Brilio.net - Corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus atau virus corona. Penyebarannya meluas tidak hanya di dataran China saja, tapi sudah menyebar ke lebih dari 150 negara di dunia. Karena cepatnya penyebarannya Corona ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencap Corona jadi pandemi global.
Dilansir dari laman who.int, sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang, dan bisa sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus.
Kelompok usia tua dan mereka yang memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih mungkin mengembangkan penyakit serius.
Kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah lindungi diri dan orang lain dari virus corona dengan mencuci tangan dengan sabun dan gunakan handsanitizer. Selain itu juga, jangan sering menyentuh wajah dengan tangan, terutama saat kondisi tangan kotor.
Karena virus corona Covid-19 bisa menyebar terutama melalui tetesan air liur yang keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Jadi penting supaya kamu juga menerapkan etika bersin yang baik, seperti batuk ditutup dengan siku yang tertekuk.
Saat ini, belum ada vaksin atau perawatan khusus untuk Covid-19. Namun, ada banyak uji klinis yang sedang berlangsung untuk mengevaluasi perawatan dan menyembuhkan dari virus corona. Pihak WHO juga akan terus memberikan informasi terbaru segera setelah temuan klinis tersedia.
Berbicara mengenai corona, virus corona (CoV) merupakan keluarga besar virus yang yang dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Virus ini dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV.
Virus ini memiliki sifat zoonosis, merupakan penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Selama 70 tahun lamanya, para ilmuwan telah menetili berbagai macam virus corona dari hewan-hewan yang dapat ditularkan ke manusia.
Dilansir dari Medical News Today, virus corona saat ini bukan pertama kali ditemukan di dunia. Virus corona sebenarnya telah diidentifikasi sejak 1937 silam.
Berikut jenis klasifikasi corona yang pernah ada di dunia, seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (30/3).
1. HCoV-229E (alphacoronavirus).
foto: unplash.com
Virus ini muncul pertama kali pada 1960-an. Virus ini dapat menginfeksi manusia. Menurut laporan, gejala terkena virus ini sama seperti flu biasa. HCoV-229E lebih rentan menyerang anak-anak dan usia lanjut. Hingga saat ini belum ada laporan HCoV-229E mengakibatkan korban jiwa.
2. HCoV-NL63 (alphacoronavirus).
foto: unplash.com
Pada 2004 silam ada kasus manusia pertama kali terinfeksi HCoV-NL63, di Amsterdam. Dia pun lantas mendapatkan isolasi ketat dari pihak medis. Bukan usia dewasa maupun lanjut, orang yang pertama kali terkena itu adalah seorang bayi berusia 7 bulan. Gejalanya mirip dengan bronkhitis.
3. HCoV-OC43 (betacoronavirus).
foto: unplash.com
Virus corona ini biasa menyebabkan flu. Umum terjadi di beberapa belahan dunia. Virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian bawah, dan dapat mengakibatkan keparahan usia anak-anak.
foto: freepik.com
Virus ini pertama kali ditemukan pada 2005 di Hong Kong. HCoV-HKU1 dilaporkan telah menginfeksi seorang kakek berusia 71 tahun.
5. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
foto: ilustrasi Merdeka.com
Kasus pertama pada sudah terjadi di provinsi Guangdong, Cina Selatan pada tahun 2002. SARS coronavirus (SARS-CoV) baru bisa diidentifikasi pada 2003. Virus ini dipercaya berasal dari hewan yang diduga kelelawar, lalu menyebar ke hewan lain (luwak), hingga terkena manusia.
Virus ini juga dapat menyebar hingga ke negara lain. SARS menyebar ke lebih dari dua lusin negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia. Pada saat itu virus telah menyerang lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia, dan telah membunuh hampir 800 orang.
6. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV).
foto: niaid.nih.gov
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona (Middle East respiratory syndrome syndrome, atau MERS-CoV). Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 2012 silam di Arab Saudi.
Beberapa kasus menyebutkan pasien tidak menunjukkan gejala klinis. Namun mereka terbukti positif terinfeksi MERS-CoV. Tapi umumnya gejala MERS di antaranya ialah demam, batuk dan sesak napas. Pneumonia mungkin juga bisa terjadi, tetapi tidak selalu ada. Gejala gastrointestinal, termasuk diare, juga pernah dilaporkan.
7. 2019 Novel Coronavirus atau Covid-19.
foto: unplash.com
Virus corona pertama kali diketahui muncul di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Ternyata virus itu sudah menyebar dan menginfeksi banyak orang. Mereka diduga sempat memiliki gejala sama setelah mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan lokal di Wuhan.
Dilansir dari The New York Times, pasar tersebut lalu ditutup dan didesinfeksi. Hampir tidak mungkin menyelidiki hewan mana yang mungkin merupakan asal mula Covid-19. Namun satu hewan yang dianggap paling memungkinkan adalah kelelawar. Karena kelelawar dapat hidup berdampingan dengan banyak virus. Sama halnya tempat hidup virus SARS.