Brilio.net - Mimisan merupakan pendarahan yang terjadi pada hidung. Kondisi ini juga disebut epistaksis. Meskipun kondisi ini tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi gejala dari suatu penyakit. Hampir semua orang pernah mengalami mimisan. Terkhusus bagi anak, yang lebih sering mengalami kondisi tersebut.
Mimisan atau epistaksis dapat terjadi pada salah satu atau kedua lubang hidung, yang lamanya bisa berbeda-beda. Ada yang berlangsung hanya selama beberapa detik, tetapi ada juga yang lebih dari 20 menit. Meski begitu, penyebab anak mimisan perlu diwaspadai karena mungkin ada masalah dengan kondisi kesehatannya.
Penyebab mimisan yang dialami oleh anak juga berbagai macam. Dari suhu udara yang begitu ekstrem, hidung terbentur, kelelahan, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, perlu adanya cara mengatasinya agar si kecil cepat sembuh.
Nah, di bawah ini penyebab mimisan yang dialami oleh anak disertai dengan cara mengatasinya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (7/12).
1. Suhu udara yang ekstrem.
foto: freepik.com
Saat cuaca udara tak menentu seperti perubahan cuaca dari panas ke hujan membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Apabila daya tahan tubuh lemah, penyakit akan mudah muncul.
Mimisan pada anak atau bayi bisa terjadi karena perubahan ekstrem seperti dari panas ke dingin dan sebaliknya. Mimisan ini disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada hidung.
Saat perubahan cuaca ekstrem, seseorang dapat terserang penyakit flu yang kemudian membuat anak akan menyeka hidungnya. Ketika sekaan itu terlalu keras maka membuat pembuluh darah di area hidung anak secara tidak sengaja akan membuat pembuluh darah pecah dan akhirnya mimisan.
2. Hidung terbentur.
foto: freepik.com
Penyebab mimisan pada bayi selanjutnya karena hidung terbentur oleh benda keras. Orang dewasa yang terbentur benda keras saja bisa mimisan, apalagi bayi atau anak-anak.
Mimisan karena benturan terjadi karena pembuluh darah pecah dan akhirnya darah keluar melalui lubang hidung. Nah, sebaiknya awasi dan singkirkan benda-benda keras yang dapat berisiko berbenturan pada hidung buah hati.
3. Stres.
foto: freepik.com
Siapa bilang balita atau bayi nggak bisa mengalami stres. Meskipun masih kecil dan nggak mengerti masalah, mereka juga bisa merasakan tekanan atau stres.
Stres yang dialami balita dan anak-anak bisa memicu munculnya mimisan. Sebab balita memiliki pembuluh darah di area hidung yang tergolong masih rapuh. Hal ini juga bisa diperparah jika si anak memiliki riwayat asma.
Ketika asma terjadi bersamaan dengan mimisan, semakin kuat untuk menarik napas sementara pembuluh darah di area hidung tak bisa dipaksa untuk bekerja keras. Pada akhirnya, kondisi ini membuat mimisan pada anak.
4. Kelelahan.
foto: freepik.com
Kelelahan pada bayi atau anak-anak juga bisa menyebabkan mimisan. Hal itu karena pembuluh darah yang masih tipis dan cenderung lemah. Saat bayi mengalami kelelahan, pembuluh darah tersebut mudah tegang dan pecah. Akibatnya mimisan tidak bisa dihindarkan.
5. Pilek dan alergi.
foto: freepik.com
Biasanya pilek dan alergi membuat hidung bengkak dan penumpukan lendir di hidung. Itulah yang terkadang membuat pernafasan tersumbat. Namun, upaya yang dilakukan seperti membuka-menutup atau menghembuskan nafas dengan keras dan berulang-ulang, dapat merobek pembuluh darah kecil di hidung. Saat kamu membuang lendir ingus pada anak, tekanan yang terjadi pada hidung juga bisa memicu iritasi dan keluarnya darah tiba-tiba.
6. Cuaca sedang panas.
foto: freepik.com
Cuaca yang sedang panas-panasnya dan ditambah suhu kamar yang cukup panas, bisa menyebabkan mimisan pada anak. Hal ini terjadi karena pembuluh kapiler pada anak pecah. Kasus mimisan saat tidur umumnya lebih banyak diderita oleh anak yang tinggal di kawasan panas.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menambahkan pendingin ruangan dan pastikan pula permukaan kasur tidak terlalu panas. Sehingga, anak bisa lebih nyaman.
7. Suhu terlalu dingin.
foto: freepik.com
Tak hanya di kondisi yang panas saja, cuaca yang terlalu dingin juga bisa membuat anak rentan mimisan. Hal ini terjadi pembuluh darah kapiler menjadi pecah hingga akhirnya keluar darah melalui hidung. Karena itu ketika udara sangat dingin, pastikan suhu tubuh anak stabil, gunakan penghangat ruangan atau berikan sesuatu yang menghangatkan pada anak.
8. Infeksi bakteri.
foto: freepik.com
Infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebab terjadi mimisan pada anak. Ketika anak menderita penyakit infeksi kulit, seperti impetigo maka anak juga akan sering mengalami infeksi pada bagian hidung. Infeksi menyebar ketika kulit yang terkena infeksi mengenai bagian hidung.
Kemudian bisa menyebabkan bagian yang terkena sangat merah, sakit, nyeri, berkerak dalam bagian hidung dan juga kulit yang terus mengelupas pada bagian hidung. Jika kondisi semakin buruk, maka anak akan sangat rentan terkena mimisan pada malam hari.
9. Infeksi sinus.
foto: freepik.com
Gejala pilek yang berkepanjangan lebih dari 10 hari dapat berkembang menjadi infeksi sinus, yang mana terjadi bila rongga hidung di saluran pernafasan bengkak. Biasanya infeksi sinus ini sembuh dengan sendirinya. Namun untuk kasus yang parah, dokter mungkin akan memberikan antibiotik.
10. Memiliki penyakit lain.
foto: freepik.com
Gangguan liver, ginjal, dan masalah lainnya dapat menurunkan kemampuan darah untuk membeku sehingga penderitanya bisa mimisan secara tiba-tiba. Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) juga rentan mengalami mimisan akibat naiknya tekanan darah secara tiba-tiba.
11. Penggunaan obat pengencer darah.
foto: freepik.com
Berbagai jenis obat pengencer darah, seperti aspirin, coumadin atau jantoven, obat antiplatelet plavix, dan obat antiinflamasi nonsteroid dapat menyebabkan mimisan tiba-tiba. Obat pengencer ini mengubah kemampuan darah untuk menggumpal dan juga membeku. Akibatnya pendarahan pada hidung tidak dapat dihindarkan.
12. Kelainan bentuk hidung.
foto: unsplash.com
Bila anak mengalami mimisan, cobalah untuk segera diperiksakan hidungnya. Pasalnya, anak yang memiliki hidung bengkok (septum deviasi) sangat mudah mengalami mimisan.
13. Terjadi inflamasi.
foto: pixabay.com
Selanjutnya adanya Inflamasi pada mukosa umumnya terjadi karena rhinosinusitis dan rhinitis alergi. Faktor yang menyebabkan rhinosinusitis pada anak adalah infeksi virus saluran pernapasan dan inflamasi karena alergi.
14. Menggaruk atau mengorek hidung.
foto: freepik.com
Menggaruk atau mengorek hidung terlalu dalam juga merupakan hal yang sering menyebabkan terjadinya mimisan pada anak. Kebiasaan ini bisa merobek pembuluh darah di dinding hidung, apalagi jika anak memiliki kuku yang panjang atau mengorek hidung dengan benda yang lancip.
15. Kelainan pembuluh darah bawaan.
foto: freepik.com
Kelainan pembuluh darah tidak berkembang dengan baik disebut dengan hereditary hemorrhagic telangiectasia (HHT). Anak dengan HHT memiliki pembuluh darah tanpa kapiler atau tidak memiliki pembuluh darah kecil yang mengalirkan darah dari arteri menuju vena. Mimisan merupakan gejala paling umum dari HHT yang dipicu pembuluh darah kecil abnormal di dalam hidung.
Magang: Annisa Dhea
Cara mengatasi mimisan pada anak.
foto: freepik.com
Sebagai orang tua, sangat normal jika merasa panik ketika melihat anak mengalami mimisan. Namun untuk mengatasi masalah mimisan ini pastikan kamu harus tenang dan fokus terlebih dahulu.
Jangan panik, tenangkan buah hati agar tidak melakukan tindakan yang memperparah mimisan seperti menyeka hidung dengan keras. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi mimisan pada anak.
1. Posisikan duduk tegak ke arah depan.
Sebaiknya ketika anak atau bayi mimisan jangan biarkan pada posisi berbaring atau menundukkan kepala anak. Sebab kondisi ini akan membuat mimisan yang mereka alami akan semakin parah. Cara lain yang harus dihindari yaitu mengangkat kepala ke atas atau membuat anak menengadah dengan maksud menahan aliran darah agar tidak keluar.
Cara yang benar, yaitu dengan memosisikan anak tetap tegak dan arahkan tubuh sedikit ke depan. Tutup lubang hidung yang mimisan dengan jempol dan telunjuk. Posisi ini bisa menghindari potensi darah masuk ke paru-paru.
2. Menggunakan daun sirih.
Cara mengatasi mimisan pada anak atau bayi selanjutnya yaitu menggunakan daun sirih. Siapkan daun sirih secukupnya, cuci bersih dan gulung sesuai ukuran lubang hidung anak yang mengalami mimisan. Sumpalkan daun sirih pada lubang hidung anak selama 20 menit untuk menghentikan pendarahan.
3. Kompres es batu.
Jika kamu tidak mendapatkan daun sirih sebagai cara untuk mengatasi mimisan, kamu dapat menggunakan alternatif lain yakni es batu. Ambil es batu lalu bungkus dengan kain bersih dan tempelkan tepat di tengah-tengah antara kening dan hidung. Es ini dapat berfungsi mengecilkan pembuluh darah yang melebar atau pecah sehingga mimisan akan terhenti.
4. Seka menggunakan tisu.
Darah mimisan yang keluar dari lubang hidung, bisa bersihkan dengan tisu atau kain yang lembut. Seka hingga bersih, namun hindari memasukkan tisu atau kain ke dalam lubang hidung.
5. Jika mimisan tak kunjung berhenti, segera ke dokter.
Jika darah tak kunjung mereda dan perubahan selama lebih dari 20 menit, maka kamu perlu membawa anak ke klinik atau dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah melakukan diagnosis penyebab mimisan dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai.
Recommended By Editor
- 5 Penyebab mimisan pada anak saat demam & cara mengatasinya
- 8 Penyebab mimisan tiba-tiba dan cara mengatasinya
- 9 Penyebab mimisan saat hamil dan cara mengatasinya
- 9 Cara menghentikan mimisan, mudah dan efektif
- Pria ini alami mimisan usai minum air sungai, penyebabnya bikin ngeri
- Pria ini mimisan selama 10 hari, penyebabnya benar-benar tak terduga
- Tak sengaja lihat payudara cewek cantik, pemuda ini seketika mimisan!
- 7 Cara mencegah agar kamu tak gampang mimisan