Brilio.net - Bagi sebagian orang, rebahan merupakan cara paling nikmat untuk menghabiskan waktu. Beristirahat di kasur atau sofa seharian, nonton TV sembari bermain smartphone memang jadi salah satu cara mudah untuk memanjakan diri, apalagi di waktu weekend.
Rebahan ini juga biasa dilakukan oleh orang-orang yang mager alias malas gerak. Saking malasnya bergerak, mandi cuma sehari sekali, mau makan pesan pun malas keluar dan alhasil pesan lewat ojek online. Ya, berkembangnya teknologi membuat segala urusan kehidupan menjadi lebih mudah dan praktis.
Namun, perkembangan teknologi jika tidak digunakan dengan porsi yang tepat, tentu akan memberikan dampak negatif. Salah satunya, membuat orang menjadi malas bergerak. Tanpa disadari, malas gerak akan berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.
Dampak yang terjadi jika kita malas bergerak memang tidak bisa langsung dirasakan oleh tubuh. Namun lambat laun, karena sudah terbiasa minim beraktivitas, tubuh akan mudah terserang berbagai penyakit atau beberapa gangguan kesehatan.
Berikut 5 dampak akibat tubuh kurang gerak, seperti dirangkum brilio.net dari Liputan6 dan berbagai sumber lainnya pada Kamis (12/3).
1. Stres dan sulit berkonsentrasi.
foto: freepik.com
Para ahli kesehatan menyatakan bahwa produksi hormon endorfin akan berkurang saat tubuh kita kurang gerak. Selain itu, kadar oksigen akan lebih sedikit diterima oleh paru-paru, sehingga sirkulasi udara menjadi terganggu. Kurangnya kadar oksigen tersebut menyebabkan otak kita juga sulit berkonsentrasi.
2. Menurunnya fungsi otak.
foto: pixabay
Fungi otak akan menurun karena tubuh terbiasa bermalas-malasan dan cenderung kurang gerak. Hal ini dikarenakan aktivitas fisik yang tidak mampu merangsang aliran darah yang membawa oksigen menuju otak, serta tidak dapat memperbaiki sel dan jaringan otak yang mulai rusak akibat tubuh kurang gerak.
3. Diabetes.
foto: Instagram/@kinibisa
Terjadinya resistensi insulin yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes pada seseorang yang kurang gerak, ternyata juga wajib diwaspadai. Seseorang yang menghabikan 70 persen waktunya untuk bermalas-malasan menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. Wah!
4. Memicu osteoporosis.
foto: iStockphoto
Kurangnya aktivitas pada tubuh, dapat memicu terjadinya osteoporosis. Hal ini terjadi karena massa otot akan berkurang ketika kita malas bergerak.
5. Risiko stroke dan serangan jantung.
foto: pixabay
Sebuah studi yang dilakukan oleh Aerobics Research Center di Amerika Serikat menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi risiko stroke pada pria sebesar 60 persen. Dalam Nurses Health Study juga membuktikan bahwa wanita yang melakukan aktivitas fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung sebesar 50 persen.
Jadi, jangan biasakan tubuh untuk bermalas-malasan karena dapat menyebabkan penyakit yang bisa mengancam nyawa.
Reporter: Shofia Nida
Recommended By Editor
- Virus Corona masuk Indonesia, begini cara cegah penularannya
- Ini alasan kenapa rutin olahraga tetap kena serangan jantung
- Tak hanya untuk kesehatan, air zamzam punya khasiat kecantikan
- Berapa banyak takaran kamu boleh makan MSG? Ini penjelasannya
- 7 Cara mengatasi diabetes secara mudah, bisa lakukan di rumah