Brilio.net - Berlibur di Pulau Belitung tak lengkap rasanya bila tak menjelajahi pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Beberapa pulau itu memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi wisatawan.
Brilio.net baru-baru ini sempat menikmati keindahan alam Pulau Belitung dengan melakukan island hopping. Ada tiga pulau yang dikunjungi yaitu Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang, dan juga Pulau Perkasa.
Sebelum melakukan island hopping, hal pertama yang dilakukan adalah datang ke Pantai Tanjung Kelayang. Di tempat itu, Brilio.net bersama rombongan wartawan dari Jakarta dalam acara Press Tour Belitung 2020 menyewa perahu yang akan mengantarkan kami island hopping.
Ukuran kapal yang tidak terlalu besar itu memuat 12 orang termasuk dua awak kapal. Untuk harga sewa kapalnya sendiri bervariasi, mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 500.000.
Saat akan melakukan island hopping, sebaiknya mulai pukul 07.00 atau 08.00 WIB, karena cuaca masih bagus dan ombak tidak terlalu tinggi.
Pulau pertama yang kami tuju adalah Pulau Lengkuas. Untuk bisa sampai pulau ini membutuhkan waktu 15 menit. Dikarenakan masih masa pandemi, belum banyak wisatawan yang datang sehingga terasa begitu sepi.
Salah satu daya tarik pulau ini adalah adanya mercusuar yang dibangun Belanda sejak 1882. Hingga saat ini mercusuar tersebut masih berfungsi. Bahkan, kita bisa naik ke atas mercusuar berketinggian 70 meter ini.
Sayangnya, saat Brilio.net datang ke sana, hanya boleh sampai lantai empat saja dan harus mengantre karena kapasitas dari mercusuar yang hanya 3-4 orang saja. Akhirnya Brilio.net pun memilih menikmati suasana di sekitar pulau.
Selain naik ke mercusuar, wisatawan juga bisa berfoto di bebatuan besar yang Instagramable banget. Wisatawan juga bisa naik ke atas batuan itu untuk berpose. Sayangnya, saat datang ke sana kemarin, cuaca sedang kurang bagus. Kami pun sempat mengalami hujan angin sehingga pemandangan langitnya kurang bagus.
foto: Brilio.net/Syifa Fauziah
Menurut salah satu Staff Dinas Pariwisata Belitung, Alex Suryadi, akhir tahun memang cuaca sedang tidak bagus. Jadi sebaiknya berkunjung ke Belitung pada April hingga Oktober.
Tidak sampai setengah jam, hujan pun berhenti. Kami pun kembali mengabadikan momen di beberapa spot menarik mulai dari bebatuan, ayunan jomblo, hingga pohon kelapa dengan background mercusuar. Setelah puas berfoto, kami lanjut perjalanan untuk makan siang di Pulau Kepayang.
Di pulau ini terdapat restoran seafood. Sayangnya, saat kami ke sana suasana begitu sepi, hanya ada rombongan kami saja. Dengan sigap para pelayan pun menyajikan makanan dengan menu laut seperti kepiting, cumi, dan ikan bakar. Ada juga sayuran dan beberapa hidangan penutup seperti singkong dan pisang goreng.
foto: Brilio.net/Syifa Fauziah
Setelah kenyang, kami pun menikmati suasana pantai di Pulau Kepayang sambil berfoto. Meskipun tidak terlalu banyak spot foto, tapi kami lebih banyak bermain di pinggir pantai.
foto: Brilio.net/Syifa Fauziah
Agenda selanjutnya, kami lanjut ke spot snorkeling. Awalnya saya dan rombongan sempat tidak yakin untuk snorkeling karena melihat keadaan air laut yang sudah keruh akibat hujan. Tapi akhirnya kami coba untuk snorkeling.
foto: Brilio.net/Syifa Fauziah
Bawah laut perairan begitu cantik, terumbu karang besar di dalam laut seakan memanggil untuk dijelajahi. Sayangnya, Brilio.net kurang menikmati saat snorkeling karena arus kencang membuat panik. Akhirnya Brilio.net memilih untuk menyudahi snorkeling.
foto: Brilio.net/Syifa Fauziah
Setelah snorkeling, rombongan menuju Pulau Perkasa. Disebut Pulau Perkasa karena bentuknya yang seperti alat kelamin laki-laki. Lagi-lagi karena cuaca tidak bagus, kami tak bisa turun ke pulau itu disebabkan air yang pasang. Tak lama di pulau itu pun kami kembali ke dermaga untuk menambah energi dengan minum air kelapa muda di pinggir pantai.
Recommended By Editor
- 5 Destinasi wisata Belitung yang wajib dikunjungi saat akhir tahun
- 10 Destinasi wisata wellness di Korea, ada terapi minum teh
- 10 Destinasi wisata di Subang yang menarik dikunjungi
- 5 Item favorit turis luar negeri di Kuta Art Market, batik Bali diburu
- Viral replika kampung Indonesia di Australia, begini penampakannya