Brilio.net - Berbicara soal gunung api, jangan selalu berpikir soal bencananya ya. Karena nggak melulu soal bencana alam, erupsi dan kerusakan. Ada hal-hal yang menyenangkan dari gunung api. Mungkin sebagian dari orang menganggap hal ini gila dan nggak masuk akal. Jangan salah, kata-kata tidak ada yang mustahil di dunia ini ada benarnya lho.
Meski susah dipahami, bahkan sulit dibayangkan, bagaimana rasanya bisa melihat langsung semburan lava panas, dan berada di kawasan yang sangat riskan terkena bencana? Nyatanya, beberapa gunung api di dunia yang masih aktif dan melakukan erupsi berkali-kali ini pada akhirnya malah dijadikan tempat wisata.
Daripada penasaran, berikut 8 gunung berapi yang justru lokasi terdekatnya malah dijadikan sebagai objek wisata, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (6/10).
1. Lava Boat, Hawaii.
foto: news.nationalgeographic.com
Pulau-palau di Hawaii banyak yang terbentuk dari erupsi gunung api dan kawasan ini memang terkenal sebagai pulau gunung api. Kebayang kan, gunung-gunung api di sana bisa saja 'batuk' setiap saat dan membahayakan daerah sekitarnya.
Salah satu yang menarik adalah Gunung Kilauea. Memiliki tinggi keseluruhan sekitar 4.168 meter, gunung yang berada di bawah laut ini sangat aktif, bahkan semburannya bisa muncul hingga ke permukaan.
Gunung Kilauea terus menyemburkan lavanya sejak 28 tahun silam tanpa berhenti sedetik pun lho. Luar biasa bukan? Gunung Kilauea pun dianggap sebagai gunung api paling berbahaya di dunia.
Uniknya, dengan kondisi demikian, salah satu operator tur di Hawaii membuka paket wisata dengan perahu boat untuk mendekat ke pusat semburan dan melihat langsung proses alam yang terjadi. Paket wisata ini diberi nama Lava Boat.
Namun jangan khawatir, wisata ini sudah mengantongi izin dari pengelola Hawaii Volcanos National Park. Operator tur pun telah memahami standar keselamatan, serta penggunaan kapal yang tahan panas.
2. Volcano Bungee Jumping.
foto: www.dailymail.co.uk
Gunung Villarrica yang berada di Pucon Patagonia, Chili ini memang kerap dijadikan tempat wisata sebagai spot pendakian favorit. Ada aktivitas yang cukup gila dilakukan di sini, yaitu bungee jumping.
Bisa kamu bayangkan nggak kalau kamu disuruh melompat ke kawah gunung api aktif? Sulit dipercaya bukan? Namun kenyataannya, operator tur Chilli menawarkan paket ekstrem ini pada wisatawan.
Bungee jumping dari helikopter yang terbang di atas gunung api berisi lava pijar. Wisatawan akan melompat dari ketinggian 213 meter hingga ketinggian 106,7 meter samapi 144 meter dari permukaan lava. Kamu berani coba?
3. Gunung Etna di Italia.
foto: insajderi.com
Gunung Etna di Sisilia, Italia merupakan gunung berapi tertinggi di Eropa dengan tinggi mencapai 3.320 mdpl. Gunung Etna kerap dijadikan lokasi pendakian untuk melihat lava pijar yang meleleh.
Sebenarnya gunung berapi ini sangat aktif dan hampir setiap waktu mengalami erupsi meski dalam skala kecil. Namun, Gunung Etna sampai saat ini masih dinyatakan aman untuk didaki.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan para wisatawan untuk bisa menuju puncak Gunung Etna. Wisatawan dapat menumpang kereta gantung yang akan membawanya hingga ketinggian 2.500 meter, kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan kendaraan khusus atau wisatawan juga bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju kawah di ketinggian 2.925 meter. Wisatawan akan disuguhkan kepulan asap vulkanik yang pekat.
4. Gunung Pacaya, Guatemala.
foto: trekguatemala.com
Gunung Pacaya di Guatemala City yang berada dekat dengan kawasan Taman Nasional ini merupakan spot tracking favorit para wisatawan dunia lho. Gunung ini terletak sekitar 30 kilometer dari Guatemala.
Jika dilihat, tak banyak gunung api yang bisa dijadikan spot pendakian, apa lagi gunung tersebut secara rutin masih mengeluarkan lahar panas. Beda halnya dengan Gunung Pacaya, kawasan ini justru sering dijadikan hunting lava pjar bagi pendaki yang bernyali super.
Gunung Pacaya sendiri pernah mengalami erupsi terbesar pada tahun 1965, hingga sekarang gunung ini terus menerus mengeluarkan lava pijar. Wisatawan dapat melihat secara jelas lava pijar dengan mendaki di ketinggian 2.552 mdpl.
Namun meski sudah mendapat izin, wisatawan harus tetap berhati-hati saat berada di kawasan dekat dengan lava. Sebab tak sedikit sepatu wisatawan meleleh ketika menginjak lava. Waduh!
5. Gunung Ijen.
foto: en.presidentpost.id
Gunung Ijen perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur sudah cukup terkenal sebagai spot pendakian untuk melihat keindahan blue fire. Keindahan ini memang tidak bisa disaksikan setiap saat karena pendaki harus sampai ke Kawah Ijen dini hari, karena saat itulah blue fire dapat disaksikan dengan jelas.
Fenomena blue fire atau api biru ini terbilang langka. Dulu saja katanya selain di Gunung Ijen untuk bisa menyaksikan keindahan blue fire orang-orang harus pergi ke Islandia dulu.
6. Gunung Batutara, NTT.
foto: gunungbagging
Nusa Tenggara Timur menyimpan begitu banyak pesona alam. Namun tak semua wisata di sini terekspos dengan baik. Salah satu yang menarik di sini adalah gunung api yang masih aktif, Batutara.
Gunung ini meletus setiap 20 menit sekali. Kebayang kan, bagaimana seramnya? Meski demikian, kawasan ini justru sukses dijadikan tempat wisata. Kalau kamu ingin melihat semburan lava, kamu harus ke sini saat dini hari. Agar semburan larva dapat terlihat dengan jelas.
Banyak wisatawan dunia tertarik untuk mengunjungi Gunung Batutara karena keunikannya. Selain meletus 20 menit sekali, bunga api yang diciptakan dari lahar panas pijar membara, wisatawan juga bisa merasakan tsunami kecil. Tapi tenang, karena pihak pengelola sudah menjamin bahwa tidak berbahaya.
7. Gunung Anak Krakatau.
foto: id.m.wikipedia.org
Berani melihat langsung letusan gunung berapi? Di Gunung Anak Krakatau, wisatawan bisa melihat secara langsung letusannya. Pada 2 Oktober 2018, telah terjadi letusan sebanyak 156 kali.
Tapi para wisatawan tak perlu khawatir. Jika berada di radius 2 km dari kawah, wisatawan dijamin akan aman.
8. Gunung Agung, Bali.
foto: www.thestar.com.my
Sama halnya dengan Gunung Anak Krakatau, Gunung Agung pun memiliki jarak aman untuk bisa menyaksikan letusannya. Radius aman untuk menyaksikan letusannya yaitu 8-10 km dari puncak kawah. Kamu nggak perlu khawatir jika sudah berada di radius segitu.
Recommended By Editor
- 9 Seleb Korea ini pernah datang ke Jogja, bikin fans heboh tak terkira
- 11 Spot wisata dunia bak negeri dongeng ini indah bikin berdecak kagum
- 3 Masjid ini berwarna pink dan paling megah di dunia, unik abis
- 4 Koleksi mengagetkan di Museum Mutter, salah satunya otak Einstein
- 5 Sungai paling ngeri di dunia, perenang terbaik aja keok sama arusnya