Brilio.net - Beberapa waktu lalu masyarakat dikejutan dengan berbagai aksi bunuh diri, baik yang dilakukan pesohor maupun orang biasa. Aksi bunuh diri memang bisa terjadi pada siapapun tanpa memandang kasta. Sangat mungkin dialami orang terdekat kita.
Ada berbagai alasan mengapa orang memilih jalan singkat mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri. Himpitan ekonomi menjadi penyebab klasik. Lalu ada juga yang merasa gagal dalam percintaan dan merasa seluruh hidupnya sudah nggak berarti.
Asal tahu saja ya, tingkat depresi dan stres yang parah dapat menyebabkan kegilaan, gangguan jiwa, dan berujung pada tindakan bunuh diri lho.
Nah beberapa waktu lalu Brilio.net sempat mewawancarai Indah Mustikasari, penulis di perusahaan startup asal Malaysia, iPrice. Gadis cantik ini punya pengalaman pahit hingga sempat berpikir ingin bunuh diri.
Beruntung cewek yang juga kerap menulis untuk Creator Brilio ini akhirnya sadar dan mengurungkan rencana gilanya itu. Ia sadar setelah mengetahui banyak orang yang bernasib serupa. Ia merasa depresi akibat putus cinta. Duh!
“Saya trauma merasa disakiti, diselingkuhi dan ditinggalkan dengan cara yang tidak baik. Saya merasa nggak berharga banget saat itu,” kisah Indah.
Indah Mustikasari punya pengalaman ingin bunuh diri. Sekarang jadi penulis produktif (brilio.net/yani andryansjah)
Awalnya ia merasa biasa saja ketika sang pacar memutuskan hubungan dengannya saat masih kuliah di Universitas Padjadjaran, Bandung pada 2014 silam. Indah menjalani long distance relationship (LDR) selama dua tahun dengan sang pacar yang merupakan teman semasa SMA. Sang pacar tinggal di Yogyakarta.
“Selama pacaran saya lebih merasa mental abusive. Sering didiemin. Kalau dia marah nggak pernah ada penjelasan karena apa,” ungkapnya.
Padahal selama menjalani LDR, Indah selalu berusaha menyiapkan waktu untuk ketemu. Sampai-sampai ia rela pergi ke Yogyakarta untuk menemui sang pacar. Namun, pacarnya kerap bertindak sebaliknya. Tidak mau ketemuan. Malah belakangan ia tahu sang pacar selingkuh.
Hal inilah yang membuat ia sakit hati. Tanpa disadari rasa sakit hati itu terus tumbuh dan mengganggu pikiran dan perasaannya. Puncaknya terjadi pada 2016 saat ia merasa depresi berat.
Sampai-sampai ia merasa mendapat bisikan bahwa dirinya sudah nggak berguna. Dia merasa nggak berharga. Bisikan-bisikan itulah yang terus menghantuinya hingga terbersit niat untuk bunuh diri.
Beruntung saat dalam kondisi depresi, ada seorang teman yang menganjurkan agar ia pergi ke psikolog. Ia pun mengikuti saran temannya itu. Dari situ akhirnya ia menjalani terapi untuk mendestruksi pikiran-pikiran negatif itu.
“Karena terapi itu pikiran-pikiran saya yang tadinya ingin bunuh diri mulai teralihkan. Saya pun mulai produktif. Kepercayaan diri saya tumbuh lagi,” jelas cewek yang saat ini tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain karena terapi, Indah juga selalu memikirkan kedua orangtuanya ketika hendak berusaha menghabisi hidupnya. Kini Indah pun kerap berbagi pengalaman kepada orang yang bernasib sama. Ia sering membuat tulisan yang menganjurkan orang untuk lebih berbagi pengalaman ketimbang menelan persoalan seorang diri hingga akhirnya deperesi. Kamu nggak sendiri koq.
Ingat! hidup itu sangat berarti dan kita mesti menghargainya. Bunuh diri bukanlah solusi cerdas.
Recommended By Editor
- Diduga bunuh diri, ini 5 kisah pilot tewas dalam penerbangan
- Putus cinta, cewek ini rela bayar orang untuk rekam aksi bunuh dirinya
- Mantan komandan militer pilih minum racun daripada dipenjara 20 tahun
- 5 Ekspresi orang sebelum mencoba bunuh diri, awas ikut merinding
- Kisah pria yang ingin bunuh diri ini endingnya tak diduga, bikin mewek