Ini alasan kenapa manusia nggak bisa hibernasi seperti hewan

Brilio.net - Hibernasi merupakan kondisi ketidakaktifan dan penurunan metabolisme pada hewan yang ditandai dengan pernapasan, suhu, serta detak jantung yang menurun.

Hewan-hewan seperti beruang, kelelawar, lebah, dan landak lazimnya akan melakukan hibernasi saat musim dingin yang panjang tiba. Mereka akan berusaha menghemat energi dengan membakar lemak tubuh seiring kelangkaan makanan pada masa itu.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bisa kah manusia berhibernasi layaknya hewan?

Sebagaimana dikutip dari BBC Earth, Kamis (11/8), hal ini menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Pasalnya, kondisi tubuh manusia memiliki kemampuan yang berbeda dengan hewan yang mampu berhibernasi, sekalipun dengan primata.

Jantung manusia tak bisa bekerja jika suhu terlalu dingin. Jantung manusia akan berkontraksi ketika ada kalsium, dan jika kalsium terlalu banyak, maka bisa terjadi serangan jantung.

Di bawah suhu tertentu, jantung manusia tak bisa menghilangkan kalsium berlebih, sehingga bisa terjadi gagal jantung. "Jantung manusia akan berhenti jika suhu di bawah 28 derajat celsius," kata Thomas Ruf, dari Universitas Kedokteran Hewan di Wina, Austria.

Sebaliknya, jantung hewan yang berhibernasi tetap bisa berdetak meski suhu tubuh satu derajat celsius. Menurut Ruf, hewan memiliki pompa khusus di jantungnya untuk menghilangkan kalsium, dan manusia tak memiliki itu.

Selain itu, faktor-faktor yang membuat hewan harus berhibernasi seperti menghindari kelangkaan makanan dan menghindari predator juga tak ditemukan pada manusia.

Manusia adalah predator unggulan dan bisa mengatasi hewan buruan yang lebih besar dari dirinya sendiri. Manusia mungkin tak butuh hibernasi untuk menghindar dari ancaman predator.

Ditambah lagi ada juga kerugian dari hibernasi. Contohnya, hewan yang berhibernasi tak punya sistem kekebalan, sehingga mereka berisiko terkena infeksi. Dan hibernasi juga mempengaruhi ingatan.

Namun walau banyak ditemukan kerugian dalam hibernasi, hal ini tak menghentikan ilmuwan untuk meneliti kemungkinan merekayasa hibernasi pada manusia.

Ahli anestesi Rob Henning dari Universitas Groningen di Belanda tengah bekerja dengan NASA untuk mewujudkannya. Menurutnya, hibernasi menawarkan dua keuntungan besar buat astronot di masa depan.

Pertama, hibernasi bisa mengurangi jumlah persediaan yang mahal yang harus dibawa ke luar angkasa, dan kedua hibernasi bisa melindungi kesehatan astronot. "Salah satu hal paling menyebalkan buat astronot di luar angkasa adalah mereka harus berolahraga 6 jam per hari," kata Henning. Jika tidak, otot dan tulang mereka akan mati.

Jika astronot bisa berhibernasi, maka mereka tak harus berolahraga. Hibernasi juga bisa menyelamatkan nyawa. "Ada laporan bahwa hibernator bisa terlindungi dari dampak radiasi, dan ini masalah besar di luar angkasa," kata Henning.

Saat ini, orang hanya bisa tinggal di luar angkasa selama setahun. Lebih dari itu, dampak radiasi bisa meningkatkan risiko kanker secara signifikan. "Jika manusia bisa berhibernasi dan mereka terlindungi, maka misi luar angkasa bisa lebih lama," kata Henning.