Brilio.net - Mendaki gunung merupakan kegiatan yang punya peminat banyak di Indonesia. Nggak sedikit orang Indonesia yang menyukai kegiatan di alam khususnya bagi mereka si pecinta alam. Banyak hal yang dipersiapkan untuk melakukan pendakian, terutama kesehatan fisik. Pasalnya, mendaki gunung harus melewati perjalanan panjang penuh tantangan bukanlah perkara mudah. Oleh karenanya kesehatan fisik menjadi nomor satu yang harus dipersiapkan.
Bukan hanya persiapan fisik saja, persiapan lainnya yang tak boleh dilupakan seperti bekal dan peralatan pendukung selama pendakian. Mulai dari obat-obatan, makanan ringan, minuman dan beberapa peralatan lainnya jadi bawaan yang wajib. Melakukan perjalanan dengan penuh persiapan akan jauh lebih baik.
Sebelum mendaki gunung, ada baiknya mengetahui gunung yang akan jadi lokasi pendakian. Peraturan dan larangan wajib jadi pengetahuan sebelum mendaki. Tahukah kamu? Sejumlah larangan diterapkan untuk para pendaki. Di beberapa gunung Indonesia yang biasa jadi incaran pendaki ini memiliki larangan. Salah satu yang sedang menjadi sorotan adalah larangan membawa tisu basah.
Larangan membawa tisu basah ini bermula dari adanya volume sampah berupa tisu basah yang ada di gunung. Selain itu, ada yang menyebut tisu basah memiliki kandungan plastik sehingga sulit diurai. Sementara para pendaki membawa tisu basah untuk membersihkan badan selama pendakian. Namun sayangnya, kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan terkadang tak dilakoni oleh pendaki.
Pengetahuan tentang medan gunung dan peraturan harus dipatuhi pendaki. Pasalnya sejumlah larangan yang ditetapkan guna menjaga kelestarian alam dari gunung tersebut. Sangat disayangkan jika ada pendaki yang melanggar aturan tersebut. Terutama di gunung-gunung yang masuk kawasan Jawa Tengah. Aturan tersebut sudah ditetapkan di enam gunung.
Gunung mana saja yang melarang pendakinya membawa tisu basah? Berikut ulasannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (5/12).
1. Gunung Prau
foto: Instagram/@pemburu.sunrise.sunset
Aturan melarang pendaki membawa tisu basah saat mendaki Gunung Prau, Jawa Tengah ini merupakan keputusan Forum Besar Gunung se-Jawa Tengah di bawah naungan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) wilayah Kedu Utara.
Peraturan yang sudah ditetapkan pada 12 November 2018 silam didasari karena tisu basah merupakan sampah yang jarang dibawa turun kembali. Seperti yang sudah diketahui, tisu basah mengandung plastik yang sulit diurai. Namun untuk para pendaki masih diizininkan untuk membawa tisu kering karena lebih mudah hancur.
Bagaimana jika ada pendaki yang melanggar? Untuk aturan di Gunung Prau, jika ada yang melanggar maka yang pertama diingatkan terlebih dahulu. Namun jika pendaki tetap nekat maka petugas akan menindak lanjuti kasus tersebut dengan menahan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pendaki bersangkutan.
2. Gunung Andong
foto: Instagram/@infoandong
Sama halnya dengan Gunung Prau, Gunung Andong pun memberlakukan hal yang sama. Aturan tersebut merupakan keputusan Forum Besar Gunung se-Jawa Tengah. Gunung yang memiliki ketinggian 1.726 mdpl ini mengimbau agar para pendaki agar mebmawa turun kembali sampah-sampah makanan dan minuman yang mereka bawa.
Meskipun diizinkan untuk membawa tisu kering, para pendaki diharapkan tidak membuang sembarang tisu yang sudah dipakai. Lebih baik untuk menyimpannya di wadah dan membawanya turun kembali.
3. Gunung Sindoro
foto: Instagram/@adibongol__
Para pendaki Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, kini sudah tidak diperbolehkan membawa tisu basah. Aturan ini sudah berlaku sejak 12 November 2018. Alasannya sama dengan beberapa gunung yang ada di Jawa Tengah sebelumnya.
Gunung Sindoro memiliki keunikan tersendiri sehingga menjadi daya tarik para pendakinya. Pada musim hujan, Gunung Sindoro masih diminati oleh wisatawan atau para pendaki pecinta alam. Padahal risikonya lebih tinggi dari musim kemarau. Para pendaki gunung Sindoro datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang. Dengan tingginya minat untuk mendaki gunung tersebut, sejumlah aturan harus ditetapkan guna menjaga kelestarian alam,
4. Gunung Ungaran
foto: Instagram/@abangdayu
Gunung yang terletak di kawasan Jawa Tengah lainnya yang juga menerapkan aturan larangan membawa tisu basah adalah Gunung Ungaran. Gunung yang memiliki tinggi sekitar 3.000 mdpl ini memberlakukan aturan tersbut dengan alasan yang sama dengan beberapa gunung lainnya.
Gunung Ungaran merupakan salah satu gunung yang punya daya tarik tersendiri. Gunung Ungaran menyimpan pesona alam yang begitu menakjubkandan banyak diincar para pecinta alam untuk ditaklukkan.
5. Gunung Sumbing
foto: Instagram/@pemburu.sunrise.sunset
Gunung Sumbing merupakan gunung yang terletak di tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Gunung yang memiliki ketinggian 3.371 mdpl ini juga masuk ke dalam daftar gunung di Jawa Tengah yang menetapkan aturan larangan membawa tisu basah.
Gunung Sumbing menawarkan keindahan yang luar biasa. Memiliki jalur pendakian yang cukup menantang membuat gunung ini diminati para pecinta alam. Oleh karenanya, para pendaki wajib untuk selalu menjaga kelestarian alamnya.
6. Gunung Kembang
foto: Instagram/@basecampgunungkembang
Meski gunung ini tak setenar Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro, namun Gunung Kembang tak kalah cantiknya. Pasalnya di gunung ini terdapat lebih dari seratus jenis anggrek. Gunung yang memiliki tinggi 2.370 mdpl ini, kini menjadi daya tarik wisatawan atau para pencita alam untuk melakukan pendakian di sini.
Dengan pertumbuhan minat para pendaki yang semakin meningkat, sehingga Gunung Kembang termasuk salah satu gunung yang harus dijaga kelestariannya. Dengan menerapkan aturan bagi pendaki untuk tidak membawa tisu basah.
7. Gunung Telomoyo
foto: Instagram/@jejak_pendaki
Gunung Telomoyo merupakan gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Semarang. Tinggi gunung ini mencapai 1.894 mdpl, lebih tinggi sedikit dari Gunung Andong. Gunung Telomoyo sendiri berbeda dari beberapa gunung lainnya seperti Merbabu, Ungaran, dan Andong. Gunung Telomoyo merupakan gunung api berbentuk stratao (kerucut).
Memiliki keunikan dan keindahan, gunung satu ini banyak diminati oleh para pecinta alam. Oleh karenanya, wajib banget menjaga keindahan tetap bisa nikmati sampai kapanpun, ditetapkanlah aturan bagi para pendaki untuk tidak membawa tisu basah.
8. Gunung Pakuwaja
foto: Instagram/@wisnuyudha23
Selain Gunung Prau, Dataran Tinggi Dieng menyimpan pesona gunung cantik lain untuk didaki, yakni Gunung Pakuwaja. Sama dengan beberapa Gunung di Jawa Tengah lainnya, Gunung Pakuwaja menetapkan aturan bagi para pendaki untuk tidak membawa tisu basah. Dihimbau pula agar para pendaki memiliki kesadaran penuh untuk menjaga kebersihan alam dengan membawa turun kembali sampah bekas makanan dan minuman.
Gunung Pakuwaja memiliki ketinggian 2.410 meter di atas permukaan laut dan berada di sebelah selatan bukit Sikunir. Gunung Pakuwaja memiliki keunikan, yakni keberadaan sebuah batu besar runcing menjulang berbentuk serupa Menhir yang menurut mitos yang beredar di sekitar masyarakat dieng merupakan pasaknya pulau Jawa sehingga pulau Jawa tetap tertancap kokoh.
9. Gunung Semeru
foto: langit_mahameru3676
Tak jauh berbeda dengan beberapa gunung yang sudah dibahas di atas. Gunung Semeru juga memiliki aturan yang sama. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) akhirnya menerapkan aturan larangan membawa tisu basah bagi pendaki yang akan melakukan pendakian di kawasan Gunung Semeru.
Tak hanya itu, ada aturan lainnya yang berlaku di Gunung Semeru sejak awal Oktober 2017 lalu. Para pendaki diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu melalui online, sebelum melakukan pendakian. Pengelola hanya membatasi jumlah pendaki sebanyak 600 orang setiap harinya.
10. Gunung Gede
foto: Instagram/@intanrizky8
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu kawasan lindung di Jawa Barat yang cukup terkenal di kalangan para pendaki. Gunung Gede sendiri sudah memberlakukan aturan bagi para pendaki untuk tidak membawa tisu basah sejak April 2017. Bahkan tak hanya tisu basah saja, botol air minum dalam kemasan (AMDK) juga dilarang untuk dibawa.
Hal ini dilakukan guna mewujudkan 'Kegiatan Petualangan yang Aman dan Ramah Lingkungan'. Peraturan tersebut diterapkan setelah melewati proses pengkajian yang cukup panjang.
Recommended By Editor
- 10 Potret indahnya merah putih berkibar di atas gunung, bikin bangga
- Sempat pamer foto di puncak Rinjani, pendaki Malaysia berakhir tragis
- 8 Potret miris tumpukan sampah di Gunung Everest, bikin ngelus dada
- 10 Gaya Patricia Ranieta host Jejak Petualang saat taklukkan Everest
- 10 Pesona Adinda Thomas, pesinetron cantik yang hobi mendaki gunung
- 15 Potret pendaki cantik di atas gunung, bukti wanita itu perkasa