7 Fakta sindrom perenggut nyawa Adam Fabumi, bikin seleb ikut berduka

Brilio.net - Kematian Adam Fabumi menjadi kabar duka bagi khalayak Indonesia. Bayi dari pasangan Ludi dan Ratih ini menghembuskan nafas pada Rabu, (22/11). Adam yang baru berusia 7 bulan meninggal dua hari setelah grup vocal RAN menciptakan lagu khusus buatnya. Publik pun ikut berduka, tak terkecuali kalangan selebriti papan atas Tanah Air. Mereka mengucapkan bela sungkawa di media sosial, seperti Mona Ratuliu, Yura Yunita, Tantri, Tya Aristya, dan lainnya.

Adam meninggal akibat serangan penyakit langka. Ia pengidap sindrom Patau, juga dikenal dengan trisomy 13 atau dandy walker syndrome. Selain itu ada beberapa penyakit lain seperti jantung bocor. Dokter menyatakan bahwa usia Adam tidak akan lama. Benar saja sindrom Patau tak bisa dilawan lagi. Seperti apa sih sindrom patau tersebut? Yuk simak informasinya di bawah ini dilansir brilio.net dari nhs.co.uk, Kamis (23/11).

1. Pengidap sindrome Patau memiliki tiga salinan kromosom 13.

Morning om tanteee! Inshaallah akhirnya per hari ini kondisiku mulai membaik. Semenjak pulang ke rumah, saturasiku masih naik turun dan selama 2 hari badanku sempet demam tp alhamdulillah di hari kemarin sampe hari ini saturasiku udh stabil di angka 90an dan udah ga demam lagi Gara2 itu akhirnya bbrp hari kemaren aku jd bolos ngeronda deh buat istirahat.. kan ga lucu klo ketua geng sakit2an mulu #salamkenyot #trisomy13 #patausyndrome #littlewarrior

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on Nov 16, 2017 at 6:08pm PST

Orang yang normal memiliki 23 pasang kromosom. Namun pengidap sindrome Patau memilki 3 salinan pada kromosom ke 13.

2. Berat yang ringan.

Heyy om tante! Rencana pulang hari ini pun jadinya ketunda lagii oma dokter pengen aku bener2 stabil dan diperiksa semua2nya dulu baru abis itu boleh pulang.. dan juga settingan ventilatorku masih naik turun huhuhu Tindakan selanjutnya, aku nanti mau ditemuin sama dr. Gastro utk dicek masalah GERD-ku (google aja yaa) krn ternyata menurut dokter, GERD-ku terbilang kronis terus nanti jg ketemu sama dr. Jantung utk di-echo ulang lg kondisi jantungku PR-ku di NICU emg masih lumayan banyak ternyata doain semua lancar dan baik2 aja ya om tante #salamkenyot #trisomy13 #patausyndrome #littlewarrior

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on Nov 6, 2017 at 1:50am PST

Bayi pengidap sindrom ini biasanya bergerak lambat di kandungan. Ketika lahir, beratnya lebih ringan dari bayi pada umumnya.

3. Menimpa 1 dari setiap 5.000 kelahiran.

#ootd dari tante suster boleh uga nih.. sticker sama baju dibikin matching biruu birruuuww

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on Nov 4, 2017 at 1:11am PDT

Penyakit ini tergolong sangat langka. Dari setiap 5000 kelahiran di dunia, hanya ada satu bayi yang mengalami sindrom ini.

4. Pengidap sindrom bisa meninggal setelah lahir.

Hii om tantee.. maaf yaa beberapa hari ini aku ilang kasus. Aku sendiri juga bingung pas bangun2 tempat tidurku jd sempit dan kaget tiba2 ko aku bisa pake baju renda ini.. ternyata aku kembali lagi ke NICU Cerita lengkapnya nanti aku ceritain yaa kenapa aku bisa nginep NICU lagi.. Tapi tenang aja aku ga daftarin diri jadi ketua kelas lagi ko di sini. Cuman mampir buat observasi aja disuruh tante dokter doain semoga ga ada apa2 yaa om tantee #salamkenyot #trisomy13 #patausyndrome #littlewarrior

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on Oct 20, 2017 at 3:37am PDT

Sindorm ini sungguh mematikan. Sekitar 9 dari 10 bayi pengidap sindrome ini langsung meninggal setelah lahir.

5. Bukan penyakit bawaan.

Baru sadar kalo di jidatku ada jerawat.. posisinya di tengah2 pula, ganggu penampilanku banget deh atau jangan2 aku udh masuk masa puber yaa.. hmmm #salamkenyot #trisomy13 #patausyndrome #littlewarrior

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on Oct 3, 2017 at 5:50am PDT

Sindrom ini diidap bukan karena turunan penyakit dari orangtua. Sindrom ini tumbuh dari kesalahan pembelahan sel ketika sperma dan sel telur bertemu.

6. Sindrome dapat dideteksi sejak dalam kandungan.

Beginilah hasil kreasi mama selama oma suster cuti 2 hari. Mama terlalu parno takut sonde-ku lepas. Gimana menurut om tante? #salamkenyot #trisomy13 #patausyndrome #littlewarrior

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on Sep 10, 2017 at 5:41am PDT

Janin yang mengidap sindrom ini dapat diketahui sejak dalam kandungan. Ibu bisa mengecekkan kandungannya saat minggu ke-10 dan 14 masa kehamilan untuk mengetahui apakah bayinya mengidap sindorm Patau.

7. Tes genetik untuk tindakan pencegahan.

Papa - aku si ganteng - mama Mungkin bisa keliatan kalo di foto ini aku mama dan papa pada rebutan bantal biar semuanya bisa masuk ke dlm frame foto #salamkenyot #trisomy13 #patausyndrome #littlewarrior

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on Sep 14, 2017 at 3:27am PDT

Bagi orang tua yang anaknya pernah mengidap sindrom ini, baiknya melakukan tes genetik. Hal ini bermanfaat untuk merencanakan kehamilan berikutnya agar berjalan normal.