Brilio.net - Para peneliti sedang memperkirakan akan muncul sejumlah fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang Juni 2020 ini. Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga menjelaskan bahwa setidaknya akan ada 14 kejadian astronomi. Pada 1 Juni 2020 lalu misalnya, telah terjadi Konjungsi Saturnus dan Jupiter.
Kini tim Pussainsa Lapan kembali mengabarkan jika masyarakat Indonesia akan bisa melihat fenomena Gerhana Bulan Penumbra dan fenomena Strawberry Full Moon. Seperti dihimpun brilio.net dari unggahan di Instagram @pussainsa_lapan, Gerhana Bulan Penumbra ini akan dimulai pada 6 Juni pukul 00.45.51 WIB.
Tak hanya itu, fenomena gerhana bulan ini juga akan dibarengi dengan penampakan Strawberry Full Moon, dan puncak fenomena ini akan terjadi pada pukul 02.12 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada jarak 369.005 kilometer dari pusat bumi. Purnama ini dapat disaksikan dari arah Barat Daya Indonesia.
"Purnama ini dinamai demikian karena pada bulan akan banyak buah stroberi yang siap untuk dipetik," tulis admin akun Instagram @pussainsa_lapan.
Nah, daripada masih penasaran, berikut beberapa fakta menarik Strawberry Moon yang akan muncul di Indonesia pada 6 Juni dini hari, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (5/6).
1. Rose moon atau Strawberry Moon akan muncul Sabtu (6/6) dini hari.
foto: unsplash.com
Tepat pada Jumat (6/6) dini hari nanti, langit akan tampak lebih indah. Sebab ada fase bulan purnama yang disebut dengan Strawberry Full Moon. Bulan purnama di bulan Juni ini juga dikenal dengan nama lain seperti rose moon, hot moon dan mead moon.
"Pada fenomena ini, bulan akan terletak di belakang bumi jika dilihat dari matahari, dan bagian wajahnya akan sepenuhnya disinari oleh cahaya matahari," jelas Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Fase ini terjadi pada pukul dua waktu Indonesia barat," lanjut Pussainsa Lapan di akun Instagram @pussainsa_lapan.
Fenomena Gerhana Bulan atau Bulan Stroberi ini bisa disaksikan pada Jumat (5/6) sore waktu Amerika Serikat atau Sabtu (6/6) dini hari di Indonesia.
2. Tanda dari musim semi yang akan berakhir dan berganti dengan musim panas.
foto: unsplash.com
Menurut ahli Fengshui Master Ferry Wong, suku Algonquin di Amerika Utara bagian timur sangat mengenal momen ini sebagai Strawberry Full Moon (Bulan Stoberi Penuh), karena mengisyaratkan waktunya untuk mengumpulkan buah yang sudah matang. Juga bertepatan dengan puncak musim panen stroberi liar yang ada di sana.
Stroberi liar ini merupakan jenis stroberi Virginia (Fragaria virginiana) yang juga dikenal sebagai stroberi gunung. Stroberi ini tumbuh liar di Amerika Serikat termasuk Alaska dan Kanada. Kemudian jenis stroberi liar di Eropa adalah stroberi Pegunungan Alpen, yaitu Fragaria vesca atau stroberi Eropa.
3. Berhubungan dengan kesehatan.
foto: unsplash.com
Lebih lanjut Ferry Wong juga menyebutkan jika Strawberry Moon juga dikenal sebagai Rose Moon karena bertepatan dengan banyaknya bunga mawar yang akan mekar dimulai dari fenomena ini, dan akan berlangsung selama satu tahun.
"Secara tradisional bulan Juni adalah bulan pernikahan, dan bahkan dinamai dewi pernikahan Romawi dan setelah pernikahan datanglah bulan madu," kata Ferry.
Terkait kesehatan, bulan ini dikuasai oleh zodiak Gemini yang bisa memengaruhi kesehatan paru-paru terhadap infeksi. Latihan pernapasan dan meditasi bagus untuk pergantian aliran udara. Ferry menyarankan untuk mewaspadai panas dalam, demam, batuk, alergi, penyakit kulit, emosi yang berlebih, pikiran negatif, dendam, iri, dan dengki.
Sebagai solusi, Ferry menyarankan untuk berjemur di bawah cahaya rembulan dapat menyerap energi Yin (dingin) yang bermanfaat untuk menurunkan energi Yang (panas) dari tubuh manusia, seperti amarah, dendam, dengki, iri, dan lain-lain.
4. Berkaitan dengan bulan pernikahan.
foto: unsplash.com
Selain disebut sebagai Rose Moon, Strawberry Moon ini juga disebut dengan istilah Bulan Mead. Sebutan itu digunakan oleh orang-orang Eropa pada zaman dulu.
Mead adalah minuman yang dibuat dengan cara memfermentasi madu yang dicampur dengan air lalu dicampur dengan buah-buahan dan ditambah rempah maupun biji-bijian. Di beberapa negara, Mead disebut sebagai Anggur Madu.
Jika dikaitkan dengan istilah 'bulan madu' pada masa awal pernikahan, hal ini bisa dilacak sekitar tahun 1500-an di Eropa. Sebab saat itu ada tradisi yang menyebut bulan awal pernikahan sebagai bulan madu, maka dari itu, fenomena ini berkaitan juga dengan akan banyak pernikahan hadir setelah fenomena ini.
Recommended By Editor
- Patung Dewa Perang Tertinggi se-Asia Tenggara roboh, ini faktanya
- Sumber dentuman terdengar di Jakarta karena asteroid, ini faktanya
- 10 Potret penampakan supermoon 2020 dari berbagai negara, menakjubkan
- 4 Fakta bulan purnama 'Worm Moon', fenomena langit hari ini
- Kawah terbesar di bumi akibat meteor ditemukan setelah 800 tahun