Brilio.net - Merasa gagal seringkali menjadi bencana bagi sebagian besar orang. Ketika gagal, rasanya dunia seperti mau kiamat. Bahkan tidak jarang ada yang mengambil jalan pintas menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. 

Masalah kesehatan mental akibat kegagalan ini semakin banyak ditemui di kalangan anak-anak muda. Hal inilah yang mencuat dalam Festival Hari Menjadi Manusia 2024 yang digelar di bilangan Kuningan, Jakarta, Sabtu (27/7/2024).

Acara ini digagas Menjadi Manusia, sebuah platform yang merayakan emosi dan memelihara kesejahteraan mental dengan bercerita ini mengangkat tema besar mengenai kegagalan dan pertumbuhan. Festival Hari Menjadi Manusia 2024 bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya anak-anak muda saling mendengarkan dan bercerita.   

Di acara yang juga didukung Plossa Mini ini menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya, Husein Ja’far Al Hadar, Chelsea Islan, Indra Frimawan, Young Lex, Zara Adhisty, Jovial da Lopez, Adjle Santosoputro, Fico Fachriza, SIVIA, Andhyta F. Afutami, Aul, Fellexandro Ruby, Cut Rizki, dr. Arlene Rainamira, SpDVE, Levina Purnamadewi, Vikra Ijas, Inara Rusli, Marchella FP, Tara de Thouars, Rhaka Ghanisatria, Putra Wiramuda, Cok Cinta, Sarra Tobing, Jessica Bunga, Gianluigi Christoikov, Suci Patia, Reza Chandika, dan Adam A. Abednego.

Bukan cuma itu, acara ini juga menampilkan beragam booth seperti Plossa Mini yang menawarkan berbagai produk untuk mendukung aktivitas anak muda. Lalu ada juga instalasi seperti museum kegagalan yang memotret berbagai kegagalan sejumlah tokoh dan banyak lagi.

Semua pernah gagal

Festival Hari Menjadi Manusia © 2024 brilio.net foto: brilio.net/yani andriyansyah

Di acara ini, talkshow bertajuk Yang Tumbuh dengan Karya cukup mendapat perhatian pengunjung. Maklum, talkshow ini menampilkan tiga pembicara yakni Chelsea Islan sebagai seorang selebriti sekaligus aktris, Jovial da Lopez sebagai seorang kreator konten sekaligus Chief Creative Officer Narasi, dan Marchella Febritrisia Putri, seorang penulis dengan salah satu karyanya yang cukup fenomenal, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini.

Chelsea, meski sudah berkarier di dunia akting hampir 12 tahun tetapi bukan berarti semuanya berjalan mulus. Ia juga pernah mengalami kegagalan. Kondisi ini ia alami ketika pandemi Covid-19 melanda.  

Seluruh aktivitas berkarya yang selama ini ia jalani terhenti. Kondisi tersebut membuatnya sempat stres dan cemas. Ia merasa kehilangan jati diri ketika pandemi. “Covid itu benar-benar memukul aku. Jadi merasa lebih kosong. Udah nggak berkarya habis itu merasa kehilangan jati diri. Yang biasanya mungkin setiap hari sibuk, setiap hari harus ke lokasi syuting, tiba-tiba di rumah stres banget. Nggak bisa dibayangin sih, bener-bener stres banget,” kisah Chelsea yang juga menegaskan kondisi itu terus berlanjut hingga saat ini. Chelsea sampai saat ini belum kembali dan terus hiatus dari dunia akting.   

Lain lagi kisah yang dialami Marchella, di mana sejak kecil ia layakanya hidup di dalam “sangkar emas”. Sang ayah menunjukkan rasa kasih sayangnya dengan cara yang sangat protektif terhadap dirinya. Sang ayah selalu memfasilitasi kebutuhan dirinya dari mulai ujung kakli hingga kepala, sampai urusan pakaian dalam.  

“Ayahku itu menjadi ‘provider’ untuk semua anak-anaknya. Pas kita keluar dari ‘sangkar emas’ itu jadi bingung mau ngapain. Karena selama ini selalu di-provide ayah. Kita jadi nggak tahu untuk kebutuhan diri sendiri. Sulit mengambil keputusan,” ujar Marchella.   

Kegagalan juga pernah dialami Jovial. Sebagai kreator konten ia pernah membuat konten video yang dibuat ngasal, justru menjadi viral. Sementara konten yang dibuat secara serius malah sebaliknya. “Ada 300 video di channel gue, paling orang tau dan ingatnya sama 3 hingga 10 saja, sisanya itu video gagal,” ungkap Jovial.        

Melangkah dan terus berkarya

Festival Hari Menjadi Manusia © 2024 brilio.net foto: brilio.net/yani andriyansyah

Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi kegagalan. Terpenting, terus berkarya dan melangkah. Setiap orang memiliki proses yang berbeda untuk berdamai dengan kegagalan yang dialami.

Namun setelah itu, kita tetap harus kembali pada realitas kehidupan yang dijalani. Hal ini pula yang dilakukan Chelsea meskipun ia mengaku butuh proses yang lebih lama untuk keluar dari situasi tersebut.     

“Setelah pandemi udah mulai banyak orang syuting lagi,. Mulai  getting back to reality, tapi ternyata aku belum bisa menerima reality itu. Jadi butuh proses yang lebih lama,” ungkapnya.

Namun Chelsea bertekad akan kembali berkarya. Kondisi saat ini menjadi trigger baginya untuk belajar dari kegagalan yang pernah dia alami.

Sementara Jovial mengingatkan, gagal adalah sebuah proses yang wajar. Saat kita mengalami kegagalan, belajarlah dari kegagalan tersebut. “Misalnya ketika kita membuat video jelek, kenapa jelek. Apa salahnya. Belajarlah dari situ. Biasanya ketika mengalami kegagalan orang akan mengeluh. Saat gagal memang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ada marah, sedih, kecewa,” ungkap Jovial kepada Brilio.net.

Namun Jovial memberikan tips agar kamu tetap terus melangkah saat mengalami kegagalan. Sekecil apapun langkah yang kamu lakukan akan membuat diri kamu jauh lebih kuat. Ada kalanya juga kita harus berhenti. “Kita saja harus tidur. Tetapi saat sedang bangun dan sadar, melangkah,” ungkap Jovial.      

Serupa dengan Jovial, bagi Marcella kegagalan adalah sebuah pelajaran untuk introspeksi diri agar kita menjadi sosok yang lebih baik. Yang jelas, Festival Hari Menjadi Manusia ini mengajarkan kita untuk terus berkarya dan jangan pernah takut gagal.

Selain itu, bicara dan mendengarkan adalah dua kemampuan yang harus diasah secara seimbang untuk menciptakan pemahaman dan empati yang lebih baik di antara sesama manusia. Festival Hari Menjadi Manusia sejatinya merupakan bentuk perayaan segala proses dan perjalanan menjadi manusia seutuhnya, termasuk menghadapi kegagalan. Saat mengalami kegagalan, tidak masalah untuk rehat sejenak, menarik nafas dalam-dalam sambil menghirup Plossa Mini agar lebih lega. Setelah itu siapkan tekad untuk kembali melangkah. Ingat, kegagalan adalah sebuah proses agar kita menjadi lebih baik.