Brilio.net - Liburan jadi salah satu momen menyenangkan yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang. Berbicara mengenai liburan, setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menikmatinya. Ada yang memilih liburan di pantai, gunung, atau menjelajah kota dengan mengenal sejarah.

Setelah dua tahun terakhir pandemi melanda hampir di seluruh dunia, masyarakat pun tidak bisa menikmati liburan secara leluasa. Berbagai aturan perjalanan pun diperketat pemerintah agar masyarakat tetap berdiam diri di rumah demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Namun di momen libur Lebaran kali ini masyarakat sudah bisa bernapas lega. Pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Momen ini tentu yang ditunggu-tunggu. Banyak keluarga yang akan menghabiskan liburandi momen Lebaran.

Bagi kamu yang tinggal di wilayah Jawa Tengah, banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi, mulai dari wisata alam hingga sejarah. Salah satu tempat yang tak boleh kamu lewatkan saat berkunjung ke Jawa Tengah adalah Museum Kereta Api Ambarawa. Tempat ini berlokasi di Kabupaten Semarang, tepatnya di Pusat Kota Ambarawa.

Banyak keseruan yang bisa kamu dan keluarga saat berkunjung ke tempat ini. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya, Senin (11/4).

1. Belajar sejarah perkereta apian Indonesia

Museum Kereta Api Ambarawa  brilio.net/syifa fauziah

foto: brilio.net/syifa fauziah

Beberapa waktu lalu, brilio.net bersama rombongan Forum Wartawan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwarparekraf) berkesempatan melakukan perjalanan ke Kabupaten Semarang. Salah satu destinasi wisata yang dikunjungi adalah Museum Kereta Api Ambarawa.

Pertama kali masuk ke museum ini, kami disambut oleh seorang tour guide yang berpakaian seragam Klederdracht. Pria paruh baya bernama Muchsin itu dengan telaten menjelaskan mengenai sejarah museum Kereta Api Ambarawa.

Sebelum menjadi sebuah museum, tempat itu awalnya merupakan stasiun kereta api yang aktif. Namun pada 9 April 1976, Stasiun Kereta Api Ambarawa ini resmi dialihfungsikan menjadi museum.

Museum Kereta Api Ambarawa merupakan satu-satunya museum kereta api berteknologi kuno peninggalan penjajah di Indonesia. Di tempat ini terdapat 26 lokomotif uap dan empat lokomotif bertenaga diesel yang masih terlihat begitu kokoh. Kami dijelaskan satu persatu mengenai sejarah dari museum tersebut.

2. Jadi tempat yang asik untuk berswafoto

Museum Kereta Api Ambarawa  brilio.net/syifa fauziah

foto: brilio.net/syifa fauziah

Selain mengenal sejarah, kamu juga bisa berswafoto dengan kereta api yang bertengger dengan kokoh di museum itu. Selain itu, kamu juga bisa berfoto di atas rel dan dengan bangunan tua yang masih terlihat original seperti tahun 70-an.

Pak Muchsin mengatakan tempat ini juga kerap dijadikan sebagai lokasi prewedding pasangan yang akan segera menikah. Mereka biasanya mengusung konsep vintage atau jadul dalam pemotretannya. Keren yah?

3. Berkeliling dengan kereta tua

Museum Kereta Api Ambarawa  brilio.net/syifa fauziah

foto: brilio.net/syifa fauziah

Selain mengenal sejarah, kamu juga bisa berkeliling dengan kereta tua tersebut. Ada 2 pilihan jenis lokomotif yang tersedia, yakni menggunakan lokomotif uap dan dengan menggunakan lokomotif diesel.

Namun sayangnya brilio.net dan rombongan Forwarparekraf tidak berkesempatan untuk berkeliling dengan kereta tersebut. Sebab tour dengan kereta wisata itu harus dipesan tiga minggu sebelum waktu kedatangan.

Ada beberapa rute yang bisa dipilih menikmati kereta tua ini. Rute Ambarawa - Tuntang PP dipatok dengan harga mulai Rp 5.000.000. Sementara untuk rute Ambarawa - Bedono dihargai mulai Rp 15.000.000. Masing-masing mereka memiliki kapasitas yang berbeda, ada yang 40 hingga 80 orang.

4. Gelar ijab kabul di lokomotif tua

Museum Kereta Api Ambarawa  brilio.net/syifa fauziah

foto: brilio.net/syifa fauziah

Menariknya, Museum Kereta Api Ambarawa ini juga bisa lho dijadikan sebagai lokasi untuk menggelar pernikahan. Supervisor Senior Indonesian Railway Museum, Thanti Felisiani, mengatakan menikah di atas gerbong bisa jadi pilihan untuk menggelar pernikahan anti mainstream.

"Bus kan sudah, jadi ayo siapa yang mau (akad nikah) di gerbong kereta diesel atau uap?" katanya.

Ia mengatakan, gerbong kereta bersejarah itu bisa disulap menggunakan dekorasi sesuai keinginan calon pengantin. Namun, pihaknya tidak memfasilitasi layanan tersebut.

Kalau yang prewedding, biasanya membawa WO (Wedding Organizer) sendiri. Bisa begitu juga saat wedding, dipersilakan," jelasnya.

Untuk harga sendiri, Thanti mengatakan seusia dengan tarif sewa tour kereta api. Harga dibanderol mulai Rp 5.000.000.

5. Koleksi benda antik

Museum Kereta Api Ambarawa  brilio.net/syifa fauziah

foto: brilio.net/syifa fauziah

Di dalam museum itu juga terdapat banyak benda antik yang cukup menarik, mulai dari bangunan loket di tahun 70-an, mesin pencetak tiket, alat pemutar kepala kereta, dan masih banyak lagi. Semua benda antik tersebut masih terpajang dengan rapi dan orisinil.