Brilio.net - Minuman berperisa, minuman berkafein, bahkan minuman berenergi tentunya memiliki rasa yang lebih nikmat dibandingkan air putih biasanya. Oleh karena itu, banyak orang dari berbagai kalangan yang lebih senang meminum cairan seperti itu, ketimbang air putih. Akan tetapi, jika itu dibiarkan terus menerus, akan menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan akibat kurang minum air putih.
Saat ini, telah ditemukan berbagai penderita gangguan ginjal di kalangan anak muda yang disebabkan kurangnya asupan cairan air putih. Hal ini sangatlah berbahaya, karena ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi sebagai filtrasi alami dari segala macam cairan yang dikonsumsi dan dialirkan ke sistem pencernaan. Bila organ ginjal rusak, maka tubuhnya tidak mampu melakukan penyaringan dengan maksimal, sehingga dapat menyebabkan komplikasi masalah organ lainnya.
Selain ginjal, dampak negatif bagi kesehatan akibat kurang minum air putih atau biasa dikenal sebagai dehidrasi, mampu menyebabkan kerusakan fungsi organ vital tubuh. Seperti halnya, jantung, sistem pencernaan, hingga keseluruhan metabolisme tubuh. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk mencukupi asupan air putih harian sebanyak delapan gelas perhari.
Jika kamu tertarik mendalami informasi seputar dampak negatif bagi kesehatan akibat kurang minum air putih, kamu bisa menyimaknya dibawah ini. Berikut 10 dampak negatif bagi kesehatan akibat kurang minum air putih seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (17/5).
1. Gangguan fungsi ginjal
foto: freepik.com
Ginjal memiliki peran penting dalam menyaring darah, mengeluarkan limbah, dan mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit dalam tubuh. Ginjal membutuhkan cairan yang cukup untuk memfilter limbah dari darah secara efisien.
Kurang minum air putih membuat ginjal bekerja lebih keras untuk memfilter limbah, yang dapat menyebabkan penurunan fungsi filtrasi ginjal. Kurangnya asupan air dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Air membantu melarutkan mineral dan garam dalam urin. Jika tidak cukup air, mineral dan garam tersebut bisa mengkristal dan membentuk batu ginjal yang menyakitkan dan bisa menyebabkan penyumbatan pada saluran kemih.
Asupan air yang rendah dapat menyebabkan penurunan volume urin, sehingga urin menjadi lebih pekat. Hal ini meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dalam saluran kemih, yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika infeksi ini tidak diobati, bisa menjalar ke ginjal dan menyebabkan pielonefritis, sebuah infeksi ginjal yang serius.
Kurangnya cairan mengurangi aliran darah ke ginjal, yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan berpotensi menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan ginjal. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berujung pada kondisi kronis seperti gagal ginjal.
Selanjutnya, kurang minum air dapat menyebabkan akumulasi racun dalam tubuh karena ginjal tidak dapat membuang limbah dengan efektif. Racun ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk kerusakan organ lainnya.
2. Timbul masalah pencernaan
foto: freepik.com
Salah satu dampak paling umum dari kurang minum air adalah sembelit. Air membantu melunakkan feses dan memudahkan pergerakannya melalui usus. Tanpa cukup air, feses menjadi keras dan kering, sehingga sulit untuk dikeluarkan. Ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air besar dan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
Air diperlukan untuk melarutkan nutrisi dari makanan sehingga bisa diserap oleh tubuh. Dehidrasi dapat menghambat proses ini, menyebabkan penyerapan nutrisi yang kurang optimal. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, karena tubuh tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan.
Lalu, kurang minum air dapat meningkatkan risiko terjadinya maag atau asam lambung akut. Air membantu menjaga keseimbangan asam di perut. Tanpa cukup air, produksi asam lambung dapat meningkat, yang dapat mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan maag. Selain itu, air membantu melindungi mukosa lambung dari kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung.
Kurangnya air dapat menyebabkan kram dan sakit perut. Usus memerlukan cairan yang cukup untuk memproses makanan dengan benar. Dehidrasi dapat memperlambat peristaltik, gerakan otot-otot usus yang membantu mendorong makanan melalui saluran pencernaan, sehingga menimbulkan kram dan rasa tidak nyaman.
3. Gangguan fungsi jantung
foto: freepik.com
Kurang minum air putih dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung dan berbagai masalah kardiovaskular lainnya. Air memainkan peran penting dalam menjaga volume darah yang cukup, mengatur tekanan darah, dan memastikan fungsi normal sistem kardiovaskular.
Dehidrasi menyebabkan penurunan volume darah dalam tubuh. Darah terdiri dari sekitar 50 persen plasma, yang sebagian besar adalah air. Kurangnya volume darah berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat meningkatkan beban kerja jantung dan berpotensi menyebabkan kelelahan jantung.
Air membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti natrium, kalium, dan kalsium, yang sangat penting untuk fungsi jantung yang normal. Dehidrasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, yang dapat mengganggu ritme jantung dan menyebabkan aritmia atau detak jantung yang tidak teratur.
Dampak negatif lainnya dari kurang minum air, yaitu dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental. Kekentalan darah yang meningkat mengakibatkan jantung harus memompa lebih kuat untuk mengalirkan darah melalui pembuluh darah, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke. Pada individu dengan kondisi jantung yang sudah lemah atau mereka yang berisiko tinggi, dehidrasi kronis dapat memperburuk kondisi mereka dan meningkatkan risiko gagal jantung. Kurangnya cairan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi jantung.
4. Mudah lelah dan lemas
foto: freepik.com
Kurang minum air putih dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan lemas, karena air berperan penting dalam berbagai fungsi fisiologis yang mempengaruhi tingkat energi dan kinerja fisik. Air merupakan komponen utama dari darah, yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh.
Dehidrasi mengurangi volume darah, sehingga mengurangi efisiensi pengangkutan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, otot dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan energi untuk berfungsi dengan optimal, yang menyebabkan rasa lelah dan lemas.
Volume darah yang berkurang akibat dehidrasi membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otot dan organ, termasuk otak, yang dapat menyebabkan kelelahan fisik.
Air merupakan zat sangat penting untuk fungsi sel yang normal. Sel membutuhkan air untuk menjaga bentuk, volume, dan keseimbangan elektrolit. Ketika tubuh kekurangan air, sel-sel tidak dapat berfungsi dengan baik, yang dapat mengurangi kemampuan otot untuk berkontraksi dan menyebabkan kelelahan otot.
Selain itu, air membantu mengatur suhu tubuh melalui keringat. Ketika tubuh kekurangan air, kemampuan untuk berkeringat dan mengatur suhu tubuh terganggu. Ini dapat menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, terutama selama aktivitas fisik atau dalam cuaca panas, karena tubuh kesulitan mendinginkan dirinya.
5. Daya konsentrasi berkurang
foto: freepik.com
Kurang minum air putih dapat berdampak signifikan pada kemampuan kognitif, termasuk daya konsentrasi. Otak sangat sensitif terhadap perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga dehidrasi dapat dengan cepat mempengaruhi fungsi otak dan kemampuan mental.
Kurang minum air putih dapat berdampak signifikan pada kemampuan kognitif, termasuk daya konsentrasi. Otak sangat sensitif terhadap perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga dehidrasi dapat dengan cepat mempengaruhi fungsi otak dan kemampuan mental.
Otak membutuhkan energi untuk berfungsi dengan baik, dan air berperan penting dalam proses metabolisme yang menghasilkan energi. Dehidrasi dapat memperlambat metabolisme, sehingga mengurangi produksi energi yang tersedia untuk otak. Ini dapat menyebabkan kelelahan mental dan kesulitan dalam mempertahankan fokus.
Air juga diperlukan untuk produksi dan fungsi berbagai hormon dan neurotransmitter yang mengatur suasana hati dan fungsi kognitif. Dehidrasi dapat mengganggu keseimbangan hormon dan neurotransmitter, seperti dopamin dan serotonin, yang dapat mempengaruhi konsentrasi, suasana hati, dan kemampuan belajar.
Penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi ringan pun dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif, termasuk daya ingat, perhatian, dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan pemikiran kompleks. Kurang minum air dapat membuat otak bekerja lebih keras, yang mengurangi efisiensi kognitif dan kemampuan untuk berkonsentrasi.
Selain itu, kurangnya cairan dalam tubuh dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk memproses informasi dan membuat keputusan. Dehidrasi dapat memperlambat waktu reaksi dan mengurangi kemampuan untuk berpikir jernih, yang penting untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat.
6. Timbul rasa sakit di kepala
foto: freepik.com
Kurang minum air putih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk timbulnya rasa sakit di kepala atau yang sering disebut dengan sakit kepala. Dehidrasi dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh, termasuk sirkulasi darah dan fungsi otak, yang dapat menyebabkan sakit kepala.
Otak yang tidak terhidrasi dengan baik dapat mengalami gangguan fungsi. Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan dalam keseimbangan elektrolit di dalam otak, yang dapat mempengaruhi aktivitas saraf dan neurotransmiter.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan sakit kepala. Selain itu, Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, yaitu tekanan di dalam tengkorak. Tekanan ini dapat menekan struktur di dalam otak dan mengiritasi saraf-saraf di sekitarnya, yang dapat menyebabkan sakit kepala.
7. Gangguan sistem metabolisme
foto: freepik.com
Kurang minum air putih dapat berdampak negatif pada sistem metabolisme tubuh, yang mencakup berbagai proses biokimia yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi kehidupan. Metabolisme mencakup penguraian makanan untuk menghasilkan energi, pengangkutan nutrisi, dan pengelolaan limbah tubuh.
Air merupakan pelarut utama untuk reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Dehidrasi dapat memperlambat laju metabolisme karena tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk mendukung reaksi enzimatik yang diperlukan untuk menghasilkan energi. Akibatnya, tubuh mungkin mengalami penurunan produksi energi, yang dapat menyebabkan perasaan lelah dan lemas.
Proses pencernaan dan penyerapan nutrisi sangat bergantung pada air. Enzim pencernaan memerlukan lingkungan berair untuk memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap oleh tubuh.
Kurang minum air dapat mengganggu proses ini, menyebabkan penurunan efisiensi penyerapan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan glukosa, yang esensial untuk berbagai fungsi metabolik. Glikogen adalah bentuk penyimpanan glukosa yang digunakan tubuh untuk energi.
Sintesis glikogen membutuhkan air, dan kurangnya air dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyimpan glikogen. Ini dapat mengurangi cadangan energi tubuh, khususnya selama aktivitas fisik intens, dan mengakibatkan penurunan stamina dan performa.
8. Kulit kering dan kusam
foto: freepik.com
Kurang minum air putih dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan kusam. Kulit adalah organ terbesar tubuh dan membutuhkan air untuk menjaga kelembapan, elastisitas, dan penampilan sehat. Air berperan penting dalam menjaga hidrasi kulit.
Kulit yang terhidrasi dengan baik memiliki kandungan air yang cukup di lapisan epidermis (lapisan terluar kulit), yang membantu mempertahankan kelembapan dan elastisitas. Kurang minum air menyebabkan penurunan kadar air dalam tubuh, yang secara langsung berdampak pada hidrasi kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering dan kehilangan elastisitasnya.
Kulit berfungsi sebagai penghalang pelindung yang menjaga kelembapan dan melindungi tubuh dari zat berbahaya. Hidrasi yang cukup diperlukan untuk menjaga fungsi penghalang kulit ini. Dehidrasi dapat melemahkan penghalang kulit, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi, infeksi, dan kerusakan akibat faktor lingkungan seperti polusi dan sinar UV.
Air diperlukan untuk proses regenerasi sel, termasuk sel-sel kulit. Dehidrasi dapat memperlambat pergantian sel kulit, yang dapat menyebabkan penumpukan sel-sel kulit mati di permukaan kulit. Penumpukan ini membuat kulit tampak kering, kasar, dan kusam.
Selain itu, dehidrasi dapat mengganggu produksi sebum, sehingga kulit menjadi lebih kering dan kurang terlindungi. Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous di kulit, berfungsi untuk menjaga kelembapan dan memberikan perlindungan alami. Sebum yang cukup juga membantu memberikan kilau alami pada kulit, sehingga kekurangannya dapat membuat kulit tampak kusam.
9. Timbul rasa nyeri di persendian
foto: freepik.com
Sendi dilindungi oleh cairan sinovial, yang berfungsi sebagai pelumas untuk meminimalkan gesekan antar tulang saat bergerak. Cairan sinovial sebagian besar terdiri dari air. Dehidrasi mengurangi volume cairan sinovial, yang dapat meningkatkan gesekan dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan pada sendi.
Kekurangan pelumasan ini membuat gerakan sendi menjadi lebih sulit dan menyakitkan. Air membantu dalam transportasi nutrisi dan oksigen ke jaringan sendi, termasuk tulang rawan dan ligamen. Dehidrasi dapat menghambat aliran darah dan mengurangi pengiriman nutrisi penting ke sendi, yang dapat memperlambat proses penyembuhan dan regenerasi jaringan sendi, serta memperburuk kondisi peradangan dan nyeri.
Selain itu, otot dan jaringan ikat di sekitar sendi memerlukan hidrasi yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Dehidrasi dapat menyebabkan kekakuan otot dan spasme, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi dan meningkatkan risiko nyeri sendi. Otot yang tidak terhidrasi dengan baik juga lebih rentan terhadap cedera dan kelelahan, yang dapat mempengaruhi stabilitas dan fungsi sendi.
10. Mood berantakan dan mudah emosional
foto: freepik.com
Otak sangat sensitif terhadap perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit, dan dehidrasi dapat mempengaruhi fungsi otak dan suasana hati. Air adalah komponen utama darah, yang berfungsi mengangkut oksigen dan nutrisi ke otak.
Dehidrasi menyebabkan penurunan volume darah, yang mengurangi efisiensi aliran darah ke otak. Ketika otak menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi, fungsinya dapat terganggu, menyebabkan kesulitan dalam berkonsentrasi, kebingungan, dan perubahan mood yang drastis. Dehidrasi dapat meningkatkan produksi hormon stres, seperti kortisol.
Tingginya kadar kortisol dalam tubuh dapat menyebabkan perasaan cemas, mudah marah, dan stress. Hormon stres yang meningkat dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan menyebabkan mood berantakan.
Penulis: mgg/Zidan Fajri