Makna filosofi dalam menu tradisional Ndalem Poenakawan.
Dalam kesempatan perayaan ulang tahunnya yang pertama, Ndalem Poenakawan menegaskan bahwa menu-menu yang diusungnya bukan saja yang modern, tapi juga menu tradisional khas Yogyakarta atau perpaduan keduanya. Diharapkan, generasi masa kini bukan hanya mengenal dan menikmati makanan modern, melainkan juga makanan tradisional agar tidak punah. Generasi muda boleh saja tetap update dengan perkembangan zaman, namun juga harus berbudaya.
"Jadi istilahnya kembali ke budaya untuk maju ke depan," tegas Irsyad Thamrin tentang tema perayaan ulang tahun Ndalem Poenakawan 'Youth Meet Food, Saat Generasi Kini Mengecap Tradisi Kulinari Warisan Nusantara'.
Menu modern yang ditawarkan Ndalem Poenakawan seperti Aglioo o Olio Roa, Sego Mangkok Ayam Katsu, hingga Aglioo o Olio Poenakawan. Sementara menu tradisionalnya ada Brongkos Koyor hingga Sayur Lodeh. Brilio.net berkesempatan menikmati sajian kedua menu ini berlaukkan tempe garit dan ayam goreng lengkuas.
Brongkos Koyor menu Ndalem Poenakawan menyajikan isian koyor, tahu, dan telur. Menu ini menjadi kesukaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Cita rasanya cenderung gurih dan sedikit pedas. Sementara sayur lodeh khas Keraton Yogyakarta berisikan beberapa bahan seperti kacang panjang, labu, tahu, dan lain sebagainya.
Brongkos Koyor (kiri atas) dan Sayur Lodeh (kanan atas)/foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih
Seperti diketahui, masyarakat Jawa sarat akan filosofi dalam kehidupannya. Termasuk perihal makanan seperti sayur lodeh. Sayuran gurih ini memiliki makna menolak bala, yang semua itu terangkum dari bahan-bahan sayur yang terdiri dari 12 bahan penyusun, di mana dapat dimaknai 1+2 = 3. Angka 3 dapat bermakna sebuah usaha untuk meraih kehidupan yang sejahtera dari modal yang diberi Tuhan YME yaitu cipta, rasa, dan karsa. Kemudian dari bahan intinya yaitu labu yang dalam bahasa Jawa disebut waluh, wal bermakna membuang, dan luh bermakna air mata, yang memiliki pengharapan agar jauh dari kesedihan atau bala (kesialan/malapetaka/kemalangan). Dengan demikian, sayur lodeh memiliki makna manusia harus berusaha untuk keberlangsungan hidup di alam dan berharap hal buruk/sial dapat dibuang, namun tetap semuanya kembali kepada kehendak Tuhan YME. Manusia wajib tetap bersyukur yang diwujudkan dalam penggunaan bahan alam yang sudah diberikan Tuhan menjadi sebuah bentuk makanan lezat dan dapat berguna bagi hamba-Nya.
Menu tradisional lain yang disajikan Ndalem Poenakawan adalah Bir Jawa dan Es Setup Jambu. Bir Jawa merupakan modifikasi dari bir beralkohol sejak era Belanda. Namun sensasi meminum racikan rempah seperti kayu secang, jahe emprit, kapulogo, kayu manis, hingga daun serai ini tetap menghangatkan badan. Tampilannya juga berbuihpada permukaan minuman, mirip bir asli. Sementara es setup jambu merupakan salah satu variasi sirup isi jambu biji merah yang segar untuk menghilangkan dahaga.
"Setup itu dalam bahasa Belanda artinya sirup," ujar GKR Mangkubumi.
Jika ditelusuri secara bahasa, setup berasal dari kata stroop, yang dalam bahasa Belanda artinya sirup.
Bir Jawa Ndalem Poenakawan/foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih
Es Setup Jambu Ndalem Poenakawan/foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih
Ndalem Poenakawan juga menyajikan menu khas Keraton, Songgobuwono. Kuliner yang lahir dari ide Sultan Hamengku Buwono VII itu terdiri dari selada, daging ayam atau sapi, roti sus, dan telur. Songgobuwono inilah menu pembuka dalam intimate dinner dengan GKR Mangkubumi.
Songgobuwono Ndalem Poenakawan/foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih
Rangkaian mencicipi menu Ndalem Poenakawan ditutup dengan Klepon Cake. Seperti diketahui, klepon merupakan makanan tradisional. Adanya klepon cake ini menjadi pembaruan pada kuliner tradisional yang telah melegenda.
Klepon Cake Ndalem Poenakawan/foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih
Pengenalan makanan tradisional kepada generasi muda lewat intimate dinner bersama GKR Mangkubumi oleh Ndalem Poenakawan ini diharapkan dapat menjadi penguatan identitas budaya lokal. Dengan demikian, diharapkan siapa pun dapat melestarikan makanan tradisional sehingga kelak akan mendunia.
Recommended By Editor
- Kandang Menjangan Yogyakarta, tempat para raja intai hewan buruan
- 'Jalan-jalan' ke masa lalu Jogja lewat lukisan akrilik harga Rp 1,5 M
- 10 Gaya Tantri Namirah liburan di Jogja, tetap kece saat blusukan
- 15 Tempat wisata terbaik di lereng Merapi, panoramanya memukau
- 15 Wisata kuliner Jogja yang enak, murah, dan terkenal