Brilio.net - Jika kamu orang yang lahir di era 90-an tentu tidak asing dengan iklan sebuah televisi swasta, yang menayangkan channelnya dengan adegan petani yang sedang menonton TV di tengah sawah. Namun di kemudian hari, iklan ini menimbulkan pertanyaan dari mana daya listrik itu berasal untuk membuat TV di tengah sawah tersebut menyala? Padahal tidak ada kabel sama sekali di tempat tersebut.

Belakangan pertanyaan besar tersebut akhirnya terpecahkan. Sekelompok Mahasiswa Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) berhasil merancang inovasi yang disebut e-Paddy. Yakni tanaman padi di persawahan yang mampu menghasilkan listrik.

Mereka adalah Dheniz Fajar Akbar (TBP 2014), Lisa Normalasari (TEP 2012), Yogan Surya Tirta (TEP 2012), Tiara Wiranti (TEP 2012) dan Hamdan Mursyid (TBP 2014) di bawah bimbingan Dewi Maya Maharani. Dikutip dari Merdeka, Rabu (15/6), e-Paddy ini memiliki prinsip dasar menggabungkan prinsip fisika dan biologi. Prinsip biologi yang digunakan adalah proses fotosintesis yang dialami seluruh tumbuhan.

"Umumnya tanaman akan menyerap sinar matahari dan menghasilkan glukosa (C6H1206) dan oksigen (O2) melalui proses fotosintesis. O2 yang dihasilkan akan terlempar bebas ke udara," kata Dheniz Fajar Akbar.

BACA JUGA: Gaya selfie ini bisa bawa kamu nonton MotoGP di Sepang

e-Paddy  2016 brilio.net

foto: Prinsip e-Paddy


Adapun glukosa yang dihasilkan akan diserap oleh tanaman sebesar 30 persen. Sementara 70 persen sisa glukosa yang tidak terserap kemudian akan dikonsumsi oleh mikroorganisme dalam tanah dan terurai menjadi CO2, H2O dan elektron.

Berdasarkan prinsip fisika, tim akan memasang katoda dan anoda di sekitar tanaman padi. Anoda yang ditanam dalam tanah akan menangkap elektron. Sementara katoda diletakkan di luar tanah. Kedua anoda dan katoda ini terhubung oleh sebuah kabel yang mengalirkan elektron. Pergerakan elektron inilah yang kemudian akan menghasilkan listrik.