Brilio.net - Selain dikenal sebagai kota budaya, Jogja juga dikenal dengan kota seribu kuliner. Pesona kuliner lezat yang dimiliki Kota Gudeg ini memang tak lekang oleh waktu. Tidak heran banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara kembali mengunjungi Jogja hanya untuk wisata kuliner.
Namun, tahukah kamu bahwa Jogja juga memiliki kuliner unik yang akan menantang lidah kamu? Berikut ini adalah 10 kuliner ekstrem Jogja yang akan membuat kamu merinding disko sebelum menyantapnya, seperti yang sudah dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (18/12).
1. Tongseng dan baceman kelelawar
foto: santapjogja.com
Kelelawar atau masyarakat Jogja biasa menyebutnya dengan codhot adalah bahan utama warung tongseng yang dimiliki oleh Ibu Romiyati. Tentu tak terbayangkan bagi sebagian besar orang, hewan malam tersebut dapat dijadikan santapan. Namun dengan keahlian dan resep rahasia, Romiyati dapat mengolahnya menjadi santapan yang lezat. Tidak hanya itu, tongseng kelelawar ini dipercaya memiliki khasiat tersendiri yaitu dapat menyembuhkan penyakit asma. Untuk dapat merasakan kuliner unik ini kamu dapat mengunjungi warung Ibu Romiyati di Jalan Bantul km 5,5 cukup dengan harga Rp 7.000 saja seporsinya.
2. Daging ular kobra
foto: santapjogja.com
Mungkin kamu akan ternganga jika mengetahui bahwa ada rumah makan di Jogja yang menyajikan berbagai olahan daging kobra. Rumah Makan Kobra terletak di Jalan Hayam Wuruk 19 Lempuyang Wangi, sudah jelas dari namanya restoran ini menyajikan olahan daging hewan melata berbisa tersebut. Menu yang ditawarkan pun bervariasi dan didesain sangat menarik, dimulai dari tongseng kobra, sate kobra, sup kobra, bahkan burger kobra. Harga menu makanannya tidak mahal, berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 30.000 saja.
3. Sate landak
foto: culturnesia.com
Mendengar namanya saja membuat kita ngeri membayangkan bagaimana hewan langka berduri tersebut dapat dijadikan santapan yang lezat. Tidak disangka binatang yang biasanya dapat kita lihat di kebun binatang tersebut ternyata memiliki tekstur yang sangat empuk, tidak kalah dengan sate kambing maupun ayam. Daging landak ini non kolesterol sehingga dipercaya memiliki banyak manfaat antara lain untuk obat asma, penyakit liver, dan diyakini pula dapat meningkatkan vitalitas pria. Jika kamu tertarik cobalah berkunjung ke warung milik Ibu Nur Ika yang terletak di Jalan Magelang. Seporsi sate landak dibanderol dengan harga Rp 12.500. Selain itu tersedia beberapa menu olahan landak lainnya seperti sate hati landak, rica-rica landak, dan rica-rica buntut.
4. Belalang goreng
foto: yogyakarta.panduanwisata.id
Hewan yang dianggap hama oleh petani ini, ternyata dapat dijadikan camilan yang gurih dan nikmat. Berawal dari keluhan para petani daerah Gunungkidul yang merasakan kebun mereka yang terganggu oleh banyaknya belalang, hewan tersebut kemudian ditangkapi dan dijadikan santapan. Mengolah belalang goreng sangat mudah, cukup dibumbui bawang putih dan garam kemudian digoreng dalam minyak panas hingga garing. Kamu dapat menemui penjual belalang goreng di pinggir jalan sekitaran kawasan wisata Gunungkidul. Biasanya belalang yang dijual sudah dalam bentuk matang yang dikemas dalam plastik maupun toples namun ada juga yang dijual dalam bentuk mentah. Harga belalang goreng berkisar antara Rp 10.000–Rp 25.000
"Kalau aku sih suka, soalnya gurih mirip udang yang digoreng garing. Tapi kalau alergi yang jangan makan, soalnya bisa parah banget," ujar Purwanti salah satu warga Sleman.
5. Swike (katak)
foto: studyinjogja.net
Warung yang menyediakan masakan olahan katak atau swike memang sudah banyak di beberapa kota di Indonesia. Di Jogja warung swike yang terkenal adalah Swike Ny Teguh. Terletak di Jalan Magelang km 5, warung buka mulai dari pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB. Menu yang ditawarkan juga cukup beragam, antara lain swike semur, swike saus tiram, swike kuah tauco dan masih banyak lagi. Harganya tidak cukup mahal yaitu dibanderol mulai dari Rp 12.000.
6. Kempompong goreng
foto: wisataku.net
Sama halnya dengan belalang, kepompong ulat ini dianggap hama oleh masyarakat Gunungkidul. Ketika musim hujan dan pohon jati bersemi, kepompong ulat mulai banyak bermunculan, saking banyaknya maka warga Gunungkidul menjadikannya bahan pangan atau camilan layaknya belalang goreng. Cara pengolahannya juga sama seperti belalang goreng, cukup dibumbui dengan garam dan bawang putih kemudian di goreng garing. Warung terkenal menjual kuliner ini adalah Lesehan Pari Gogo yang terletak di Wonosari.
7. Sate kuda
foto: wikimedia.org
Jika kamu jalan-jalan ke Malioboro pasti sering melihat andong alias kereta kuda. Kuda yang terkenal karena salah satu hewan yang kuat ini ternyata dapat diolah menjadi santapan yang dicari-cari oleh banyak orang. Pak Kuntjoro adalah salah satu pemilik warung sate kuda di Jogja, konon katanya warung Pak Kuntjoro ini adalah perintis warung sate kuda di kawasan Jogja dan Jawa Tengah. Dari tekstur dan rasanya daging kuda berbeda dengan sate ayam, kambing, maupun sapi. Daging kuda memiliki tekstur yang lebih empuk dan mudah dicerna oleh lambung serta rendah kolesterol. Daging kuda ini diolah sedemikian rupa dengan bumbu rempah-rempah rahasia sehingga menjadi hidangan yang lezat. Tertarik untuk mencobanya? Silakan kunjungi warung sate kuda Pak Kuntjoro yang terletak di Jalan Kranggan 64A.
8. Bacem kepala kambing
foto: yogyakarta.panduanwisata.id
Gulai kambing, sate kambing dan tongseng kambing adalah berbagai macam olahan daging kambing yang sudah sangat umum kita temui di Indonesia. Kepala kambing yang mungkin bagi orang awam terdengar mengerikan ternyata dapat diolah menjadi masakan istimewa oleh H. Sukirman. Ya, dia adalah pemilik warung bacem kepala kambing yang terkenal di Yogya tepatnya terletak di antara perumahan dekat pasar Kolombo, Jalan Kaliurang km 7. "Di warung ini pembeli dapat memilih sendiri organ bagian kepala mana saja yang hendak disantap, seperti otak, lidah, telinga, mata, dan daging pipi," ujar Fahru salah satu warga Jalan Kaliurang km 6. Organ-organ tersebut telah dibacem sehingga menghasilkan paduan rasa antara manis dan gurih yang membuat pembeli ketagihan.
9. Tongseng bulus
foto: tourwisatajogja.com
Bulus adalah hewan sejenis kura-kura yang hidup di darat dan memiliki cangkang lunak. Oleh Ibu rini, bulus ini diolah menjadi masakan yang membuat banyak orang penasaran. Tongseng tersebut terdiri dari daging bulus dan sirip bulus yang telah diolah dengan rempah-rempah. Tekstur daging bulus sendiri mirip dengan daging kambing sedangkan sirip bulus lebih menyerupai kikil sapi. Selain itu dijual pula minyak bulus, hati bulus, dan otak bulus. Warung Ibu Rini ini terletak di Jalan Kranggan nomor 1.
10. Oseng-oseng mercon
foto: brilio.net/Fadila Adelin
Dari sekian banyak kuliner ekstrim Jogja mungkin oseng-oseng merconlah yang paling sering kita jumpai. Oseng-oseng mercon ini dapat dengan mudah kita temui di sepanjang Jalan KH Ahmad Dahlan. Oseng-oseng ini berbahan daging sapi dengan campuran tetelan sapi yang dimasak dengan banyak cabai rawit sehingga ketika kita menyantapnya mulut terasa meledak-ledak bagai mercon. Oseng-oseng ini disajikan sederhana saja cukup dengan nasi putih yang hangat. Walaupun rasanya sangat pedas namun tetap membuat pembeli ketagihan untuk mencobanya kembali. Salah satu warung oseng-oseng mercon yang terkenal adalah milik Bu Narti. Konon katanya Bu Narti adalah pelopor warung oseng-oseng mercon di Jogja.
"Setiap hari kami mengolah 30kg tetelan dicampur dengan 6kg cabe rawit, kalau pas akhir pekan biasanya ditambah dua kali lipat," ujar Solikhin, salah satu pegawai warung tersebut.
Itulah 10 kuliner ekstrem Jogja yang membuat banyak wisatawan ternganga karena keunikan dan kelezatannya. Bagaimana, kamu tertarik mencobanya? Kunjungi Jogja dan rasakan sensasinya.