Brilio.net - Setiap orang memiliki rahasia. Tentu saja tak boleh dibocorkan pada orang lain. Tapi tak dipungkiri, ada orang di sekitar kita yang dengan entengnya menceritakan rahasianya sendiri kepada orang lain. Hmmm... kamu jadi melongo, bukan? Rahasia kok, diumumin di depan orang? Akhirnya mengundang banyak reaksi, ada yang biasa aja, antusias, atau justru jengkel.
Nah, setuju atau nggak, ada beberapa hal yang memang seharusnya hanya menjadi konsumsi kamu pribadi. Hal ini menghindari hal nggak diinginkan yang bisa menimpamu. Singkat kata, biar kamu nggak kena getah dari gembar-gembor rahasiamu sendiri.
Terus, kira-kira apa aja sih, yang mustinya kamu jaga baik-baik kerahasiaannya? Nih, tujuh hal yang harus kamu sembunyikan baik-baik seperti dikutip brilio.net dari BRIGHT SIDE, Sabtu (20/2).
1. Rencana ambisius
Kamu pasti punya rencana besar yang benar-benar kamu perjuangkan, bukan? Nah, jangan biarkan itu bocor kepada orang, apalagi gembar-gembor. Baru deh, setelah semua terwujud kamu 'suarakan' keberhasilanmu.
Hal ini disebabkan terkadang beberapa rencanamu itu punya titik lemah, yang bisa saja dimanfaatkan oleh orang lain untuk mengambil keuntungan darimu. Singkat kata, takutnya ada teman yang mengambil idemu.
Bukan berarti kamu nggak boleh berdiskusi dengan orang lain tentang rencanamu atau mengajarimu pelit berbagi pengetahuan dan pengalaman. Tapi pastikan kamu hanya berdiskusi seperlunya. Selebihnya, atur pencapaian rencanamu itu sendiri. Kita tak pernah tahu mana kawan mana lawan, bukan? Be wise and smart, guys!
2. Beramal
Saat kamu berbuat baik terhadap orang lain, semisal beramal atau membantu dalam bentuk lain, lakukan saja. Bukan justru mendeklarasikan diri kepada semua orang bahwa kamulah dermawan bagi kaum papa. Hal ini bisa mengundang reaksi negatif dari orang lain. Kamu bisa disebut riya' atau sombong. Kalau sampai hal ini terjadi, berarti kamu harus mengevaluasi diri. Kamu sedang dalam kondisi diri haus pujian. Duh!
3. Gaya hidup
Sering banget kan, lihat up date status teman media sosialmu yang bilang barusan diet tipe A-Z, pasang emoji nangis karena barusan makanan berlemak padahal cuma sekali, rela antre di emperan toko barang branded, honeymoon bareng pasangan ke luar negeri, dan segala macam tentang gaya hidup yang wah? Kamu nggak perlu deh, ikut-ikutan. Ya, kalau bener, kalau nggak, sama aja kamu membual. Kalaupun bener, bisa-bisa orang merasa rendah diri melihat statusmu di media sosial.
Bisakah kamu lebih bersimpati kepada kaum papa atau mereka yang nggak seberuntung kamu, dengan menurunkan sedikit level narsismu dalam bergaya hidup mewah? Silakan aja sih, pencitraan, tapi ya bertoleransi sepertinya lebih terpuji.
4. Keberanian dan heroisme
foto: everydaylife.globalpost.com
Ada beberapa hal yang memang cukup kamu saja yang tahu, terutama terkait keberanian dan heroisme. Setiap hari kamu pasti berjuang untuk mengatasi masalah eksternal maupun internal. Nah, hal semacam ini tak perlu selalu disebar di media sosial atau dibicarakan kepada orang lain bahwa 'Ini lho, gue sukses mengatasi ini. Gue pahlawannya, bukan?'. Nggak penting, bray!
Biarkan orang lain menilaimu kalau memang kamu seorang pahlawan bagi mereka. Kalau kamu membiarkan diri bilang 'Gue-lah pahlawannya' sama aja kamu songong. Orang sombong banyak haternya, lho. Fansnya cuma sesama penyombong diri.
5. Pikiran tentang pencerahan hidup, tentang hidup dan mati
Hmmm... sepertinya fenomena orang mengaku-ngaku bisa membaca masa depan, mendapat wahyu, dan semacamnya lagi marak, ya? Kamu tahu sendiri kan, bagaimana reaksi banyak orang terhadap hal ini? Banyak yang mencecar atau (uniknya) ada yang justru percaya banget.
Seperti kamu tahu, kebenaran mutlak itu milik Tuhan. Manusia dibekali pikiran untuk bisa mempersepsikannya. Nah, tak sembarang orang bisa menangkap kebenaran yang dimaksudkan Tuhan tersebut. Maka dari itu, simpanlah segala pikiran atau pencerahan yang kamu miliki hanya untuk dirimu sendiri. Pasalnya, salah-salah persepsimu itu keliru. Persepsimu itu adalah interpretasi subjektif, dan orang lain pun pasti punya persepsi sendiri, bukan?
Belum lagi kalau diiringi sikap merendahkan persepsi orang lain, wah... mending jangan, deh! Selalu jaga tenggang rasa dengan orang lain. Orang lain juga punya pendapatnya sendiri. Kalau kamu ingin dihargai, ya hargai pula orang lain. Setuju?
6. Konflik intern keluarga
foto: acftherapyassociates.com
Apa pun rahasia keluargamu, jagalah tetap rahasia. Jangan buka aib keluargamu kepada orang lain. Alih-alih terselesaikan masalah keluargamu, justru semakin memperlihatkan 'borok' keluargamu di depan orang lain. Yang menanggung malu bukan hanya kamu, tapi juga anggota keluarga yang lain. Dan, hal ini akan semakin berat bagi kamu dan anggota keluarga lain untuk menemukan solusi karena ditambahi beban malu di hadapan orang lain.
7. Curhatan orang lain
foto: giphy.com/ LIPSTICKALLEY.COM
Ada teman curhat sama kamu. Dia percaya kamu bisa menjaga rahasianya, eh, kamunya malah gembar-gembor ke orang lain. Duh, sakitnya teman kamu itu bisa di mana-mana. Kasihan, bukan? Coba kamu di posisinya dia. Merasa terkhianati dan malu bukan main, bukan? Jangan pikir hukum karma nggak pernah menghampirimu lho, guys!
Well, gimana, Sobat Brilio? Siap untuk mempraktikkan?
Recommended By Editor
- 12 Alasan pasangan yang nggak romantis itu juga patut dipertahankan
- 14 Letak tahi lalat di tubuhmu ternyata bisa ungkap kepribadian kamu
- Gaya orang menggosip ternyata ngaruh dari golongan darahnya, percaya?
- 16 Fakta unik soal saudara kandung, bikin kamu makin sayang keluarga!
- 8 Tipe cowok yang banyak diincar cewek, kamu termasuk?