Brilio.net - Coba mulai nilai dirimu, Guys. Apakah ketika bekerja kamu sering mengalami sakit kepala, kelelahan, atau keluhan seputar kesehatan lainnya? Apakah keluarga, pasangan, atau orang terdekatmu sering mengeluhkan durasi kerjamu yang berlebihan? Lalu apakah kamu tidak terbayang sama sekali pergi piknik dan meninggalkan sejenak kerjaanmu?

Jika salah satu saja dari tiga pertanyaan di atas terkonfirmasi benar maka kamu terindikasi seorang workaholic. Kecanduan bekerja ini memiliki konsekuensi buruk bagi kesehatan mental, seperti yang ditunjukkan sebuah studi dari University of Bergen di Norwegia. Penelitian ini menganalisis kesehatan jiwa lebih dari 16.000 pekerja Norwegia. Hasilnya, 7,8% diklasifikasikan sebagai pecandu kerja yang mana lebih berpotensi terjangkit 4 macam penyakit ini, seperti yang dirilis brilio.net dari helath.com, Selasa (31/5):

1. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

PENYAKIT WORKAHOLIC   2016 brilio.net

Gangguan perkembangan ini memengaruhi aktivitas motorik. ADHD ditandai dengan berbagai keluhan seperti perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, hingga suka membuat keributan. Penelitian ini menemukan bahwa workaholic terjangkit ADHD sebesar 32,7% sedangkan yang bukan workaholics hanya 12,7%.

2. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

PENYAKIT WORKAHOLIC   2016 brilio.net

OCD adalah kondisi ketakutan berlebihan yang tidak masuk akal sehingga kerap melakukan pengulangan. Namun seseorang yang didiagnosa OCD kemungkinan tidak menyadari kalau pikirannya tidak masuk akal. Workaholic yang mengidap gangguan ini sebesar 25,6% sedangkan yang bukan workaholic hanya sebesar 8,7% berdasarkan penelitian tersebut.

3. Kecemasan

PENYAKIT WORKAHOLIC   2016 brilio.net

Kondisi ini berupa kekacauan batin yang sering disertai dengan perilaku gugup. Kecemasan adalah perasaan takut bercampur kegelisahan dan khawatir, yang kerap menyebabkan tidak fokus sebagai reaksi yang berlebihan terhadap situasi yang dilihat secara subjektif sebagai ancaman. Dari penelitian ini workaholic yang terkena kecemasan sebesar 33,8% sedangkan yang bukan workaholic hanya sebesar 11,9%.

4. Depresi

PENYAKIT WORKAHOLIC   2016 brilio.net

Depresi adalah suasana hati buruk yang berlangsung pada kurun waktu tertentu. Depresi menyebabkan sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi beraktivitas, kehilangan minat pada hal-hal yang dulunya disukai, hingga kerap menyalahkan diri sendiri. Depresi juga merupakan salah satu penyebab utama bunuh diri. Workaholic yang mengidap gangguan ini sebesar 8,9% sedangkan yang bukan workaholic hanya sebesar 2,6% berdasarkan penelitian ini.