Brilio.net - Menikmati wisata air dengan menyusuri sungai merupakan hal yang menyenangkan. Biasanya, sungai-sungai yang berada di Bogor, Sukabumi, menjadi favorit wisatawan untuk bermain arung jeram. Namun siapa sangka, Sungai Cisadane di Tangerang juga sekarang mulai dilirik masyarakat.

Tak heran bila Pemerintah Daerah Tanggerang telah membuat kalender event, yaitu Festival Sungai Cisadane. Festival tersebut rutin digelar setiap tahun. Banyak kegiatan seru yang bisa masyarakat maupun wisatawan nikmati saat festival. Mulai dari hiburan musik, bazar, kuliner, memancing, dan berbagai aktivitas wisata digelar di sekitar sungai Cisadane.

Sungai Cisadane  2019 brilio.net

Sungai Cisadane
2019 brilio.net/Syifa

Sayangnya, Sungai Cisadane ini masih dianggap sungai yang memiliki kualitas air yang belum maksimal untuk digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal banyak masyarakat sekitar yang menghabiskan waktu disekitaran sungai ini.

"Sungai Cisadane belum bisa dimanfaatkan untuk minum dan bersih-bersih. Kebersihan air sungai ada 4 level, Cisadane nomor 3. Jadi baru bisa dipakai untuk aktivitas hiburan dan hobi, memancing misalnya," ujar Kepala Bidang PUPR Tata Air Kota Tangerang, Fakri Wahyudi kepada brilio.net.

Fakhri menambahkan sungai ini masih terdapat banyak sampah masyarakat dan perlu adanya penggerukan kembali. Pasalnya saat musim hujan airnya bisa meluap sementara saat musim panas airnya kering. Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah berupaya membersihkan sungai. Menurutnya, membersihkan sungai Cisadane Tangerang tidak bisa dilakukan di area kawasan Tangerang saja, melainkan harus dimulai dari hulu.

"Hulunya sungai Cisadane ini ada di sungai Cisadane yang di Bogor. Makanya harus dimulai dari atas. Sampah-sampahnya harus dibersihkan agar tidak mengalir ke hilir. Warga di sekitar juga haru menjaga kelestarian sungai di dekat tempat tinggal mereka dengan cara tidak membuang sampah ke sungai," jelasnya.

Menurut Fakhri, bila tak mulai dilakukan pembersihan sungai akan mengancam keanekaragaman hayati laut Indonesia. Selain itu, kesehatan dan kualitas hidup komunitas sekitar bisa terganggu.

"Selain itu, peningkatan ancaman deforestasi dimana mengakibatkan erosi tanah yang semakin memperburuk kualitas air," pungkasnya.