Brilio.net - Kanker paru-paru tentunya menjadi salah satu penyakit yang jadimomok bagi kebanyakan orang. Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Sebesar 90 persen kasus kanker paru memang disebabkan kebiasaan merokok, tapi bukan berarti orang yang tidak merokok akan jauh dari penyakit tersebut, justru ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab kanker paru.

Seperti yang diketahui bahwa Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Minggu pukul 02.00 WIB di Guangzhou, China, setelah menjalani pengobatan kanker paru-paru.

Tentunya ini menjadi hal yang perlu diperhatikan dan dihindari. Kamu harus mengetahui beberapa faktor yang menyebabkan kanker paru-paru, selain dari kebiasaan merokok. Apa saja? Berikut lansiran brilio.net dari Antara, Selasa (8/7).

1. Perokok pasif.

 pixabay.com  2019 brilio.net

foto: pixabay.com

Perokok pasif maupun perokok aktif mampu memperburuk kondisi kesehatan paru-paru. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tidak merokok namun tinggal dengan perokok memiliki peningkatan risiko kanker 24 persen jika dibandingkan dengan bukan perokok lainnya. Penelitian mencatat setidaknya ada 7.300 kasus kematian akibat kanker paru-paru yang dialami perokok pasif terjadi setiap tahun di Amerika Serikat.

2. Serat asbes.

alsglobal.blog/en  2019 brilio.net

foto: alsglobal.blog/en

Zat lain yang mampu merusak kesehatan paru-paru adalah serat asbes. Serat tersebut diketahui serat silikat yang mampu bertahan seumur hidup di jaringan paru-paru setelah terpapar. Pada umumnya, serat asbes mudah dijumpai di tempat kerja. Pasalnya, dulu asbes banyak digunakan untuk bahan isolasi termal. Namun saat ini beberapa negara telah melarang penggunaan asbes.

Paparan asbes dalam jangka panjang mampu meningkatkan risiko seseorang kanker paru-paru. Penambang, pekerja pabrik atau orang yang mungkin menghirup serat asbes memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru.

3. Gas radon.

prohitn.com  2019 brilio.net

foto: prohitn.com

Gas radon merupakan gas inert alami yang secara kimia merupakan produk peluruhan alami uranium. Gas tersebut meluruh untuk membentuk produk yang memancarkan jenis radiasi ion. Gas radon diketahui sebagai penyebab kanker paru-paru dengan perkiraan 12 persen kematian akibat kanker paru-paru disebabkan oleh gas radon, atau 15.000 hingga 22.000 kematian terkait kanker paru-paru setiap tahun di AS.

Gas radon dapat melakukan perjalanan melalui tanah dan memasuki rumah melalui celah di fondasi, pipa, saluran air, atau lubang lainnya. Badan Perlindungan Lingkungan AS memperkirakan bahwa satu dari setiap 15 rumah di AS mengandung tingkat gas radon yang berbahaya. Gas radon tidak terlihat dan tidak berbau, tetapi dapat dideteksi dengan alat tes sederhana.

4. Genetik.

dailystar.co.uk  2019 brilio.net

foto: dailystar.co.uk

Faktor genetik juga bisa menjadi penyebab atau adanya peluang seseorang terkena kanker paru-paru. Riwayat keluarga dengan kanker paru-paru mungkin menimbulkan risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut. Jika kamu mengetahui bahwa keluarga ada yang memiliki riwayat serupa, maka ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.

5. Menghirup bahan kimia.

townofabitasprings.com  2019 brilio.net

foto: townofabitasprings.com

Menghirup bahan kimia atau mineral, seperti asbes, arsenik, kromium, nikel, jelaga, atau tar dari waktu ke waktu dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada seseorang. Pekerja di industri manufaktur atau pertambangan tertentu mungkin memiliki paparan yang lebih tinggi terhadap bahan kimia. Mengecek kondisi kesehatan secara rutin tak boleh dilewatkan oleh pekerja di industri manufaktur.

6. Polusi partikel dalam jangka panjang.

foobot.io  2019 brilio.net

foto: foobot.io

Polusi partikel mengacu pada campuran partikel padat dan cair yang sangat kecil di udara yang kita hirup. Bukti menunjukkan bahwa polusi partikel seperti yang berasal dari asap knalpot dan polusi udara dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Penting bagi kamu untuk menggunakan masker saat di jalan.