Brilio.net - Darah tinggi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat pada umumnya. Darah tinggi sendiri merupakan kondisi tekanan darah pada dinding arteri yang terlalu tinggi.
Seseorang yang dikategorikan darah tinggi memiliki tensi di atas 140/90. Dikutip dari Medical News Today, kondisi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah.
Kerusakan tersebut dapat berimbas pada terjadinya komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh darah tinggi adalah gagal jantung, kebutaan, stroke, dan penyakit ginjal.
Untuk gejala dari tekanan darah tinggi ini pun tidak sama pada setiap orang yang mengalaminya. Sebagian orang yang memiliki darah tinggi, ada yang sama sekali tidak memiliki gejala. Namun, ada pula orang yang mengalami gejala pada tensi darah yang tinggi, seperti misalnya:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Penghilatan menjadi kabur atau berbayang
- Mimisan
- Sesak napas
Setelah mengetahui informasi tentang darah tinggi dan gejalanya, ada baiknya kamu memahami penyebab dari darah tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar kamu bisa menghindari terjadinya darah tinggi yang berpotensi menyebabkan komplikasi.
Nah, berikut penyebab darah tinggi dan cara mengatasinya, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (29/7).
1. Faktor genetik.
foto: pexels.com
Dikutip dari healthline.com, faktor genetik dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya darah tinggi. Seseorang yang keluarganya memiliki riwayat penyakit darah tinggi memiliki potensi lebih besar mengalami darah tinggi.
2. Pengaruh usia.
foto: pexels.com
Meskipun dapat terjadi pada usia muda, darah tinggi lebih rentan terjadi pada usia yang lebih tua. Mengutip Mayo Clinic, pria yang berusia 64 tahun ke atas, lebih rentan terkena darah tinggi. Sedangkan perempuan, mereka lebih berpotensi terkena darah tinggi ketika berusia 65 tahun ke atas.
3. Kelebihan berat badan.
foto: pexels.com
Kelebihan berat badan maupun obesitas memiliki pengaruh besar terhadap tekanan darah. Apabila tubuh mengalami berat badan berlebih, maka akan semakin banyak darah yang dibutuhkan tubuh.
Darah tersebut digunakan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dengan jumlah aliran darah yang semakin banyak, maka tekanan pada pembuluh darah akan semakin besar. Hal ini pun dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi.
4. Konsumsi makanan asin berlebihan.
foto: pexels.com
Mengutip laman John Hopkins Medicine, garam mengandung natrium yang dapat menyebabkan tubuh terlalu banyak menyimpan cairan. Apabila kondisi ini terjadi, maka tekanan darah akan meningkat. Sebaiknya, kurangilah makanan yang terlalu banyak mengandung garam untuk menjaga tekanan darah agar tidak melonjak.
5. Kekurangan kalium.
foto: pexels.com
Kalium dapat berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium pada tulang. Dilansir dari Mayo Clinic, kalium juga dapat menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan menjaga kesehatan jantung.
Apabila seseorang mengalami kekurangan kalium, maka kadar natrium dalam darah akan melonjak, sehingga menyebabkan darah tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan kalium, sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium.
Beberapa makanan yang mengandung kalium adalah kentang, ubi jalar, buah bit, bayam, tomat, jeruk, pisang, dan alpukat.
6. Merokok.
foto: pexels.com
Melansir laman John Hopkins Medicine, merokok dapat mempersempit dan mengeraskan pembuluh arteri. Kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, merokok juga dapat merusak pembuluh arteri, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
7. Minum alkohol.
foto: pexels.com
Minum alkohol secara berlebihan dapat membuat tekanan darah menjadi melonjak. Bahkan, alhokol juga dapat merusak fungsi jantung. Oleh karena itu, sebaiknya jangan meminum terlalu banyak atau hindari alkohol sepenuhnya untuk membuat tekanan darah tetap terkontrol.
8. Stres.
foto: pexels.com
Kondisi stres ternyata berpengaruh pada tekanan darah tinggi. Stres hanya akan membuat tekanan darah menjadi tinggi untuk sementara waktu.
Meskipun demikian, stres dapat berujung pada pola hidup kurang teratur, seperti makan sembarangan, merokok, hingga kecanduan alkohol yang dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan penyakit jantung.
9. Memiliki penyakit bawaan.
foto: pexels.com
Mengutip Mayo Clinic, penyakit bawaan seperti penyakit ginjal dan diabetes dapat meningkatkan risiko terkena darah tinggi. Untuk mengatasi hal ini, konsultasikan kondisi kesehatan secara teratur pada dokter untuk mengetahui penanganan lebih lanjut.
10. Dalam masa kehamilan.
foto: pexels.com
Beberapa ibu hamil dapat mengalami tekanan darah tinggi selama masa kehamilan. Kondisi ini pun dapat menjadi berbahaya apabila tidak dipantau dokter.
Mengutip healthline.com, ibu hamil dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami penurunan fungsi ginjal. Tak hanya ibu saja, bayi yang dilahirkan pun dapat mengalami kekurangan berat badan atau lahir secara prematur.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memantau tensi darah selama kehamilan supaya dapat meminimalisir risiko yang dapat terjadi.
*
Cara mengatasi darah tinggi
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi, tentu saja harus berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan dan mendapatkan penanganan yang tepat. Meskipun demikian, konsultasi pada dokter pun tidaklah cukup karena penderita darah tinggi juga harus menerapkan pola hidup sehat untuk membuat tekanan darahnya tetap terjaga. Berikut hal-hal yang dapat mengontrol dan mengatasi tekanan darah tinggi:
1. Makan makanan bergizi.
foto: pexels.com
Makan makanan bergizi dan nutrisinya seimbang dapat menjaga tekanan darah supaya tidak naik. Selain itu, seseorang juga dapat terhindar dari potensi terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke.
Makanan yang dianjurkan bagi penderita darah tinggi adalah buah-buahan, sayuran segar, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak seperti ikan, serta makanan yang rendah kandungan garam.
2. Turunkan berat badan.
foto: pexels.com
Mengutip Medical News Today, orang yang dapat menurunkan berat badan ternyata dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bahkan, menurunkan berat badan juga dapat meningkatkan efektivitas obat yang dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah. Untuk menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, serta membatasi asupan lemak dan gula.
3. Tidur cukup.
foto: pexels.com
Meskipun tidur tidak dapat mengatasi darah tinggi, tidur dengan waktu yang cukup dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan mencegah terjadinya darah tinggi. Dilansir dari Medical News Today, sebuah studi pun membuktikan bahwa orang yang tidurnya kurang dari 5 jam per hari memiliki potensi terkena darah tinggi lebih besar daripada yang tidur lebih dari 5 jam per hari.
4. Olahraga.
foto: pexels.com
Olahraga memang memiliki segudang manfaat bagi tubuh, salah satunya menjaga tekanan darah agar tetap terjaga. Mengutip healthline.com, olahraga dapat menurunkan tekanan darah, memperkuat sistem kardiovaskular, mengurangi stres, serta menurunkan berat badan.
Recommended By Editor
- 19 Manfaat bawang putih untuk kesehatan dan kecantikan
- 25 Manfaat buah naga untuk kesehatan, kecantikan & cara penggunaannya
- Studi ungkap olahraga 22 menit bisa kurangi risiko infeksi Covid-19
- 19 Manfaat minum air putih hangat untuk tubuh yang perlu kamu ketahui
- 14 Gejala penyakit herpes, penyebab, dan cara mengobatinya