Brilio.net - Bagi anak milenial, liburan itu sudah seakan kewajiban tersendiri. Tak afdol rasanya jika dalam setahun hanya liburan sekali. Tak muluk-muluk, spot hits di sekitaran kos atau rumah bisa jadi momen liburan keren.

Anak milenial juga sering menyisihkan uang khusus untuk kebutuhan liburan yang lebih worth it. Misalnya saja destinasi wisata hits seperti di Bali, Lombok, atau bahkan yang di luar negeri seperti Thailand, Jepang, dan lain-lain jadi incaran anak muda.

Bahkan mereka mempersiapkan itinerary sedetail mungkin saat hendak traveling ke luar kota atau luar negeri. Mulai dari turun pesawat sampai menikmati destinasi wisata sudah direncanakan dengan matang.

Berbekal internet, anak milenial bisa merencanakan sendiri kegiatan serunya saat berliburan. Maklum saja, banyak informasi terkini tentang tempat wisata bisa dicari di Internet. Tapi sayangnya, ada juga yang begitu pulang liburan malah jadi makin stres dan moodnya jelek. Kok bisa ya?

Semangat saat berangkat liburan, tapi lesu saat pulang, anak muda sering mengalami hal ini. Liburan yang seharusnya jadi momen refreshing dan melupakan pekerjaan malah menambah beban pikiran. Ada berbagai macam alasan di baliknya. Mulai dari kehabisan uang di tengah jalan, makanan yang tak sesuai ekspektasi, sampai tersesat di tempat wisata.

Nah, khusus untuk kamu Sobat Brilio, tujuh situasi tak terduga saat traveling ini harus kamu antisipasi. Jangan sampai liburan yang sudah dinanti-nanti malah membuatmu tak jadi refreshing. Yuk kita simak ulasan brilio.net, Senin (12/3) berikut ini.

1. Destinasi wisata yang lagi ramai-ramainya.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Saking lagi hitsnya, destinasi wisata yang kamu tuju bisa ramai sekali. Sepanjang mata melihat, hanya ada lautan manusia. Hanya ingin ke toilet saja, kamu bisa menunggu hingga berjam-jam.

Bukannya melepas stres, kamu malah bisa mendapat stres akut di sini. Oleh karena itu, sebelum berangkat, lihat dulu review tempat tersebut dan lihat kapan peak season atau waktu ramai-ramainya destinasi wisata tersebut. Sedikit browsing bisa menyelamatkan moodmu nanti lho.

2. Taksi yang harganya bisa selangit.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Ini nih yang nyebelin. Mentang-mentang kamu turis, taksi atau transportasi lainnya bisa mematok harga yang tak wajar. Walaupun sudah ada argo atau alat pengukur perjalanan lainnya, terkadang sering dijumpai sopir/driver nakal. Alhasil, duit yang seharusnya untuk bersenang-senang bisa ludes hanya untuk biaya perjalanan saja. Agar tak mengalami ini, pastikan dulu ongkos normal transportasi di daerah destinasi wisatamu ya!

3. Tiket pesawat murah yang biayanya tiba-tiba naik.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Sering saat traveling, kamu membawa barang yang tak penting. Barang yang seharusnya hanya satu koper bisa bertambah jadi dua koper dan satu tas tangan. Sesampainya di bandara, kamu bisa pusing karena barang bawaan yang kamu bawa ternyata punya biaya tersendiri. Alhasil, tiket murah yang kamu beli sebelumnya bisa jadi mahal karena bagasimu kelebihan berat.

Agar tak bingung, AirAsia punya paket yang cocok untukmu. Maskapai yang terkenal sebagai low cost carrier (LCC) ini memiliki value pack atau paket hemat yang terdiri dari 4 keuntungan. Apa saja sih?

Pertama, kamu bisa mendapatkan pilihan kursimu sendiri selama masih ada di baris 19-31. Kedua, bagasi sebesar 20 kg. Ketiga, makanan dengan pilihan vegetarian atau non-vegetarian. Terakhir, ada juga asuransi perjalanan dengan jaminan 1 hour On Time Guarantee. Jadi kalau penerbangan kamu delay lebih dari 1 jam, kamu bisa dapat penggantian senilai 800 ribu Selain itu, ada juga jaminan asuransi jika bagasimu terlambat.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: Shutterstock.com

Nah, paket hemat ini bisa kamu dapatkan di Airasia.com atau dari mobile Apps AirAsia. Tak perlu ribet, kamu tinggal klik Paket Hemat saat memilih penerbangan. Produk tambahan akan lebih hemat 30% daripada transaksi terpisah untuk masing-masing produk. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa cek di sini.

4. Dapat tempat hangout yang nggak asyik.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Seringkali review tempat nongkrong yang ada di internet tidak cocok dengan kenyataan. Kenyataan bisa nongkrong di tempat yang hits dan populer malah jauh dari ekspektasi. Misalnya, kamu ingin menikmati suasana sunset syahdu tapi harus ditemani oleh tumpukan sampah berserakan di mana-mana. Atau malah karena kurang perawatan, destinasi wisata itu jadi seperti tempat yang terlantar. Biar nggak seperti ini, kamu bisa mencari informasi dari orang lokal atau guide yang terpercaya.

5. Harga makanan di restoran yang terlalu mahal.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Wisata kuliner jadi bagian yang tak terpisahkan dari traveling. Kuliner lokal mempunyai daya tarik tersendiri pagi para traveller. Selain khas, pengalaman menyantap makanan langsung di tempatnya bisa jadi cerita di kemudian hari. Sayangnya, jika tak teliti, kamu bisa saja mendapat restoran yang harganya terlalu mahal. Sudah makan kenyang, tapi dompet malah seperti orang kelaparan. Sebelum duduk, pastikan dulu untuk menanyakan daftar harganya ya.

6. Ketemu calo.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Di destinasi wisata yang lagi ramai biasanya banyak calo yang beraksi. Mereka menawarkan harga tiket masuk atau sebagainya dengan harga selangit. Tiket yang seharusnya digunakan untuk para traveller malah diambil semua oleh calo. Karena kehabisan opsi, traveller harus membayar harga tinggi untuk sebuah tiket. Zaman sekarang, kamu bisa menghindari para calo dengan memesan tiket masuk destinasi wisata lewat online lho.

7. Tersesat di destinasi wisata.

AirAsiafoto  2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Saking asyiknya berkelana, kamu bisa saja tersesat. Sialnya lagi, baterai HP juga sudah habis karena dipakai selfie. Kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mencari jalan pulang. Oleh karena itu, pastikan kamu membawa peta kertas wilayah destinasi yang kamu tuju. Jangan malu juga untuk bertanya ke orang lokal. Ingat pepatah berkata, malu bertanya sesat di jalan.