Brilio.net - Jogja nggak hanya menawarkan berbagai destinasi wisata dengan pemandangan indah dan tempat-tempat yang memiliki nilai budaya tinggi. Daerah yang berjuluk sebagai Kota Pelajar ini juga menjadi surga bagi pecinta kuliner. Hampir di setiap sudut Jogja, berbagai jajanan, minuman dan makanan berat dengan ciri khas masing-masing dapat mudah ditemui. Harganya pun bersahabat dengan kantong mahasiswa atau traveler.
Nggak hanya tempat-tempat makan legendaris saja nih yang jadi primadona bagi para pecinta kuliner. Tempat-tempat makan baru yang menawarkan menu spesial serta tempat yang unik juga nggak kalah mencuri perhatian. Salah satu tempat makan yang patut kamu coba jika berkunjung ke Jogja adalah Djoyo Kitchen. Beda dari yang lain, tempat makan yang berada di Jalan Sidomukti, Tiyasan, Condong Catur, Sleman ini mengusung konsep vintage alias bernuansa jadul.
foto: Instagram/@djoyo.kitchen
Nuansa jadul di Djoyo Kitchen langsung terasa dengan pemilihan furniture seperti kursi dan meja yang memiliki sentuhan vintage. Nggak hanya itu, interior-interior seperti kepingan piring hitam yang menempel di dinding, jendela-jendela rumah lawas juga menambah kesan vintage. Pemilik Djoyo Kitchen juga menambahkan beberapa ornamen seperti radio, TV dan beberapa majalah lawas pada tempat makan yang dibuka pada Desember 2018 lalu.
foto: brilio.net/Nisa Akmala
Konsep vintage yang diusung pada Djoyo Kitchen bermula dari rasa ketertarikan sang pemilik bernama Wahyu terhadap nuansa-nuansa vintage. Beberapa barang-barang yang ada di tempat makan ini pun diambil Wahyu dari rumah orangtuanya di Solo, Jawa Tengah. Sebagian di antaranya juga hasil dari hunting dan pemberian dari beberapa pengunjung serta sahabat.
"Karena saya terbiasa dengan suasana yang vintage di rumah saya di Solo, orangtua saya punya barang-barang seperti ini akhirnya saya kembalikan lah (ke tempat makan)," ungkap Wahyu kepada brilio.net saat ditemui, Kamis (1/8).
Nggak hanya untuk menghadirkan nuansa vintage di dirinya sendiri, konsep yang diusung Wahyu pada tempat makannya juga mengajak para pengunjung agar bisa merasakan hal yang sama. "Karena suasana vintage itu ngangenin. Jadi kalau (pengunjung) ketemu, eh ini dulu mainan ku ya, eh ini dulu. Jadi itu ya yang bikin orang excited," tambahnya.
Jika berkunjung ke Djoyo Kitchen, kamu bisa memilih untuk duduk di area outdoor yang terdiri dari beberapa set meja. Atau memilih menikmati makanan di area utama yang memiliki nuansa vintage lebih kentara dengan berbagai properti dan dekorasi khas tempo dulu. Selain berasa makan di rumah sendiri, area ini juga Instagramable abis lho. Ada juga area khas rumah Jawa lengkap dengan kursi besi zaman dulu yang nggak jauh dari area outdoor.
foto: Instagram/@djoyo.kitchen
Beberapa mainan lawas seperti kapal othok-othok, mini wayang dan kepa kepang juga menghiasi beberapa sudut di Djoyo Kitchen. Selain itu, ada pula buku-buku tahun 60-an, ponsel jadul, cermin kuno dan barang vintage lainnya yang juga menghiasi sudut Djoyo Kitchen. Kamu semakin dibuat nostalgia saat mendengarkan lagu-lagu lawas yang tak berhenti mengalun di Djoyo Kitchen.
Segarnya pindang serani dan sup manten.
Selain menyuguhkan nuansa vintage yang bikin bernostalgia, daya tarik lain yang ada pada Djoyo Kitchen tentu datang dari menu yang disajikan. Djoyo Kitchen menawarkan beberapa menu mengunggah selera, baik makanan berat maupun snacknya. Pindang Serani yang memberikan sensasi kesegaran dari perpaduan rasa asem dan gurih jadi salah satu primadonanya.
Jika kebanyakan menu pindang serani berbahan dasar ikan, di Djoyo Kitchen pindang serani justru berisi potongan-potongan daging sapi yang lembut. Pemilihan daging sapi sebagai bahan utama dalam pindang serani Djoyo Kitchen merupakan bentuk inovasi yang dihadirkan Wahyu.
foto: Instagram/@djoyo.kitchen
"Saya pengen beda aja. Enak juga pakai ayam, enak juga pakai daging. Tapi saya ada ikan juga. Di Jepara itu, pakai bandeng, pakai patin. Nah, saya nggak mau yang seperti itu. Saya berusaha untuk ini lho Djoyo Kitchen. Djoyo Kitchen ya seperti ini," kata Wahyu.
Pindang serani sendiri juga merupakan masakan favorit sang pemilik sejak kecil yang ia ingin sajikan kembali di tempat makan miliknya. Sebagai seorang owner, Wahyu juga terjun langsung di dapur untuk memasak sekaligus memastikan rasa agar tetap terjaga.
"Masakan yang ada di Djoyo Kitchen ini masakan saya dari kecil. Saya suka makanan ini, saya harus bisa masaknya," tambahnya.
Cukup dengan Rp 15.000, kamu bisa menikmati kesegaran satu porsi pindang serani yang memiliki cita rasa asam dari belimbing wuluh, gurih dan lembutnya daging sapi dalam satu mangkuk yang pas dinikmati saat cuaca dingin dan panas. Menyantap pindang seruni juga terasa lengkap dengan satu piring nasi putih bertabur bawang goreng.
foto: brilio.net/Nisa Akmala
Selain pindang serani, Djoyo Kitchen juga memiliki menu andalan lainnya. Nggak jauh-jauh dari kuah, Djoyo Kitchen menawarkan menu sup manten yang kerap ditemui di acara-acara resepsi pernikahan. Berbeda dengan menu pindang serani yang merupakan makanan favorit sang pemilik sejak kecil, kehadiran sup manten dalam daftar menu Djoyo Kitchen justru muncul dari masukan salah satu pelanggan.
Berisi potongan daging ayam, wortel, sosis, makaroni dan kacang kapri seporsi sup manten ini disajikan dengan kuah kaldu ayam yang rasanya nendang. Buat kamu yang kangen dengan sajian sup manten layaknya di acara resepsi pernikahan, Djoyo Kitchen bisa jadi alternatif buat kamu dan keluarga menyantap seporsi sup manten yang lezat.
foto: brilio.net/Nisa Akmala
Selain pindang serani dan sup manten, Djoyo Kitchen juga memiliki menu berkuah lainnya yang nggak kalah lezat, yaitu Sup Kacang Merah atau Soup Breuneboen. Sama seperti pindang serani, sup kacang merah juga menggunakan bahan utama dading sapi. Nggak cuma makanan, Djoyo Kitchen juga hadir dengan menu minuman unik seperti kopi walik, es tom and jerry yang berisi perpaduan buah jeruk dan tomat yang segar abis serta menu lainnya.
Buka setiap hari dari pukul 10.00-22.00 WIB, kecuali hari Jumat mulai pukul 13.00 WIB, harganya yang terjangkau serta nuansa vintage membuat Djoyo Kitchen cocok kamu datangi bersama keluarga, sahabat dan orang tercinta untuk bisa menyantap berbagai menu berkuah sambil bernostalgia.