkan status lockdown. Tak hanya itu negara tetangga seperti Malaysia, merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memutuskan lockdown. Mengambil keputusan lockdown total, pastinya merupakan hal yang berat. Berbagai pertimbangan harus disiapkan matang-matang, terutama dalam hal ekonomi.
Namun hal ini juga diambil oleh Presiden Ghana. Pada Jumat (27/3) ia memutuskan untuk lockdown yang dimulai pada Senin (30/3). Padahal diketahui terdapat sekitar 28 persen penduduknya tinggal di bawah garis kemiskinan internasional, tetapi pernyataan Presiden Ghana kala itu benar-benar menyentuh dan menguatkan rakyat.
Dilansir brilio.net dari Business Insider Senin (30/3), Presiden Ghana, Nana Addo Dankwa Akufo-Addo telah mengumumkan lockdown total, dari berbagai episenter virus Corona atau Covid-19.
foto: businessinsider.sg
"Orang-orang di daerah yang terkena dampak harus tinggal di rumah dalam dua minggu ke depan. Jika Anda harus keluar, harus untuk mendapatkan barang-barang penting, pergi ke bank atau menggunakan toilet umum," kata Akufo-Addo.
Lockdown akan dimulai dini hari Senin (30/3) hingga dua minggu ke depan, terutama di tiga kota besar yakni, Accra, Kumasi, dan Tema.
Dalam pidatonya, Presiden Nana Akufo-Addo lebih lanjut mengumumkan pembentukan dana Covid-19. Dia mencatat bahwa dana akan dikelola oleh dewan pengawas independen yang diketuai oleh mantan Ketua Mahkamah Agung, Sophia Akuffo. Presiden Akufo-Addo bahkan menyumbangkan gajinya 3 bulan.
"Saya telah mengarahkan Pengendali dan Akuntan Jenderal untuk membayar gaji tiga bulan saya berikutnya, yaitu April, Mei dan Juni, ke dalam dana ini," ucap Akufo-Addo.
"Izinkan saya juga berterima kasih, dari lubuk hati saya, gereja-gereja, lembaga keuangan dan individu yang sudah berperan menyumbangkan untuk membantu dalam pertarungan ini. Tuhan memberkati," tambahnya dalam pidato.
foto: Twitter/@NAkufoAddo
Pidato Akufo-Addo yang menjadi sorotan publik dan dianggap luar biasa ketika mengumumkan lockdown. Pria yang pernah menjadi pengacara ini memang terkenal pandai menyampaikan hal positif.
"Kami tahu bagaimana menghidupkan kembali perekonomian, yang kami tidak tahu bagaimana menghidupkan kembali orang yang meninggal,"ucap Akufo-Addo.
Pria yang kini berusia 76 tahun ini berani mengambil sikap tegas, serta sudah mempersiapkan rencana untuk mengatasi gangguan kegiatan ekonomi, kesulitan di masyarakat, dan merevitalisasi industri.
Presiden Akufo-Addo lebih lanjut mengumumkan bantuan tambahan untuk berbagai lapis. Pemerintah telah mengumumkan akan menyediakan GH 1 miliar (ghana cedis) atau setara dengan Rp 2,8 triliun untuk rumah tangga dan bisnis selama penutupan.
Selain mempersiapkan dana yang besar untuk proses pencegahan dan mengatasi pasien positif Corona Covid-19, pemerintah Ghana berusaha membuat rencana baru demi menjaga ekonomi supaya tidak terlalu anjlok.
"Perpanjangan tanggal pengajuan pajak dari April hingga Juni, pengurangan dua persen (2 persen) dari suku bunga oleh bank, efektif 1 April 2020," kata Akufo-Addo.
"Pemberian oleh bank dari enam bulan moratorium pembayaran pokok kepada entitas di industri penerbangan dan perhotelan, yaitu hotel, restoran, penyewaan mobil, penjual makanan, taksi, dan operator uber," tambahnya.
Wabah pandemi yang mengkhawatirkan seluruh dunia, merupakan tanggung jawab bersama. Perlunya saling bahu membahu dan mengikuti arahan secara tepat, demi memutus rantai penularan Covid-19.