Brilio.net - Rayan Oram, anak laki-laki asal Maroko yang terperangkap di sumur sedalam 32 meter dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (5/2) waktu setempat. Bocah lima tahun yang terperangkap dalam sumur kering selama lebih dari empat hari berhasil ditarik keluar pada Sabtu setelah upaya penyelamatan yang panjang dan dramatis.
Dilansir brilio.net dari nypost.com, Minggu (6/2) sorak-sorai dan iringan doa dari ratusan warga yang menyaksikan penyelamatan Rayan saat petugas medis membawa bocah itudengan tandu merah melewati barisan polisi dan tentara Maroko ke ambulans yang menunggu. Terlihat orang tua Rayan juga sudah menunggu di dekat sini.
Tetapi beberapa menit setelah evakuasi dramatis, istana kerajaan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada media pemerintah bahwa bocah itu telah meninggal sebelum penyelamat bisa menyelamatkannya. Raja Maroko Mohammed VI menelepon orang tua Rayan, Khaled Oram dan Wassima Kharchich untuk menyampaikan belasungkawa.
foto: nypost.com
Pihak istana menyebutkan bahwa raja telah menginstruksikan para pejabat untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk penyelamatan bocah tersebut. Mohammed memuji para penyelamat atas kerja keras tim penyelamat atas dukungannya terhadap keluarga Rayan yang dilansir dari nypost.com.
Berita memilukan ini bukan hanya kabar sedih bagi orang tua, penyelamat yang bekerja selama berhari-hari dan kerumunan di tempat kejadian, tetapi juga bagi jutaan orang di seluruh dunia yang menjadi saksi dari drama penyelamatan yang panjang di desa kecil di utara Maroko. dari Ighran.
foto: Facebook/Anbaetv
Tidak jelas kapan tepatnya Rayan meninggal. Gambar yang diambil dengan kamera yang dikirim ke terowongan menunjukkan Rayan terengah-engah, dengan darah di wajahnya. Petugas penyelamat juga menurunkan makanan dan air kepada anak itu selama berhari-hari untuk menggalinya, tetapi tidak diketahui apakah dia bisa makan atau minum saat dia berada di bawah tanah.
Tim penyelamat membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai anak laki-laki itu, yang jatuh dari lubang pada hari Selasa (1/2) ketika ayahnya sedang bekerja di sumur. Upaya untuk menolongnya tidak berhasil karena porosnya, yang lebarnya kira-kira 18 inci di permukaan tanah, menyempit menjadi sekitar 8 inci sekitar 75 kaki ke bawah, dan berbelok di dekat bagian bawah.
Buldoser dibawa untuk menggali sebagian besar lereng bukit di sebelah sumur, menciptakan parit besar yang sejajar dengan poros. Para pekerja kemudian harus menggali terowongan horizontal melalui tanah berbatu dan berpasir untuk menghubungkan poros tempat anak itu terjebak dan mengeluarkannya.
Penyelamatan ini terkendala oleh batu-batuan berat dan ketakutan akan tanah longsor, termasuk satu bagian batu keras yang membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk dibersihkan, kata kepala komite penyelamat, Abdelhadi Temrani, kepada media setempat yang dilansir dari nypost.com.
Jam-jam terakhir dari operasi yang rumit itu mengharuskan para pekerja menggali dengan sangat lambat dan dengan tangan untuk menghindari keruntuhan yang bisa mengubur anak itu. Seorang insinyur mengatakan kepada saluran televisi lokal bahwa mereka menggali hanya 20 sentimeter, atau sekitar 7 inci, per jam.
Desa berpenduduk sekitar 500 orang di Pegunungan Rif Maroko ini dipenuhi dengan sumur dalam, yang sebagian besar memiliki penutup pelindung. Mereka sering digunakan untuk mengairi tanaman ganja yang menyediakan sumber pendapatan utama bagi banyak orang di daerah miskin dan gersang.
Recommended By Editor
- Lebih 70 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Bandara Kabul
- Taliban berkuasa, warga Kabul sesaki bandara tinggalkan Afghanistan
- Lahir berbobot 212 gram, bayi ini menjadi yang terkecil di dunia
- Viral video penampakan kebakaran bawah air di Teluk Meksiko
- Viral kisah nenek harus rela uangnya Rp 1 miliar dimakan rayap
- Demi uang, mahasiswa di Amerika ini rela disuntik virus corona
- Kabar terkini ledakan di Beirut Lebanon, 100 meninggal & 4.000 luka