Brilio.net - Gerhana Matahari total akan terjadi pada Rabu (9/3) mendatang dan dapat disaksikan di 4 pulau besar di Indonesia, yakni pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Halmahera. Kota-kota yang mendapat kesempatan melihat matahari tertutup sempurna adalah Palembang, Belitung, Balikpapan, Luwuk, Sampit, Palu, Ternate, Bangka, Palangkaraya, Poso, Halmahera.
Dikutip dari laman Kafe Astronomi, fenomena ini akan datang 26 tahun lagi dan penampakan matahari tertutup totalnya hanya dapat disaksikan di Kalimantan Barat, Pulau Bangka dan Pulau Sumatera, tepatnya pada 20 April 2042. Nah, tahun ini, Indonesia adalah satu-satunya wilayah yang dilintasi oleh umbra gerhana, selebihnya melewati Samudera Pasifik. Peta jalur gerhana buatan Xavier M. Jubier berikut ini dapat menjelaskannya.
foto: Xavier M. Jubier
Nah, berikut cara aman untuk menyaksikan fenomena langka ini baik untuk tempat yang dilintasi gerhana matahari total maupun yang penampakan gerhana sebagian, seperti disampaikan pegiat Penjelajah Langit dan laman Kafe Astronomi yang dikutip brilio.net, Rabu (24/2):
1. Teleskop
foto: www.space.com
Kamu bisa ikut gabung di acara pengamatan gerhana yang digelar kelompok pecinta astronomi di kotamu. Penggunaan teleskop harus berada pada level yang sangat aman untuk menghindari kebutaan, yaitu adanya filter matahari yang tidak rusak atau cacat, semisal berlubang. Untuk memastikan filter aman atau tidak, lepas dan arahkan filter matahari ke sumber cahaya semisal lampu. Filter yang digunakan untuk teleskop harus yang berjenis ND.5, baik yang berwarna putih maupun yang berwarna orange (Black Polymer).
"Cahaya matahari yang memancar akan diredam intensitasnya oleh filter matahari hingga aman untuk mata manusia. Kemudian setelah intensitas cahaya telah aman untuk mata manusia maka cakram matahari akan diperbesar menggunakan teleskop hingga akhirnya mata manusia akan dapat melihat permukaan matahari," tulis laman kafe Astronomi.
2. Kacamata matahari
foto: eclipse2017glasses.com
Model ini adalah yang paling populer. Sebuah kacamata yang telah dilengkapi filter khusus yang dapat meredam terangnya cahaya matahari. Hal ini untuk menghindari mata menjadi panas atau perih serta kebutaan sementara.
"Maksimal melihat ke arah matahari 2 menit. Alihkan dulu pandangan untuk mengistirahatkan, baru boleh lihat lagi," tutur Muhammad Nazir Hasan (23), anggota komunitas Penjelajah Langit.
Filter matahari ini mampu menekan silaunya cahaya matahari menjadi 10 kali lebih rendah. Cahaya penyebab radiasi seperti ultraviolet dan inframerah tidak akan diterima mata ketika mengenakan filter matahari ini.
3. Proyeksi lubang jarum (Pin Hole)
foto: createarcticscience.wordpress.com
Metode ini bisa dibilang paling mudah dan murah, yaitu dengan memproyeksikan cakram matahari melalui lubang yang berdiameter sekecil jarum. Dengan melalui celah sempit sebesar diameter jarum, cahaya matahari ditempatkan dalam sebuah ruangan gelap dan diproyeksikan pada bidang datar. Bentuk bulat matahari akan tampak.
Perlu diketahui, melihat gerhana dengan air di bejana bukanlah metode pengamatan yang tepat karena air tidak memiliki kemampuan mengurangi intensitas sinar matahari. Meskipun air hanya memantulkan 5 persen cahaya Matahari, namun pantulan itu masih sangat besar intensitasnya.
Gimana guys, minat dengan model yang mana? Jangan sampai melewatkan fenomena langka ini ya!
Recommended By Editor
- Fenomena langit indah ini bakal terjadi sepanjang 2016, siap-siap ya!
- Eclipse Festival, melihat gerhana matahari total sekaligus berwisata
- Siluman anjing dipercaya jadi pemicu gerhana matahari di Korea
- Ini persiapan buat nikmati gerhana matahari, momen 40-150 tahun sekali
- 9 Maret, gerhana matahari total bisa diamati 11 provinsi di Indonesia