Brilio.net - Setiap orang jelas menyukai hidangan manis. Entah itu kue, es krim, permen dan lain sebagainya. Memang hidangan-hidangan manis itu menggugah selera. Namun apakah kamu tahu bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa berbahaya bagi tubuh?
Salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah diabetes. Diabetes terjadi karena terdapat terlalu banyak glukosa di dalam darah, dan tidak adanya atau terlalu sedikit insulin yang dilepas oleh pankreas.
Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas. Dia berfungsi sebagai pengikat glukosa dalam darah dan mengubahnya menjadi energi. Jika pankreas tidak memproduksi atau memproduksi sedikit insulin maka aliran darah akan dipenuhi glukosa. Jika glukosa dalam darah tinggi, maka glukosa akan masuk kedalam urine. Akibatnya, kamu akan sering buang air kecil dan dehidrasi.
Diabetes memiliki 2 tipe. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin sama sekali. Ini menyebabkan penderita harus mendapatkan suntik insulin secara rutin. Berbeda dengan diabetes tipe 2, insulin yang dihasilkan tidak cukup banyak atau tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Diabetes tipe 2 ini lebih banyak diderita masyarakat di Indonesia.
Jika diabetes ini diidap pasien dalam waktu lama, maka dapat merusak jantung, kaki, ginjal dan mata. Nah, maka dari itu, kamu harus paham gejala-gejala diabetes sebelum menjadi parah.
Apa saja gejala yang perlu kamu ketahui? Berikut Brilio.net menghimpun dari hhd research, Selasa (12/3), gejala-gejala diabetes.
1. Mudah kelelahan.
foto: pixabay.com
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi. Jadi jika insulin tidak dapat diproduksi dengan baik, maka tubuh juga akan kekurangan energi. Jika kamu sering merasa kelelahan meskipun setelah makan, kamu patut mengecek gula darah kamu.
2. Mudah merasa haus dan lapar.
foto: pixabay.com
Ini dapat terjadi karena tubuh lelah memproses glukosa dalam aliran darah, yang pada akhirnya gula tidak dapat diproses menjadi energi dan malah terbuang.
Gula yang terbuang memalui urine membuat kamu akan sering buang air kecil. Ketika kamu sering buang air kecil, cairan dalam tubuh berkurang banyak dan membuatmu selalu haus.
3. Sering buang air kencing.
foto: hhdresearch.org
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembuangan glukosa berlebih pada urine menyebabkan kamu lebih sering buang air kecil. Jika kamu merasa semakin lama semakin sering buang air kecil, coba cek ke dokter untuk mengetahui kadar gula dalam darah.
4. Infeksi jamur.
foto: hhdresearch.org
Jamur dapat tumbuh subur pada glukosa karena jamur memakan kelebihan glukosa. Glukosa dapat keluar melalui keringat, urine, atau lendir. Infeksi jamur dapat terjadi di tempat-tempat lembap karena jamur lebih leluasa berkembang biak.
5. Disfungsi ereksi.
foto: hhdresearch.org
Disfungsi ereksi ini dapat terjadi karena adanya kerusakan saraf dan pembuluh darah. Diabetes dapat menyebabkan penurunan fungsi seksual pada pria dan wanita, menurut penuturan Hope Scott Paul, Certified Diabetes Educator di Murrysville, Pennsylvania, Amerika Serikat. Sebelum hal ini menjadi lebih serius lebih baik cek ke dokter.
6. Penglihatan kabur.
foto: pixabay.com
Diabetes dapat memengaruhi pengelihatanmu. Karena mata membutuhkan cairan yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Sedangkan pada penderita diabetes cairan banyak yang terbuang sia-sia menjadi urine. Jika terus dibiarkan diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf dan bisa jadi berpengaruh pada pengelihatan.
7. Luka tidak cepat sembuh.
foto: hhdresearch.org
Pernah kah kamu memperhatikan luka pada kulitmu? Karena luka pada kulit yang tidak cepat sembuh dapat mengindikasi diabetes.
Gula darah yang tinggi dapat menurunkan jumlah oksigen yang dikirim untuk mengobati luka. Jika luka tidak dapat menutup dengan cepat, bisa jadi infeksi semakin meradang dan menambah bahaya lain yang mengintai. Mulai saat ini perhatikan luka pada kulitmu agar tidak menimbulkan penyakit lain.
8. Berat badan turun drastis.
foto: pixabay.com
Meskipun makan banyak namun berat badan malah turun? Itu bisa jadi gelaja diabetes lho. Ini dapat terjadi karena glukosa yang merupakan sumber energi malah terbuang ke urine. Jadi tubuhmu selalu membutuhkan asupan yang lebih namun tidak menghasilkan energi yang dibutuhkan.
9. Sering muntah dan mual.
foto: hhdresearch.org
Mual dan muntah ini dapat terjadi karena keton. Apa itu keton? Keton adalah asam yang terbuat pada saat proses pembakaran lemak selesai.
Keton dapat menjadi berbahaya ketika mencapai angka yang berlebihan, apalagi tidak adanya produksi insulin yang cukup. Keton yang berlebihan dapat menyebabkan rasa mual, muntah, dan nyeri perut. Hal ini jika terjadi dalam jangka waktu lama dapat menjadi komplikasi diabetes bernama ketoasidosis diabetik.
10. Kaki sering mati rasa.
foto: hhdresearch.org
Diabetes menyebabkan pengerasan pembuluh darah dan kerusakan saraf. Biasanya gejala ini muncul pada kaki dan tungkai. Aliran darah yang tidak lancar inilah yang dapat membuat kamu merasakan mati rasa. Segera periksakan jika kamu merasa sering mati rasa.
11. Gusi bengkak.
foto: hhdresearch.org
Diabetes melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan kuman. Karena mulut lembab dan selalu ada barang asing yang masuk, mulut menjadi rentan terkena infeksi. Jadi jika gusi kamu mengalami luka dan membengkak dalam jangka waktu yang lama segera periksakan.
12. Bau mulut.
foto: hhdresearch.org
Bau mulut atau halitosis umumnya dialami oleh penderita diabetes, karena penderita diabetes rentan mengalami infeksi. Infeksi atau peradangan pada mulut itu lah yang menyebabkan bau mulut. Jangan remehkan jika kamu bau mulut, jika berkelanjutan coba periksa ke dokter.
13. Infeksi saluran kemih.
foto: hhdresearch.org
Infeksi saluran kemih rentan dialami penderita diabetes. Karena lambatnya sel darah putih untuk menutup luka menjadikan infeksi lebih mudah berkembang biak.
Infeksi saluran kemih juga bisa terjadi karena urine dalam kemih mengandung gula berlebih yang menjadi tempat berkembang biaknya infeksi. Periksalah ke dokter jika kamu merasa urine berwarna keruh dan nyeri.
14. Kulit lebih gelap.
foto: hhdresearch.org
Dalam dunia kedokteran hal ini disebut acanthosis nigricans. Acanthosis nigricans merupakan kondisi kulit menjadi lebih gelap. Hal ini dapat terjadi pada penderita diabetes karena adanya resistensi insulin. Biasanya hal ini terjadi pada lipatan kulit seperti ketiak, leher, dan selangkangan.
mgg/fairuz puspita
Recommended By Editor
- 6 Bahaya jika kamu mengonsumsi gula berlebihan, bisa depresi lho
- Ini alasan kenapa kamu harus memilih makanan & minuman bergula rendah
- Enam bulan konsumsi jus kemasan, nasib cewek ini berakhir tragis
- Mangga ternyata bisa jadi obat pencegah diabetes, begini penjelasannya
- Bolehkah pengidap diabetes berpuasa? Ini penjelasannya