Brilio.net - Penyakit Alzheimer adalah salah satu penyakit yang menyerang otak. Seseorang yang terkena penyakit ini akan mengalami penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan perubahan perilaku. Penyebab pasti penyakit ini pun belum diketahui. Namun beberapa ahli menduga bahwa Alzheimer dipengaruhi oleh pengendapan protein pada otak.
Ada beberapa faktor yang ternyata meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Pertama usia, seseorang sangat rentan mengalami penyakit alzheimer di usia 65 tahun. Kedua genetik, apabila ada anggota keluarga yang mengalami alzheimer, maka bisa jadi anggota keluarga yang lain juga beresiko mengalaminya juga dibanding orang yang tidak punya riwayat keluarga penderita alzheimer. Ketiga gaya hidup, orang yang tidak menerapkan gaya hidup sehat pasti rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk alzheimer. Ketiga riwayat penyakit, misalnya seperti penderita jantung, stroke, kolesterol, diabetes, obesitas, dan kardiovaskular.
Meski biasa menyerang di usia lanjut, namun penyakit Alzheimer juga bisa menyerang di usia muda. Beberapa kasus bahkan menunjukkan bahwa penyakit alzheimer juga menyerang seseorang mulai usia 30 tahunan. Karena itu ada baiknya mencermati hal-hal terkait penyakit Alzheimer dan cara mencegahnya. Kita bisa mulai menerapkannya dimasa muda, agar terhindar dari penyakit alzheimer. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (26/11) 10 cara mencegah penyakit Alzheimer.
1. Menjaga pola makan dan minum air putih
foto: freepik.com
Asupan makanan merupakan salah satu faktor yang menjadi penunjang kesehatan. Berbagai penyakit bisa menyerang jika pola makan tidak dijaga. Untuk mencegah penyakit alzheimer, kamu pun perlu memperhatikan pola makan. Hindari memakan makanan junk food dan goreng-gorengan yang mengandung kolesterol tinggi. Selain itu, perbanyak meminum air putih untuk meningkatkan konsentrasi dan kerja otak.
2. Diet MIND
foto: freepik.com
Seperti namanya diet MIND merupakan program diet yang secara khusus dirancang untuk mencegah hilangnya fungsi otak, baik demensia maupun alzheimer. Para peneliti telah menemukan hasil temuan bahwa diet MIND ini akan menurunkan resiko penyakit otak hingga 53%. Cara melakukan diet MIND salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang sehat bagi otak. Ada sepuluh makanan yang dianjurkan, yakni sebagai berikut:
-Sayuran berdaun hijau, dikonsumsi 6x dalam seminggu
-Berbagai jenis sayur lainnya dikonsumsi minimal 1 porsi dalam sehari
-Kacang-kacangan, dikonsumsi 5 porsi dalam satu minggu
-Buah jenis berry, minimal 2 porsi dalam satu minggu
-Ikan, dikonsumsi satu kali dalam seminggu
-Karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan gandum, dikonsumsi 3x dalam sehari
-Daging ayam, boleh dimakan namun hanya 2 kali dalam seminggu
-Minyak zaitun untuk menumis makanan, namun tidak boleh untuk menggoreng.
Sedangkan makanan yang harus dihindari adalah makanan manis, junk food, daging merah, mentega, dan keju.
3. Olahraga rutin
foto:ilustrasi
Olahraga secara rutin juga akan mencegah seseorang terkena penyakit alzheimer. Dikutip dari liputan6.com Isaacson mengatan bahwa "Olahraga dapat melindungi diri dari alzheimer karena tidak hanya meningkatkan aliran darah ke otak, tetapi juga melonggarkan plak amiloid yang berkembang ketika alzheimer datang." Olahraga yang baik untuk mencegah penyakit alzheimer adalah olahraga kardiovaskular. Misalnya seperti aerobik, lompat tali, plank, dan bersepeda atau menggunakan spin gym.
4. Istirahat cukup
foto: freepik.com
Istirahat adalah salah satu cara untuk memulihkan kondisi tubuh. Pastikan kamu mendapatkan tidur yang berkualitas. Sebab dalam studi yang dilakukan pada tahun 2014, diungkapkan bahwa tidur yang buruk meningkatkan resiko penurunan kognitif dan alzheimer. Maka usahakan untuk beristirahat cukup dengan waktu tidur setidaknya 7-8 jam sehari.
5. Aktif bersosialisasi
foto: freepik.com
Aktif bersosialisasi juga akan mencegah terkena penyakit alzheimer. Sebab dengan terlibat di berbagai aktivitas sosial, seseorang akan mendapatkan rangsangan intelektual pada otak. Sehingga kesehatan otak pun meningkat.
6. Simulasi pikiran dengan main game
foto: freepik.com
Sama halnya dengan sosialisasi yang telah sebelumnya dijelaskan. Simulasi pikiran ini juga berfungsi untuk merangsang intelektual pada otak. Salah satu carannya adalah dengan bermain game. Namun dianjurkan untuk memilih game yang melatif memori, seperti puzzle, teka-teki, dan lain sebagainya.
7. Hindari stres
foto: freepik.com
Stres dipercaya dapat menimbulkan penyusutan di area momori dan menghambat pertumbuhan sel sehingga memicu berbagi resiko kerusakan pada otak. Pada studi yang dilakukan di tahun 2009, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara stres dan peningkatan resiko alzheimer. Peserta yang memiliki gangguan kognitif ringan ternyata memiliki tingkat stres yang tinggi. Maka hindari stres dengan berpikir positif. Cobalah untuk menyingkirkan hal-hal yang membuatmu terus kepikiran hingga merasa stres.
8. Lakukan yoga dan meditasi
foto: freepik.com
Salah satu yang bisa membantu menghilangkan stres adalah melakukan yoga atau meditasi. Dengan menghindari stres, kamu juga bisa menghindari terkena penyakit alzheimer. Ketika hendak melakukan yoga maupun meditasi, selalu lakukan latihan pernapasan dengan tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan mengeluarkannya dari mulut. Awalan tersebut adalah salah satu cara agar kamu lebih merasa tenang. Selain itu, pilihlah tempat yang membuatmu nyaman selama melakukan yoga atau meditasi.
9. Tidak merokok
foto: freepik.com
Seperti yang sudah banyak diketahui, merokok akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Padahal riwayat penyakit seperti itu juga memicu seseorang mengalami alzheimer. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang menemukan hubungan antara merokok dengan peningkatan resiko demensia dan alzheimer.
10. Rutin check up
foto: freepik.com
Terakhir, kamu harus mulai rutin check up untuk memantau kesehatanmu. Mulai dari cek gula darah, tekanan darah, maupun kolesterol. Ini penting agar kesehatanmu tetap terjaga dan apabila terjadi masalah, penyakitmu bisa mendapatkan penanganan yang cepat.
mgg/deta jauda