Brilio.net - Masih merebaknya pandemi virus corona di Indonesia hingga saat ini mendorong Universitas Gadjah Mada menghadirkan inovasi guna mendeteksi Covid-19. Para akademisi UGM kini tengah bersiap untuk meluncurkan inovasi terbarunya yang diberi nama 'GeNose'.
Dilansir brilio.net dari ugm.ac.id pada Senin (14/9), 'GeNose' merupakan alat yang mampu mendeteksi dan mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak. Menariknya, cara deteksinya ini terbilang unik, yakni dengan memakai embusan napas. Nantinya, ia akan mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk dari adanya infeksi virus corona yang keluar bersamaan dengan napas seseorang.
foto: ugm.ac.id
"Napas tersebut lantas diindera lewat sensor-sensor dan datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan. Lalu, hasilnya pun akan muncul secara real time karena aplikasi 'GeNose' terhubung dengan sistem cloud computing," tulis keterangan yang ada di dalam ugm.ac.id itu.
Tak hanya itu, ia juga bisa bekerja secara paralel lewat proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem, sehingga validitas data pun dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Dari situ pula, data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.
foto: ugm.ac.id
Lepas dari itu, terkait tingkat akurasi sendiri, dari uji profiling atau kalibrasi yang telah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta, hasilnya menunjukkan bahwa tingkat ketepatannya terbilang tinggi. Pihak tim mengatakan bahwa akurasinya mencapai 97 persen.
Kini, 'GeNose' pun tengah memasuki tahap uji klinis. Pengujian akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia.
Pihak tim yang terdiri dari ahli lintas bidang ilmu di UGM berharap keandalan alat, keakuratan data, dan kesahihan metode yang diterapkan, dapat meningkatkan keyakinan pengguna akhir guna segera mengadopsi aplikasi 'GeNose' bagi kepentingan masyarakat luas.
foto: ugm.ac.id
Inovasi GeNose dikerjakan bersama dengan spirit gotong-royong yang meliputi tim ahli lintas bidang ilmu di UGM, yaitu: Dr Eng. Kuwat Triyana, M.Si (FMIPA); dr Dian Kesumapramudya Nurputra, Sp.A, M.Sc., Ph.D. (FKKMK); Dr Ahmad Kusumaatmaja (FMIPA); dr Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D (FKKMK) dan para mitra industri strategik yang berkomitmen dalam penghiliran hasil riset dan inovasi kampus.
"Diharapkan inovasi GeNose dapat dihilirkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan Covid-19 sebelum akhir tahun 2020," tutup keterangan tertulis tersebut.
Recommended By Editor
- Kenapa masih banyak masyarakat tak percaya virus corona itu nyata?
- Burnout syndrome, penyakit yang kerap serang tenaga medis saat pandemi
- 8 Penampakan kursi bioskop yang diklaim cegah penularan Covid-19
- Toilet umum berpotensi picu penularan Covid-19, ini penjelasannya
- 8 Potret perjuangan tenaga medis di wisma atlet tangani pasien corona