Brilio.net - Bekas luka jahitan seringkali menjadi masalah estetika yang mengganggu bagi banyak orang. Garis-garis atau kerutan yang tersisa di kulit akibat jahitan medis dapat membuat penampilan menjadi kurang menarik dan menurunkan rasa percaya diri. Hal ini wajar jika membuatmu merasa minder dan ingin segera menghilangkannya.

Namun, penting untuk diingat bahwa proses penyembuhan luka dan pengurangan bekas luka membutuhkan waktu serta perawatan yang tepat. Dilansir dari Mayo Clinic, upaya yang terburu-buru atau penggunaan metode yang tidak tepat justru dapat memperburuk kondisi kulit. Oleh karena itu, kamu perlu memahami cara-cara yang efektif dan aman untuk menghilangkan bekas luka jahitan.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (23/8), kamu akan diajak membahas 7 cara ampuh untuk menghilangkan bekas luka jahitan serta tips perawatan yang tepat agar proses penyembuhan berjalan optimal. Dengan informasi ini, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk merawat bekas luka jahitanmu dan membantu mengembalikan penampilan kulit yang lebih mulus dan sehat.

7 Cara ampuh menghilangkan bekas luka jahitan.

Cara menghilangkan bekas luka freepik.com

foto: freepik.com

1. Gunakan silicone gel atau silicone sheets

Menurut sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan di Journal of Cutaneous and Aesthetic Surgery, silicone gel atau lembaran silikon telah terbukti efektif dalam mengurangi bekas luka dan meningkatkan penampilan kulit. Produk berbasis silikon ini bekerja dengan cara melembabkan dan melindungi area luka, serta membantu mengatur produksi kolagen. Aplikasikan gel atau tempelkan lembaran silikon pada bekas luka sesuai petunjuk penggunaan, biasanya selama beberapa jam sehari atau semalaman.

2. Oleskan minyak vitamin E

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Molecular Medicine Reports, vitamin E dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi bekas luka. Kamu bisa membeli kapsul vitamin E di apotek, tusuk kapsulnya, dan oleskan minyaknya langsung ke bekas luka. Lakukan ini secara teratur, idealnya dua kali sehari. Namun, perlu diingat bahwa beberapa orang mungkin mengalami iritasi kulit dari vitamin E, jadi lakukan uji patch terlebih dahulu pada area kecil untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.

3. Manfaatkan krim atau gel berbahan aloe vera

Dilansir dari studi yang dimuat dalam journal Advances in Wound Care, aloe vera telah lama digunakan untuk perawatan kulit karena sifatnya yang menenangkan dan mempercepat penyembuhan. Gel aloe vera dapat membantu melembabkan kulit, mengurangi peradangan, dan mendukung regenerasi sel kulit baru. Aplikasikan gel aloe vera murni atau produk perawatan kulit yang mengandung aloe vera pada bekas luka beberapa kali sehari.

4. Lakukan pijatan lembut

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Journal of Athletic Training, memijat area bekas luka secara lembut dapat meningkatkan sirkulasi darah, membantu memecah jaringan parut, dan meningkatkan elastisitas kulit. Gunakan jari-jarimu atau sebuah alat pijat khusus untuk memijat area bekas luka dengan gerakan melingkar selama beberapa menit, 2-3 kali sehari. Pastikan untuk menggunakan tekanan yang lembut dan hindari memijat jika kulit masih dalam proses penyembuhan atau terasa sakit.

5. Coba perawatan laser

Berdasarkan tinjauan yang dipublikasikan di journal Lasers in Medical Science, untuk bekas luka yang lebih dalam atau sulit dihilangkan, perawatan laser bisa menjadi pilihan yang efektif. Prosedur ini menggunakan energi laser untuk merangsang produksi kolagen baru dan memperbaiki tekstur kulit. Ada beberapa jenis perawatan laser yang tersedia, seperti laser fraksional dan laser CO2. Konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik untuk menentukan jenis perawatan laser yang paling sesuai untuk kondisi kulitmu.

6. Gunakan produk dengan kandungan retinoid

Menurut penelitian yang dimuat dalam Archives of Dermatology, retinoid, turunan dari vitamin A, dapat membantu meningkatkan pergantian sel kulit dan produksi kolagen, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi tampilan bekas luka. Produk over-the-counter yang mengandung retinol atau resep tretinoin dari dokter kulit dapat digunakan untuk perawatan bekas luka. Mulailah dengan konsentrasi rendah dan tingkatkan secara bertahap untuk menghindari iritasi kulit.

7. Jangan lupa sunscreen

Dilansir dari American Academy of Dermatology, paparan sinar UV dapat memperburuk penampilan bekas luka dan memperlambat proses penyembuhan. Oleh karena itu, penting untuk selalu melindungi area bekas luka dari sinar matahari. Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 setiap hari, bahkan saat berada di dalam ruangan. Pilih produk yang non-comedogenic untuk menghindari penyumbatan pori-pori. Selalu oleskan sunscreen setiap 2-3 jam, terutama jika kamu beraktivitas di luar ruangan.

Perawatan yang tepat untuk mempercepat hilangnya bekas luka jahitan.

Cara menghilangkan bekas luka freepik.com

foto: freepik.com

Selain menggunakan metode-metode di atas, perawatan yang tepat juga sangat penting untuk memastikan bekas luka jahitan cepat menghilang. Menurut panduan dari American Academy of Dermatology, pertama, jaga agar area bekas luka tetap bersih dan kering. Bersihkan dengan lembut menggunakan sabun antibakteri dan air hangat, lalu keringkan dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk bersih. Hindari menggosok area tersebut karena dapat menyebabkan iritasi.

Kedua, sebuah studi yang dipublikasikan di journal Advances in Skin & Wound Care menekankan pentingnya menjaga kelembaban kulit di sekitar bekas luka. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan lebih elastis dan lebih mudah untuk pulih. Gunakan pelembab yang non-comedogenic dan hypoallergenic untuk menghindari iritasi atau penyumbatan pori-pori. Aplikasikan pelembab secara lembut dua kali sehari atau sesuai kebutuhan.

Ketiga, menurut sebuah tinjauan yang dimuat dalam journal Nutrients, perhatikan pola makanmu. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, terutama vitamin C, vitamin E, dan zinc, dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan regenerasi kulit. Perbanyak asupan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan protein sehat. Jangan lupa untuk minum air yang cukup untuk menjaga hidrasi kulit dari dalam.

Terakhir, bersabarlah dan berikan waktu untuk proses penyembuhan. Dilansir dari Mayo Clinic, setiap orang memiliki kecepatan penyembuhan yang berbeda-beda, tergantung pada faktor seperti usia, kesehatan umum, dan lokasi luka. Hindari menggaruk atau memaksa bekas luka untuk cepat hilang, karena hal ini dapat memperlambat penyembuhan atau bahkan menyebabkan infeksi. Jika kamu merasa khawatir atau tidak melihat perbaikan setelah beberapa waktu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit.