Benda lawas ini jadi celah bisnis bagi sepasang kekasih

Brilio.net - Berawal dari hobi mengoleksi barang-barang lawas, sepasang kekasih Andreas Avelino Yut Kusuma Langgeng dan Cesilia Avida Sarah kini pun telah memiliki usaha bersama. Keduanya sangat mencintai barang-barang tempo dulu alias benda lawas.

Sejak 2011 Avelino dan Cesilia, mulai berburu barang-barang yang unik-unik dari tahun 90-an bahkan ada yang sebelum tahun itu. "Awal mulanya koleksi pribadi, upload foto di Instagram eh kok banyak yang tertarik," tutur Avelino kepad brilio.net, Kamis (21/1).

Baca juga: Bekicot membawa berkah

Baik Avelino maupun Cesilia awalnya belum berpikir untuk menjadikan hobi mereka ini sebagai bisnis. Namun, pada awal 2014 setelah melihat semakin banyak orang yang mulai bertanya tentang foto koleksi mereka di instagram, akhirnya keduanya pun serius menjual barang-barang koleksi mereka. Mahasiswi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini pun makin semangat untuk berburu barang-barang antik lainnya untuk dijual. Dengan menamai toko online shop mereka bernama Langgeng Old Stuff. Avelino menambahkan jika benda yang paling banyak dicari oleh konsumennya saat ini adalah radio nan mainan lawas.

Harga yang ditawarkan pun, beragam. Harga jual untuk mainan dari Rp 5000 - Rp 250.000, pernak-pernik dari Rp 20.000-Rp 300.000 dan untuk benda elektronik dari harga Rp 100.000-Rp 2.500.000. Tergantung ketersediaan barang dan tahun pembuatan barang tersebut. "Biasanya kalau semakin jadul, semakin mahal. Asal kondisinya masih oke," tambah Cesilia.

Menggeluti hobi sekaligus bisa menjadi bisnis, tentu menjadi hal yang menyenangkan bukan? Bagi AVelino dan Cesilia, nggak cuma materi saja yang mereka cari dari usaha yang mereka rintis berdua. Mendapat pengalaman bisnis, menambah teman dan relasi adalah hal-hal yang tak kalah menyenangkan dari sekedar memperoleh materi saja. "Paling seneng karena koleksinya selalu nambah," ujar Avelino.

Terakhir, Avelino dan Cesilia sedikit membocorkan tips bisnis mereka. Pertama, kita harus tahu selera pasar dan harga pasar. Jadi jangan segan untuk membandingkan dan menambah referensi. Kedua, kamu harus tahu tempat kamu bisa berburu benda-benda lawas. Terakhir, kita juga harus tahu kondisi barang-barang tersebut, serta infokan kondisi yang sebenarnya pada konsumen, jangan sampai membohongi konsumen.