Brilio.net - Pernah nggak kamu merasa jenuh menjalani aktivitas harian yang berulang seperti pekerjaan dan sekolah? Atau bahkan hanya membayangkannya saja sudah membuatmu lelah? Kalau sudah begitu, tandanya kamu harus meluangkan waktu untuk 'me time'.
Ya, tanpa disadari tubuh akan memberi tanda untuk beristirahat. Tanda-tanda ini tidak boleh diabaikan karena perlahan tapi pasti, tubuh akan kehabisan tenaga baik fisik maupun emosional.
Saat tubuhmu sudah di ambang batas, 'me time' jadi cara tepat untuk mengembalikan energi dan menjernihkan pikiran. Dengan meluangkan waktu sendiri, tubuh melewati proses penting untuk terlepas dari berbagai tekanan yang dihadapi sehari-hari.
Lalu apa saja tanda darurat tubuh perlu 'me time'? Yuk simak penjelasannya seperti dihimpun Brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (7/2).
1. Perasaan cepat kesal karena kesalahan kecil.
foto: shutterstock.com
Sering merasa kesal dan marah hanya karena kesalahan sepele atau kebiasaan seseorang yang tidak kamu sukai? Itu tandanya tubuhmu berada dalam tekanan tinggi dan perlu 'me time'.
Saat kamu stres, pikiran tidak jernih dan akan jadi lebih mudah emosi. Sehingga segala sesuatu akan terlihat salah. Coba luangkan waktu sendiri saat weekend untuk meredam stres.
2. Terlalu banyak deadline.
foto: shutterstock.com
Memiliki banyak pekerjaan yang ditelantarkan hingga mendekati waktu deadline menunjukkan kondisi tubuh mengalami stres. Hal ini karena tubuh yang sudah lelah secara fisik dan emosional biasanya tidak lagi bersemangat mengerjakan apa pun, termasuk tugas yang menumpuk.
3. Selalu merasa lelah dan sakit.
foto: shutterstock.com
Tidur cukup selama delapan jam namun tetap merasa lelah pada pagi hari juga pertanda kamu perlu waktu sendiri. Kondisi tubuh sering sakit jadi bukti kamu terlalu memaksakan diri. Dilansir dari Bustle, saat kamu tidak mempunyai waktu istirahat cukup, terkadang tubuh akan “memaksa” beristirahat.
4. Ada ketakutan saat menerima telepon.
foto: shutterstock.com
Menurut Paula Anderson, konselor kesehatan dari Amerika Serikat, sengaja menghindari panggilan bisa jadi tanda kamu perlu memberi waktu untuk diri sendiri. Secara tidak langsung, tubuh menginstruksikanmu untuk menjauhi kesibukan dengan tidak menerima panggilan.
5. Kesehatan reproduksi kacau.
foto: shutterstock.com
Seperti diketahui, tingkat stres juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi. Hal ini berkaitan dengan hormon kortisol yang berasal dari kelenjar hipotalamus dan hipofisis. Selain mengatur hormon stres, dua kelenjar ini juga mengatur hormon reproduksi.
Pada perempuan, tingkat stres yang tinggi dapat mengacaukan ovulasi dan gairah seksual. Sedangkan pada laki-laki bisa menyebabkan disfungsi ereksi serta menurunnya kualitas dan kuantitas sperma.
Stres karena kurang 'me time' bisa membuat remaja hingga anak muda mengalami gangguan kesuburan. Ingin tahu gejalanya seperti apa langsung dari ahlinya? Atau punya pertanyaan seputar kesehatan reproduksi? Konsultan dari Berani Berencana akan membantumu!
Caranya mudah, kamu bisa langsung bertanya lewat Whatsapp, Line, Instagram, Facebook, atau website Berani Berencana. Tak hanya kesehatan reproduksi, kamu juga bisa bertanya seputar kontrasepsi lho.