Brilio.net - Di tengah pandemi COVID-19, isolasi diri menjadi salah satu cara mencegah penularan virus ini. Sehingga, kurva tingkat infeksi virus corona bisa turun.
Periode isolasi ini berlangsung 14 hari, melibatkan individu atau keluarga di rumah masing-masing. Melaksanakan isolasi selama 14 butuh kedisiplinan tinggi karena godaan untuk ke luar rumah akan selalu ada.
Lalu apa yang dapat kita persiapkan selama masa isolasi 14 hari karena virus corona? Berikut brilio.net rangkum dari theguardian.com, Kamis (19/3), delapan cara mempersiapkan diri secara emosional selama isolasi akibat corona.
1. Mulailah diskusi dengan keluarga.
foto: pixabay
Lakukan diskusi. Bicarakan apa yang akan menjadi tantangan terbesar selama masa isolasi. Kekuatan apa yang dimiliki masing-masing yang dapat membantu satu sama lain. Peran apa yang dapat dilakukan setiap orang agar keadaan menjadi lebih baik.
2. Bersikap terbuka.
foto: pixabay
Penting bagi orangtua untuk mendengarkan dan berempati dengan ketakutan anak-anak mereka. Orangtua harus berbicara terbuka dan jujur tentang situasi dengan cara yang sesuai usia dan memasukkannya ke dalam konteks pembicaraan.
Ketakutan yang diredakan juga memungkinkan anak-anak memiliki rasa kontrol. Untuk orang dewasa, penting mendapatkan sumber informasi dan saran dari sumber terpercaya.
Keterbukaan ini menjadi penting untuk mengurangi kemungkinan stigma yang melekat saat isolasi diri.
3. Siapkan rutinitas yang terstruktur.
foto: pixabay
Membuat rutinitas menjadi terstruktur saat di rumah. Rutinitas ini akan membantu kamu terhindar dari rasa bosan.
Kamu harus mencoba menikmati lebih banyak waktu luag daripada biasanya. Jangan ketergantungan dengan layanan internet.
4. Tetap bergerak meski dalam rumah.
foto: pixabay
Menurut Carly Johnco, psikolog klinis dari Universitas Macquarie Sydney, frustasi dan dan rasa bosan dapat muncul ketika anak-anak tidak mendapatkan kesempatan untuk aktif secara fisik. Agar angota keluarga tetap melakukan aktivitas gerak, ide-ide latihan yang kreatif sangat dibutuhkan. Misalnya, melakukan games atau olahraga bersama di dalam atau halaman rumah.
5. Selesaikan semua pekerjaan.
foto: freepik
Penting untuk memastikan semua pekerjaan telah terselesaikan selama masa isolasi. Hal tersebut termasuk pekerjaan rumah, tugas sekolah, atau tugas lainnya.
Beri dorongan kepada masing-masing anggota keluarga untuk segera menyelesaikan pekerjaan. Jangan merasa malas mengerjakan suatu pekerjaan dari dalam rumah.
6. Saling memberi ruang.
foto: pixabay
Masing-masing anggota keluarga ingin melakukan suatu pekerjaannya sendiri, sehingga harus saling memberi ruang agar semuanya tetap merasa nyaman. Misalnya, ayah menyelesaikan tugasnya di ruang kerja sambil minum kopi, kakak menyelesaikan tugas sekolah di sudut kamar sambil mendengarkan musik.
Berikan waktu dan ruang untuk mereka melakukan aktivitas di zona nyaman mereka masing-masing. Setelah semuanya selesai, keluarga bisa berkumpul kembali melakukan aktivitas bersama.
7. Tetap jaga hubungan baik dengan orang lain.
foto: pixabay
Komponen penting dari kondisi mental yang baik adalah perasaan terhubung dangan orang lain. Kali ini, teknologi adalah alat yang tepat untuk menjaga hubungan kita dengan orang lain.
Meluangkan waktu untuk teman-teman di media sosial atau video call akan sangat penting untuk menjaga komunikasi satu sama lain. Hal tersebut juga dapat dilakukan untuk memastikan apakah keadaan teman kita tetap baik-baik saja atau tidak.
8. Belajar dari pengalaman.
foto: freepik
Pengalaman sosial di luar rumah bisa kita terapkan saat isolasi virus corona selama 14 hari.
Reporter: Shofi Nida
Recommended By Editor
- 11 Panduan tetap tenang di tengah wabah corona menurut WHO
- 10 Potret suasana New York seperti kota mati karena corona
- 10 Panduan dalam menghadapi Corona untuk para pebisnis
- 10 Fakta Corona dari ahli penyakit menular, masker saja tak cukup
- 5 Fakta tentang hand sanitizer, tak melindungi dari semua jenis kuman