Brilio.net - Setiap tahun, 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Melansir laman WHO, tahun ini tema yang diangkat adalah "Communities Make The Difference".
Peringatan yang dimulai sejak 1988 ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang AIDS yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Berdasarkan data UNAIDS, pada 2018 sebanyak 640 ribu orang di Indonesia hidup dengan HIV dan 38 ribu orang meninggal karena AIDS.
Salah satu penyebab tingginya angka kematian karena AIDS adalah banyaknya masyarakat yang masih percaya mitos tentang AIDS. Mitos-mitos seputar HIV/AIDS yang berkembang juga menimbulkan diskriminasi, stigma, hingga penganiayaan terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Nah, biar nggak salah informasi, berikut tujuh mitos vs fakta HIV/AIDS yang dirangkum Brilio.net dari e-book Berani Berencana, Kamis (12/12).
1. Mitos: Kalau beli pakaian bekas, rebus dulu untuk menghilangkan risiko HIV/AIDS.
foto: shutterstock.com
Fakta: HIV hanya bisa menginfeksi lewat hubungan seks berisiko tanpa kondom, jarum suntik tidak steril, dan ASI dari ibu dengan HIV pada bayinya. Jadi, infeksi HIV tidak akan terjadi lewat pakaian bekas.
2. Mitos: HIV dan AIDS itu sama saja.
foto: shutterstock.com
Fakta: HIV berbeda dengan AIDS. HIV adalah virus yang menyerang sistem imun tubuh. Sedangkan, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan tahap akhir atau kondisi ketika virus HIV sudah merusak imun tubuh.
3. Mitos: Bisa terinfeksi HIV/AIDS dengan memeluk ODHA.
foto: shutterstock.com
Fakta: Infeksi HIV/AIDS tidak akan terjadi lewat kontak fisik ringan seperti memeluk, mengobrol, menggunakan handuk, dan memakai alat makan yang sama dengan ODHA. HIV/AIDS hanya dapat menginfeksi melalui pertukaran cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. Maka dari itu, hindari hubungan seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik tidak steril, dan pemberian ASI dari ibu ODHA pada bayinya.
4. Mitos: Wajah pucat, lemas, dan kurus kering adalah gejala HIV/AIDS.
foto: shutterstock.com
Fakta: Kamu tidak dapat langsung mengetahui seseorang memiliki HIV hanya dengan melihat penampilan fisiknya. Diperlukan pemeriksaan lebih dari itu seperti pemeriksaan darah dan lainnya.
Biasanya, ketika sudah berada di tahap AIDS, akan ada penurunan berat badan secara drastis. Namun dengan adanya obat Antiretroviral (ARV) yang membantu menekan jumlah virus HIV dan mencegah infeksi oportunistik, kini ODHA tetap bisa produktif.
Selain itu, jika diiringi gaya hidup sehat, rutin minum air putih, istirahat yang cukup, dan olahraga yang rutin, dapat membuat tubuh ODHA selalu sehat.
5. Mitos: Saya bisa terinfeksi jika berada di satu ruangan dengan orang positif HIV/AIDS.
foto: shutterstock.com
Fakta: Selama tidak terjadi kontak seksual berisiko tanpa kondom atau berbagai jarum suntik, HIV/AIDS tidak akan menginfeksi secara mudah. Virus HIV juga akan mati ketika berada di udara bebas lebih dari satu menit. Jadi nggak perlu khawatir, deh!
6. Mitos: Sharing kosmetik dengan ODHA sangat berbahaya.
foto: shutterstock.com
Fakta: Mitos ini menyesatkan. Seperti disebutkan sebelumnya, virus HIV hanya menginfeksi lewat pertukaran cairan tubuh. Berbagi kosmetik dengan ODHA tidak akan membuat virus HIV berpindah ke orang yang negatif HIV.
7. Mitos: HIV/AIDS hanya menyerang orang homoseksual atau pengguna narkoba.
foto: shutterstock.com
Fakta: Siapa pun bisa terkena virus yang pertama kali ditemukan di Republik Kongo tersebut. HIV bukan infeksi yang hanya menyerang satu atau dua kelompok identitas.
Metode penyebaran virus HIV yang beragam membuat semua kelompok usia dan identitas dapat terinfeksi virus ini. Jadi, hindari hubungan seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik tidak steril, dan pemberian ASI dari ibu ODHA pada bayinya.
Setelah tahu fakta-fakta tentang HIV/AIDS, jelas dong yang harus dijauhi itu mitos dan virusnya, bukan orangnya. Nggak perlu khawatir untuk berteman dan nongkrong bareng ODHA. Mereka justru butuh dukunganmu untuk tetap sehat dan produktif, serta melawan stigma negatif HIV/AIDS.
Nah, kamu bisa menjadi bagian untuk lebih peduli tentang HIV/AIDS melalui Berani Berencana agar kamu #BeraniTahuFakta isu global ini. Caranya mudah, kamu hanya perlu mengunggah screenshot mitos vs fakta HIV/AIDS dari e-book #BeraniBerencana yang bisa kamu download di sini.
Selanjutnya, posting deh ke akun media sosialmu dengan mention akun Instagram @beraniberencana. Raih kesempatan memenangkan 20 E-wallet voucher masing-masing senilai Rp 200 ribu. Yuk, buruan ikutan!