Brilio.net - Ketika tubuhmu terasa tidak nyaman, seringkali menyebabkan aktivitas menjadi tidak lancar. Sakit kepala, flu, demam, mungkin terasa sepele ketika menyerang tubuh kita. Namun hati-hati, jangan sepelekan jika terjadi secara terus-menerus.

Jangan ragu untuk mengambil tindakan dalam mengurangi rasa sakit pada tubuhmu. Kamu bisa mencari obat secara alami maupun obat-obatan medis yang diberikan oleh dokter. Pasalnya, terdapat beberapa penyakit serius yang ditandai dengan gajala-gejala sepele, yang kadang tidak kita duga. Penyakit meningitis adalah salah satunya.

Penyakit meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Penyakit ini juga sering disebut sebagai radang selaput otak. Terkadang, penyakit meningitis tidak terdeteksi. Gejala yang timbulpun juga nampak tidak terlalu serius.

Gejala meningitis dan cara mengobatinya  2019 brilio.net

foto: pixabay.com

Radang selaput otak yang disebabkan oleh virus biasanya bisa disembuhkan tanpa pengobatan. Namun yang harus diperhatikan adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini biasanya lebih serius dan membutuhkan pengobatan antibiotik untuk mempercepat pemulihan pasien.

Mikroba penyebab meningitis yang masuk ke dalam tubuh memiliki masa inkubasi selama 3-4 hari dengan rentang waktu 2-10 hari. Virus atau bakteri yang ada di dalam tubuh, menginfeksi otak, sumsum tulang belakang, atau selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang (meninges).

Lalu, apa saja gejala yang menyebkan penyakit meningitis dan cara mengobatinya? Berikut rangkuman brilio.net pada Senin (25/11) dari berbagai sumber yang bisa kamu pahami.

Gejala meningitis yang sering ditemui adalah pasien yang mengalami sakit kepala parah dan tak kunjung membaik bahkan nyeri pada leher. Namun ketika kamu mengalami ciri-ciri diatas, belum dapat dipastikan bahwa kamu mengidap meningitis. Karena beberapa gejala meningitis hampir sama dengan penyakit lain. Maka jangan takut konsultasi ke dokter apabila kamu merasakan sakit kepala dan nyeri leher.

Meskipun munculnya gejala meningitis dapat tergantung pada usia dan penyebab infeksinya. Namun kamu juga bisa memahami beberapa gejala umumnya seperti:

Gejala meningitis dan cara mengobatinya  2019 brilio.net

1. Demam.
2. Sakit kepala terus menerus.
3. Mual muntah.
4. Sensitif dengan cahaya yang terlalu silau.
5. Sakit kepala parah.
6. Leher kaku.
7. Sering pingsan.

Gejala-gejala tersebut mungkin sering kamu ditemui. Bahkan ada beberapa hal lain yang dapat menjadi tanda munculnya penyakit meningitis misalnya, nyeri pada sendi dan otot, kaki dan tangan terasa dingin, napas cepat, dan merasa lemas tak bertenaga. Bahkan jika meningitis sudah menginfeksi darah, akan menimbulkan kram perut. Dan pada beberapa kasus, serangan radang selaput otak juga bisa ditunjukkan dengan gejala kejang atau koma.

Sekali lagi, karena penyakit meningitis memiliki gejala yang hampir mirip dengan gejala penyakit lainnya, maka jika dirasa sudah mengganggu lebih baik kamu melakukan konsultasi dengan dokter. Keuntungan kamu berkonsultasi dengan dokter, kamu akan mendapatkan diagnosis penyakit ini dengan cara yang lebih tepat. Misalnya melalui tes darah, tes pecintraan, tes pungsi lumbar, dan juga tes polymerase chain reaction.

Melalui beberapa tes tersebut kamu bisa mendapat hasil yang lebih tepat mengenai penyakit yang kamu derita. Melalui tahap ini juga, dapat menentukan langkah tepat untuk mengobatinya. Untuk penyakit meningitis yang disebabkan infeksi bakteri, biasanya disarankan untuk opname di rumah sakit agar mendapat pemantauan rutin oleh dokter dan perawat.

Gajala-gejala tersebut dapat timbul melalui beberapa hal yang menjadi penyebab penyakit meningitis. Waspadai beberapa penyebab ini agar kamu dapat terhindar dari penyakit meningitis. Beberapa penyebab radang selaput otak adalah:
foto:

1. Infeksi virus.

Penyebab ini adalah salah satu yang sering ditemui. Hampir 85% kasus radang selaput otak disebabkan oleh enterovirus, diikuti oleh coxsackievirus A, coxsackievirus B, dan echoviruses.

2. Infeksi Bakteri.

Bakteri yang masuk dalam aliran dan darah berkembang di otak serta sumsum tulang belakang dapat menyebabkan radang selaput otak. Tetapi pada beberapa kasus bakteri juga dapat langsung menyerang selaput pelindung otak. Hal ini diakibatkan infeksi telinga atau sinus patah tulang tengkorak, atau efek samping setelah operasi yang berhubungan dengan organ kepala.

3. Infeksi Jamur.

Radang selaput otak yang disebabkan jamur sebenarnya jarang terjadi, hal inipun juga tidak menular. Namun infeksi ini dapat mengancam jiwa apabila tidak diobati dengan pengobatan yang tepat.

Gejala meningitis dan cara mengobatinya  2019 brilio.net

foto: pixabay.com

Selain itu, kamu juga bisa mencegah penularan penyakit ini dengan melakukan suntik meningitis. Vaksin ini juga dapat melindungi diri dari penyakit meningokokus, meningitis pneumokokus, dan haemophilius influenzae type b. Tak hanya baik untuk orang dewasa, anak-anak bisa mendapatkan perlindungan melalui vaksin campak dan rubela (MMR) dan vaksin cacar air. Hal ini dapat melindungi anak dari radang selaput otak yang disebabkan virus.

Memulai hidup sehat juga dapat menjadi salah satu pengobatan yang tepat untuk penyakit meningitis. Selain itu juga terdapat pengobatan menggunakan terapi antibiotik melalui infus. Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati bakteri radang selaput otak.

Memahami bahaya meningitis juga dapat menjadi salah satu cara mencegah penyakit ini. Rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri dapat mengindari dari paparan infeksi. Dan untuk kamu yang sedang hamil, hindari olahan makanan mentah dan produk susu dan turunannya yang tidak dipasteurisasi.