Brilio.net - Papua merupakan salah satu daerah di Timur Indonesia yang masih sangat alami. Kondisi alamnya banyak yang belum terjamah oleh wisatawan. Selain daerahnya sangat jauh dari ibu kota, tapi juga biaya yang terbilang sangat mahal untuk mengunjungi wilayah tersebut.

Namun apa salahnya untuk sesekali menikmati suasana alam di wilayah Papua, salah satunya Papua Barat. Suasana alami pedesaan nan sejuk masih sangat terasa di Tambrauw, Papua Barat.

Dilansir brilio.net dari akun Facebook Kementerian Pariwisata pada Rabu (13/3), Distrik Kebar di Kabupaten Tambrauw merupakan spot terbaik wisatawan menikmati senja.

Selain itu, kalau kamu suka suasana alam bernuansa air, di daerah Distrik Kebar ada tiga air terjun yang bisa kamu nikmati, yaitu Air Terjun Anenderat, Air Panas War Aremi, dan Bukit Sontiri adalah sesuatu yang sayang sekali untuk dilewatkan. Ketiganya terletak di distrik berbeda. Air Terjun Anenderat terletak di Distrik Miyah, sedangkan Air Panas War Aremi dan Bukit Sontiri terletak di Distrik Kebar. Untuk mencapai lokasi Bukit Sontiri dan Air Panas War Aremi, diperlukan perjalanan kurang dari 30 menit dari Mess Kebar, tempat penginapan milik Pemda setempat.

Papua  2019 brilio.net

Waktu terbaik mengunjungi Bukit Sontiri adalah pagi hari. Di sinilah pengunjung bisa merasakan keindahan alam ciptaan Tuhan yang begitu indah. Hamparan rumputnya yang hijau selalu dihiasi jaring laba-laba setiap paginya, sehingga ada kelir putih nan cantik di atasnya. Setelah itu, pemandangan pagi pun terlihat dari teriknya matahari yang perlahan muncul dari balik bukit.

Masyarakat modern memanggilnya dengan nama Bukit Teletubbies karena tampilannya yang mirip dengan barisan bukit hijau yang menjadi tempat tinggal para teletubbies tersebut.

Papua  2019 brilio.net

Tepat berhadapan dengan Bukit Sontiri, terdapat Pegunungan Tamrau yang merupakan landmark Tambrauw. Barisan bukit berhektar-hektar tersebut membentang bagai permadani hijau, belum lagi kilau cahaya yang menyerupai emas, seakan menambah keindahan bukit.

Istimewanya, Bukit Sontiri cantik pada saat waktu emas atau 'golden time', yakni pagi dan sore hari. Pada saat mentari hendak tenggelam itu, Bukit Sontiri banyak dikunjungi warga sekitar untuk menghabiskan waktu menunggu matahari tenggelam. Di sana, anak-anak dapat bermain, berlari, bahkan sekadar duduk sambil menunggu ternak mereka merumput.

Perjalanan selanjutnya adalah mencari oasis alam berupa Air Panas War Aremi. Namanya memang masih terdengar asing di telinga. Meski demikian, lokasi ini tetap menantang untuk dijelajahi. Sama seperti lokasi lain, perjalanan ke lokasi air panas tersebut tidaklah mudah.

Papua  2019 brilio.net

Air Panas War Aremi adalah sebuah kolam yang ditopang oleh batu alami yang tampak seperti sungai biasa. Dari dekat, bisa dilihat airnya berembun. Airnya terasa hangat. Kolam alami tersebut tidak terlalu dalam, hanya sebatas lutut orang dewasa. Wisatawan bisa menikmati air panas dengan merendam sebagian atau seluruh tubuhnya di sana.

Di bagian tengah kolam, terdapat beberapa kumpulan batu yang memunculkan buih-buih di tengahnya. Dugaan warga sekitar, buih inilah yang menjadi pusat air panas. Energi panas yang dihasilkan ini bersumber dari geotermal di sekitarnya.

Papua  2019 brilio.net

Semua warga di sana yakin kolam air panas ini adalah berkat. Sebab, kolam berada jauh dari lokasi keramaian dan bisa berfungsi sebagai lokasi pelepas penat. Dari sana, ketenangan pun tercipta dengan sempurna, bisa dinikmati bersama suara embusan angin yang sejuk.

Untuk dapat mencapai Bukit Sontiri dan Air Panas War Aremi, wisatawan perlu melewati jalanan berbatu dengan kelokan tajam yang tidak mudah ditempuh. Diperlukan keahlian dan kelihaian dalam mengemudikan kendaraan 'double cabin' di sana. Jarak tempuh dari Manokwari ke Distrik Kebar yakni sekitar 5 jam sedangkan jaraknya dengan Distrik Sausapor sekitar 4 jam.