Brilio.net - Manajer dan pemimpin adalah dua peran yang sama sekali berbeda, meskipun kamu pasti sering menggunakan istilah bergantian. Manajer itu tugasnya adalah sebagai fasilitator keberhasilan anggota tim mereka. Nah, mereka memastikan bahwa orang-orang yang menjadi anggota timnya ini memiliki segala yang mereka butuhkan untuk menjadi produktif dan sukses.
Sebaliknya, seorang pemimpin bisa siapa pun di tim yang memiliki bakat tertentu, yang kreatif berpikir, dan keluar dari zona nyaman serta memiliki ide bagus, yang memiliki pengalaman dalam aspek tertentu dari bisnis atau proyek yang dapat berguna untuk manajer dan tim.
Kalau kamu pernah menjadi pemimpin di suatu tim, kamu sudah tahu belum kamu tipe pemimpin seperti apa? Biar kamu nggak penasaran, yuk simak sifat pemimpin berikut ini, Kamis (22/12).
1. Pemimpin penentu.
foto: danielgoleman.info
Disebut juga sebagai pemimpin dengan gaya otoritatif biasanya muncul ketika tim membutuhkan visi baru karena keadaan telah berubah, atau ketika bimbingan eksplisit tidak diperlukan. Pemimpin otoritatif ini menginspirasi semangat kewirausahaan dan antusiasme untuk selalu menjalankan misi.
2. Pemimpin berwibawa.
foto: thenational.ae
Pemimpin berwibawa memobilisasi tim menuju visi dan berfokus pada tujuan akhir. Jika gaya ini diringkas dalam satu kalimat, itu akan menjadi si pemimpin meminta kamu sebagai anggota timnya untuk ikut dengannya.
3. Pemimpin afiliatif.
foto: pinterest.com
Pemimpin afiliatif bekerja untuk menciptakan ikatan emosional dia sendiri dan timnya atau organisasinya. Gaya afiliatif baik diterapkan saat keadaan tim sedang gonjang-ganjing, ketika rekan tim perlu untuk menyembuhkan dari trauma, atau ketika tim perlu membangun kembali kepercayaan.
4. Pemimpin yang membina.
foto: linkedin.com
Pemimpin yang membina selalu mengacu pada masa depan. Gaya memimpin yang satu ini sangat ampuh kalau kamu menjadi pemimpin ingin membantu rekan tim kamu untuk bisa membuat mereka lebih sukses secara keseluruhan. Hal ini paling tidak efektif ketika rekan tim ada yang sulit untuk diajak maju dan tidak mau berubah atau belajar, atau jika pemimpin tidak memiliki kemampuan.
5. Pemimpin koersif.
foto: fastcompany.com
Pemimpin koersif menuntut kepatuhan langsung. Gaya koersif yang paling efektif di saat krisis, misalnya di dalam perusahaan atau organisasi yang sedang terjadi upaya pengambilalihan. Gaya ini juga dapat membantu mengendalikan masalah rekan setimnya ketika segalanya telah gagal.
6. Pemimpin demokrasi.
foto: andrewcussons.com
Pemimpin demokrasi membangun konsensus melalui partisipasi. Gaya demokratis adalah yang paling efektif bila pemimpin perlu tim untuk mengambil keputusan, rencana, atau tujuan, atau jika ia tidak pasti dan membutuhkan ide-ide segar dari rekan tim yang berkualitas.
Untuk menjadi seorang pemimpin tak hanya dibutuhkan kemauan, namun juga usaha dan kerja keras. Salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan Indonesia yakni General Electric (GE), sangat paham kondisi tersebut dan berkomitmen mengembangkan bakat lokal dan pemimpin masa depan di Indonesia. GE sendiri membangun beberapa Intitute yang menunjang tujuan tersebut. Di antaranya, GE-Garuda Leadership Institute, GE-KAI Leadership Development, dan GE-PLN Leadership Development.
Recommended By Editor
- GE bisa jadi pembeda untuk langkah perubahan yang lebih baik
- Bos vs pemimpin, atasanmu termasuk yang mana?
- Orang narsis gampang jadi pemimpin, sayang efektivitasnya rendah
- Kepribadianmu bisa dilihat dari bagaimana kamu melihat gambar ini
- 8 Ilustrasi beda orang dewasa dan kekanak-kanakan, kamu yang mana?