Batuk merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa menyerang siapa saja. Baik anak-anak hingga orang dewasa bisa mengalami batuk kapan saja. Sebab batuk bisa terjadi secara reflek karena berbagai penyebab. Mulai dari debu, asupanan makanan dan minuman, hingga berbagai kegiatan sehari-hari.

Meski tampak sepele, namun jangan biarkan batuk hinggap pada tubuhmu dalam waktu lama. Sebab, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi penyakit yang jauh lebih serius.

Untuk mengatasi batuk, kamu bisa menggunakan beberapa bahan alami sebagai solusinya. Namun jika kondisi tak kunjung membaik, sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter.

Selain itu, kenali juga apa saja penyebab batuk yang bisa terjadi pada tubuh untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Simak dalam ulasan brilio.net dikutip dari Medical News Today dan sumber lainnya pada Rabu (14/7) berikut ini.

Penyebab batuk.

1. Polusi udara.

Penyebab batuk dan cara mengatasinya  unsplash.com

foto: unsplash.com

Debu yang bertebaran di sekitarmu bisa menjadi penyebab batuk yang berlangsung lama. Paparan dari polusi kendaraan sehari-hari ataupun rokok juga dapat membuat iritasi bagian belakang tenggorokan.

Dampaknya, jika reaksinya ringan akan menimbulkan batuk sesekali. Namun jika parah, batuk akan terus terjadi meskipun udara yang dihirup sudah bebas polusi.

2. Pneumonia.

Pneumonia menjadi salah satu penyebab batuk yang cukup kerap terjadi. Kondisi ini biasanya diawali dengan batuk kering yang setelah beberapa hari berubah menjadi batuk basah dengan lendir berwarna kuning, hijau, atau merah. Gejala tambahan termasuk demam, kedinginan, sulit bernapas, dan nyeri saat bernapas dalam atau batuk.

Pneumonia adalah infeksi pada satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan di kantung udara di paru-paru yang disebut alveoli. Alveoli akan terisi dengan cairan atau nanah, sehingga seseorang bisa sulit bernapas.

3. Alergi.

Kalau kamu batuk, namun tak kunjung sembuh, coba periksakan diri, apakah kamu memiliki alergi terhadap sesuatu atau tidak. Sebab, alergi dapat menjadi penyebab dari batuk kering. Seperti halnya kondisi hayfever (alergi terhadap serbuk sari bunga).

Alergi ini dapat menyebabkan iritasi pada mata dan hidung. Apabila sampai tenggorokan, akan menyebabkan batuk-batuk. Alergi bulu binatang atau rhinitis

4. TBC.

Penyebab batuk dan cara mengatasinya  unsplash.com

foto: unsplash.com

TBC atau tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang menyerang banyak orang. Penyakit yang paling kerap menyerang paru-paru ini disebabkan adanya basil dari bakteri Mycobaceterium tuberculosis.

Perlu diketahui, ada jenis TBC yang menular adalah varietas aktif, ketika itu mempengaruhi paru-paru. Jadi, jika bisa mencegah TB laten menjadi aktif, seseorang tidak akan menularkan TB ke orang lain.

5. Infeksi virus.

Infeksi juga merupakan penyebab batuk yang kerap menyerang banyak orang. Infeksi virus dapat menyebabkan flu. Sementara itu batuk kering akan terjadi pada awal penyakit. Namun, juga bisa terjadi pada pertengahan atau akhir infeksi.

Kondisi batuk kering akibat pilek dan flu biasanya berlangsung lebih lama. Akan tetapi biasanya kondisi tersebut akan berangsur membaik.

6. Infeksi saluran pernapasan atas.

Jika kamu mengalami batuk kering berkepanjangan, bisa jadi infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyebabnya. Flu menjadi gejala yang kerap timbul jika kondisi ini terjadi.

Awalnya mungkin penderita akan mengalami batuk berdahak akut. Kemudian batuk ini akan menjadi batuk kering berkepanjangan. Pasien juga bisa merasakan lendir atau ingus dari hidung akibat pilek turun ke tenggorokan (post nasal drip).

7. Fibrosis paru idiopatik.

Penyebab batuk lainnya adalah fibrosis paru idiopatik. Jaringan parut yang dalam paru-paru atau fibrosis paru idiopatik mampu membuat pasien mengalami batuk kering berkepanjangan. Ciri-ciri lainnya adalah mudah lelah, sulit bernapas, kuku tangan dan kaki juga menebal, nafsu makan penderita hilang dan mengakibatkan penurunan berat badan berlebihan.

8. Pneumotoraks.

Salah satu ciri dari pneumotoraks adalah batuk kering yang berkepanjangan. Kondisi ini terjadi ketika paru-paru mengempis secara tiba-tiba. Untuk penyebabnya bisa karena cedera dada atau penyakit paru-paru. Gejala yang biasanya dirasakan pasien adalah merasakan rasa sakit di dada yang mendadak dan sesak.

9. Refluks asam lambung.

Penyebab batuk dan cara mengatasinya  unsplash.com

foto: unsplash.com

Dilansir dari Medical News Today, asam lambung yang menyebabkan batuk kering dialami banyak orang. Ketika asam lambung naik, juga dapat menimbulkan gatal pada tenggorokan. Ada penelitian yang menyebutkan, 25 persen batuk kering kronis disebabkan oleh GERD. Sedangkan, 75 persen lainnya tidak memiliki gejala sama sekali. Pasien cenderung tidak menyadari gejala ini kecuali karena durasi batuknya.

Belum diketahui secara pasti keterkaitan keduanya. Dugaannya, ada refleks saat asam lambung naik ke kerongkongan dan kondisi refluks laringofaring (LPR). Pengobatan batuk ini bisa dengan obat batuk kering dan asam lambung.

10. Efek obat-obatan tertentu.

Beberapa obat juga dapat memberikan efek samping pada tubuh. Seperti halnya obat penurun tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan menyebabkan batuk kering. Hal ini disebabkan akibat reaksi alergi tubuh terhadap obat tersebut. Lakukan konsultasi dengan dokter jika muncul gejala alergi seperti batuk kering.

11. Kondisi psikologis.

Kenali juga berapa lama kamu mengalami batuk. Ketika kondisi batuk sudah tampak menjadi kebiasaan, bisa jadi dikarenakan kondisi psikologis yang terganggu. Salah satu ciri yang dapat dikenali adalah terkadang pasien tidak menyadari batuk yang dialami.

12. Kanker paru-paru.

Penyebab batuk berkepanjangan selanjutnya adalah dikarenakan kanker paru-paru. Gejala yang timbul pada batuk yang diakibatkan kanker paru-paru dapat berubah-ubah. Mulai dari mengeluarkan suara yang berbeda sampai kondisinya menjadi lebih parah. Parahnya akan berakibat pada batuk berdarah, sesak napas, dan rasa sakit di dada.

13. Bronkitis kronis.

Penyebab batuk dan cara mengatasinya  unsplash.com

foto: unsplash.com

Peradangan pada saluran pernapasan bagian bawah menjadi salah satu penyebab bronkitis kronis. Kondisi ini kerap terjadi pada para perokok. Bronkitis kronis juga merupakan bagian dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyakit ini termasuk penyakit yang umum diderita perokok berat.

14. Asma.

Asma terjadi saat saluran masuknya udara di pernapasan membengkak dan menyempit. Asma bisa menjadi penyebab batuk kering, meskipun orang yang mengidap asma tidak selalu mengalami batuk.

Maka dari itu atasi terlebih dahulu asma yang dialami. Mulai dengan mengonsumsi obat batuk kering untuk asma. Gejala lain asma dapat meliputi sesak napas, atau sakit di dada, sulit tidur karena mengi atau batuk, serangan batuk kering, dan suara siulan sambil mengembuskan napas.

15. Pertusis.

Pertusis atau batuk rejan merupakan infeksi pernafasan yang serius yang disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Bordetella pertussis. Gejala yang bisa terjadi adalah batuk hebat yang bisa mengakibatkan sulit bernapas.

Awalnya gejala yang timbul mirip dengan flu biasa, pengap, pilek, mata berair, demam, dan batuk. Tetapi setelah sekitar satu minggu tanda-tanda batuk klasik muncul, dengan batuk sangat kuat sehingga bisa menyebabkan muntah.

Cara mengatasi batuk dengan bahan alami.

Penyebab batuk dan cara mengatasinya  unsplash.com

foto: unsplash.com

Salah satu cara mengatasi obat batuk adalah dengan menggunakan bahan-bahan alami. Kamu bisa memanfaatkan tanaman herbal untuk meredakan batuk. Ada apa saja? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Jahe

Jahe memiliki sifat antiinflamasi yang bisa meredakan batuk dan juga asma. Dilansir dari medicalnewstoday.com, penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa antiinflamasi dalam jahe dapat meredakan batuk.

Para peneliti masih terus mempelajari efek jahe pada sel manusia dan hewan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian. Kamu bisa meminum seduhan jahe. Kamu juga bisa menambahkan teh dan madu untuk membuat rasa menjadi lebih enak.

2. Lemon dan jeruk nipis.

Lemon dan jeruk nipis bisa menjadi paduan yang pas dalam mengatasi batuk. Dilansir dari thehealthy.com, lemon cenderung mengurangi lendir, jika kamu mengalami batuk berdahak, maka lemon akan sangat membantu meredakan batuk.

Cukup peras lemon dan jeruk nipis. Lalu tambahkan sedikit madu agar tidak terasa begitu asam atau kecut.

3. Peppermint.

Peppermint mengandung mentol yang membantu melegakan tenggorokan yang teriritasi karena batuk. Peppermint juga bisa mengatasi nyeri dan meredakan batuk dengan cepat.

Dilansir healthline.com, peppermint juga membantu mengurangi hidung tersumbat. Selain itu, peppermint mengandung antibakteri dan antivirus. Cobalah minum teh peppermint sebelum tidur untuk membantu meringankan batuk pada malam hari.

4. Asam jawa.

Asam jawa dan gula merah memiliki khasiat untuk meredakan gatal pada tenggorokan. Caranya cukup mudah, kamu tinggal campurkan asam jawa dan gula merah ke dalam segelas air hangat. Kemudian kamu tinggal meminumnya.

5. Bawang putih.

Bahan alami selanjutnya adalah bawang putih. Pasalnya, kandungan antivirus dan antibiotik pada bawang putih mentah dipercaya dapat membantu mengencerkan dahak yang bersarang di saluran pernapasan.

6. Kunyit.

Terdapat kandungan kurkumin di dalam kunyit. Kandungan tersebut merupakan senyawa yang memiliki sifat antiinflamasi, antivirus, dan antibakteri. Kunyit bisa mengatasi batuk kering dengan sangat baik.

Dilansir dari healthline.com, kunyit telah dipercaya bisa mengatasi masalah pernapasan, bronkitis, dan asma dalam pengobatan Ayurveda selama berabad-abad. Kamu bisa menambahkan 1 sendok teh kunyit dan 1/8 sendok teh lada hitam ke dalam minuman, kemudian minum ramuan tersebut.

7. Nanas.

Selanjutnya ada nanas sebagai pereda batuk. Dilansir dari healthline, nanas mengandung enzim bromelain yang dapat membantu meredakan gejala yang timbul saat mengalami batuk berdahak.

Kandungan bormelain yang tersusun dari enzim proteolytic dan protease ini memiliki sifat antiinflamasi. Sehingga, dapat memecah dahak yang menggumpal di bagian tenggorokan dan paru-paru.