Brilio.net - Setiap harinya manusia membutuhkan kandungan cairan yang cukup. Setidaknya 8 gelas air putih sehari. Namun semakin banyak cairan yang dikonsumsi, maka kesehatan akan semakin terjaga. Manusia akan terhindar dari yang namanya dehidrasi. Cairan yang masuk ke tubuh akan diolah menjadi nutrisi dan disebar di seluruh bagian sel. Cairan yang dianggap tidak berfungsi akan diolah menjadi urine.
Urine atau air kencing adalah sisa metabolisme yang diekskresikan (dikeluarkan) oleh ginjal. Urine mengandung zat-zat yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh. Jika tidak segera dikeluarkan, maka bisa meracuni tubuh. Dilansir dari toppr.com, urine adalah produk limbah cair dari tubuh manusia. Mengandung urea, asam urat, garam, air dan produk limbah lainnya yang merupakan hasil dari berbagai proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh.
Urine terbentuk secara alami di dalam tubuh. Proses pembentukan ini terjadi demi menjaga kesehatan tubuh, terhindar dari berbagai macam penyakit. Karena urine merupakan salah satu racun berbahaya. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi, maka semakin banyak urine yang akan dihasilkan oleh tubuh. Proses pembentukan urine melibatkan beberapa organ yang sering dikenal sebagai sistem kemih.
Ada beberapa tahapan proses pembentukan urine manusia, berikut penjelasan lengkapnya sudah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (29/11).
1. Penyaringan.
foto: freepik.com
Proses penyaringan ini disebut filtrasi. Tahap penyaringan ini terjadi di organ ginjal. Prosesnya pembuluh darah mengunjungi ginjal dan masuk ke bola kapiler, yang disebut glomerulus. Glomerulus terletak di daerah ginjal yang disebut Bowman Capsule. Di sinilah penyaringan terjadi. Ketika darah didorong melalui kapiler-kapiler kecil, tekanan tinggi memaksa beberapa hal melewati dinding kapiler. Dinding bertindak sebagai saringan atau filter.
2. Reabsorpsi.
foto: freepik.com
Air, gula, garam, asam amino, limbah nitrogen, dan benda-benda kecil lainnya masuk ke ginjal sebagai zat yang disebut filtrat. Sel dan protein darah besar yang tidak dapat masuk tetap berada di pembuluh darah. Pada tahap pembentukan urine tahap dua, filtrat memasuki ginjal di tubulus proksimal. Daerah ginjal ini istimewa karena banyak hal yang dapat dikeluarkan dari filtrat. Benda-benda berharga ini dikumpulkan kembali, atau diserap kembali, oleh tubuh.
Dilansir dari study.com, glukosa, garam, vitamin, hormon, dan asam amino tertentu dikembalikan ke tubuh dan tidak akan dimasukkan dalam urine. Kadang-kadang, jika tubuh memiliki terlalu banyak sesuatu zat, maka tambahan gula atau garam akan tetap berada dalam filtrat. Sebagai contoh, penderita diabetes dengan kadar glukosa darah yang tinggi mungkin memiliki glukosa dalam urine mereka karena tidak semua dapat diserap kembali.
3. Sekresi atau augmentasi.
foto: freepik.com
Proses pembentukan urine selanjutnya adalah sekresi. Pada tahap ini, beberapa zat akan mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal (distal convoluted tubule) dan tubulus pengumpul (collecting tubule) ke tubulus tersebut. Ion hidrogen akan dibuang demi menjaga pH atau keasaman dan basa tubuh yang tepat. Selian Ion hidrogen, Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga dibuang pada tahap ini. Ini supaya komposisi kimia darah tetap seimbang dan normal.
Prosesnya terjadi dengan meningkatkan pembuangan zat seperti kalium dan kalsium ketika konsentrasi tinggi dan dengan meningkatkan reabsorpsi dan mengurangi sekresi ketika tingkatnya rendah.
4. Urine akan dialirkan ke ginjal.
foto: pixabay.com
Urine yang sudah disekresi oleh ginjal, kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang disebut pelvis ginjal. Setelah itu cairan ini akan terus mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Dari kandung kemih, urine selanjutnya mengalir ke uretra melalui ureter. Uretra adalah bagian dari ginjal yang bertugas mengalirkan air seni menuju kandung kemih. Sedangkan ureter merupakan saluran yang akan mengalirkan urine ke luar tubuh.
Mengenal sistem kemih.
Urine tidak bisa terbentuk hanya dengan satu organ atau komponen saja. Urine bisa terbentuk karena kerjasama beberapa organ. Seperti penjelasan sebelumnya, beberapa organ ini kemudian disebut sebagai sistem kemih. Adapun sistem kemih yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.
1. Ginjal.
foto: freepik.com
Ginjal punya dua bagian, kanan dan kiri. Keduanya terletak di kedua sisi tulang belakang, di bawah tulang iga. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, berukuran sebesar kepalan tangan. Dilansir dari buku IPA Terpadu SMP, ginjal punya tugas utama yakni mengekskresikan segala zat metabolisme yang mengandung nitrogen dan kadar vitamin yang berlebih. Di dalam ginjal, setidaknya terdapat satu juta nefron yang berfungsi untuk menyaring darah dan membuat limbah hasil penyaringan tersebut dalam bentuk urine.
2. Ureter.
foto: freepik.com
Ureter manusia terdiri dari dua pasang, kanan dan kiri. Ureter digambarkan seperti selang, dengan bentuk seperti huruf S. Dinding ureter terdiri dari otot-otot yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Orang dewasa pada umumnya memiliki ureter sepanjang sekitar 25 – 30 cm.
3. Kandung kemih.
foto: freepik.com
Kandung kemih memiliki bentuk seperti balon yang elastis dan terletak di antara tulang panggul. Bentuknya elastis, membuat kandung kemih bisa mengecil ketika tidak ada urine, dan membesar jika terdapat urine. Pada umumnya kandung kemih bisa menampung sekitar 400-600 mL urine.
4. Uretra.
foto: freepik.com
Uretra atau saluran kemih yang juga berbentuk seperti selang. Jika ureter bertugas mengalirkan air seni ke kandung kemih, ureter bertugas mengalirkan air seni ke luar dari tubuh. Panjang uretra pada wanita dan laki-laki berbeda. Uretra wanita berukuran sekitar 4 cm, yang berada di antara klitoris dan vagina. Sedangkan uretra milik pria punya panjang 15-25 cm dengan ujung berada di ujung penis.