Brilio.net - Pulau Bali sudah terkenal sebagai destinasi wisata Indonesia. Tak hanya turis lokal, turis mancanegara juga banyak berkunjung ke Pulau Dewata ini. Tak terkecuali empat pemuda asal Purworejo Nurdin, Kana, Alam, dan Faris. Ketika itu medio Mei 2012, mereka masih berstatus sebagai mahasiswa.

Berawal obrolan iseng saat nongkrong di sebuah angkringan di Kota Jogja, keempatnya nekat pergi ke Bali dengan biaya yang bisa dibilang sangat pas-pasan. Pengalaman di Bali yang penuh dengan cerita lucu diceritakan Nurdin (24) kepada brilio.net.

Melalui layanan Story Telling bebas pulsa di nomor 0800-1-555-999, Nurdin mengisahkan awalnya mereka berempat ingin naik kereta dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Namun karena tanpa persiapan sebelumnya, ternyata tiket kereta api jurusan Yogyakarta - Banyuwangi telah habis.

Tanpa pikir panjang keempatnya langsung menuju Terminal Giwangan, untuk mencari bus Jurusan Surabaya."Dapetnya bus legendaris Sumber Kencono, Nggak pakai pikir panjang kita naik bus itu. Walaupun busnya ternyata nggak nyaman. Hahaha," terang Nurdin

Cerita konyol pertama saat bus yang mereka tumpangi berhenti di Terminal Madiun. Saat itu karena merasa lapar karena belum makan sejak dari Jogja, mereka berempat memutuskan beli pecel di Terminal Madiun. Nurdin teringat cerita kawannya yang anggota Bismania Community bahwa pecel di terminal Madiun ada terkenal enak. Ketimbang penasaran mereka membeli pecel tersebut.

"Karena takut ketinggalan bus, kami bungkus dan dimakan di dalam bus. Tahulah gimana bus Sumber Kencono yang legendaris itu kalau jalan. Pecel yang dipincuk punya Faris tumpah dan mengenai bajunya," beber Nurdin

Kekonyolan berlanjut saat tiba-tiba bus yang mereka tumpangi ada gangguan dan membuat para penumpang harus dioper ke bus lain. Kala itu, kernet bus mewanti-wanti agar tiket jangan sampai hilang karena akan ditanyakan oleh kernet bus yang akan ditumpanginya. Kali ini Nurdin berbuat ulah yang bisa dibilang bikin bete teman-temannya. Empat tiket yang mereka beli dimasukkan ke dalam bungkus rokok oleh Nurdin dan nggak sengaja dibuang saat berganti bus.

"Saat kernet bus baru menanyakannya, Aku baru sadar kalau tiketnya ada di bungkus rokok yang aku buang saat ganti bus. Untung aja kernet busnya baik hati dan hanya bilang agar nggak ngulangin lagi," tambahnya sambil tertawa.

Singkat cerita, mereka berempat sampai ke Pulau Dewata. Untuk menginap mereka mendapatkan losmen di gang poppies di daerah Kuta, Bali. Selama empat hari mereka menginap di losmen sederhana bertarif Rp 100 ribu per malam tersebut. Kamar di losmen itu pula yang jadi saksi bisu kelucuan mereka berempat yang hangover karena minum minuman beralkohol.

"Yang mabuk berat itu Faris dengan Alam dan mabuknya itu lucu. Bayangkan aja, Faris lihat air setetes aja bisa teriak-teriak banjir. Sedang Alam lihat akar ngomongnya lihat ular yang mau menggigit. Aku sama Lana ngakak aja waktu itu," ungkapnya

Akibat budget pas-pasan pula, saat pergi kemana-mana mereka memilih jalan kaki selama masih bisa dijangkau dengan jalan kaki.
"Pokoknya kemana saja jalan kaki, kita naik kendaraan umum waktu mau ke Trunyan. Capek banget iya, tapi mau gimana lagi wong saat itu kita masih mahasiswa dengan uang bulanan yang pas-pasan," aku Nurdin.

Perjalanan selama empat hari di Pulau Dewata itupun menjadi salah satu cerita persahabatan mereka yang terjalin sejak Sekolah Menengah Atas di Kota Purworejo. Menurut Nurdin, cerita konyol di Bali bisa buat bahan guyonan saat mereka nongkrong bareng.

"Bisa jadi cerita buat anak cucu juga," tutupnya seraya terkekeh

Cerita ini disampaikan oleh Nurdin melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!