Kelompok orang yang rentan terkena batu ginjal.

Kelompok orang yang rentan alami penyakit batu ginjal dan cara pencegahannya © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

Melansir dari National Kidney Foundation yang diakses dari situs kidney.ord, terdapat beberapa kelompok orang yang rentan terkena batu ginjal, di antaranya:

1. Orang dengan riwayat keluarga batu ginjal.

Genetika memainkan peran penting dalam risiko batu ginjal. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita batu ginjal, risiko keturunannya bisa pula mengalami hal yang sama meningkat. Gen-gen tertentu yang diwariskan dapat memengaruhi cara tubuh memetabolisme mineral dan zat lainnya, sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

2. Obesitas.

Orang yang obesitas atau kegemukan memiliki risiko lebih tinggi mengalami batu ginjal. Karena obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol dan asam urat dalam darah.

Selain itu, obesitas dapat mengubah komposisi urine, meningkatkan ekskresi kalsium, oksalat, dan asam urat, serta menurunkan ekskresi sitrat, yang membantu mencegah pembentukan batu.

Obesitas juga dikaitkan dengan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan ekskresi kalsium dan penurunan pH urine.

3. Dehidrasi.

Kekurangan asupan cairan atau dehidrasi menyebabkan urine menjadi lebih pekat. Urine yang pekat memiliki konsentrasi mineral lebih tinggi, dapat menyebabkan kristalisasi dan pembentukan batu ginjal. Orang yang tinggal di iklim panas atau yang sering berolahraga tanpa cukup minum air juga berisiko lebih tinggi.

4. Orang yang menjalani pola makan tertentu.

Mengonsumsi makanan tinggi protein, natrium (garam), dan gula meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal. Terlalu banyak asupan garam dalam makanan juga dapat meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring oleh ginjal, sehingga bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

Selain itu, ada makanan tinggi oksalat, seperti bayam, bit, dan cokelat yang bisa dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Oksalat merupakan zat yang dapat berikatan dengan kalsium untuk membentuk batu ginjal.

Nggak berhenti disitu saja, seseorang yang kerap mengonsumsi makanan cepat saji juga berisiko mengalami sakit batu ginjal. Pasalnya, makanan cepat saji mengandung garam dan natrium yang meningkatkan kadar kalsium dalam urine, sehingga berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.

5. Mengidap penyakit pencernaan.

Penyakit radang usus, seperti penyakit crohn dan kolitis ulseratif dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Karena penyakit batu ginjal ini dapat menyebabkan malabsorpsi kalsium dan oksalat, atau memengaruhi penyerapan kalsium dan air sehingga dapat meningkatkan zat pembentuk batu dalam urine yang berakibat batu ginjal.

6. Punya kondisi medis tertentu.

Seseorang yang mengidap penyakit tertentu juga berisiko mengalami batu ginjal. Kondisi medis yang berkaitan dengan batu ginjal contohnya asidosis tubulus ginjal, sistinuria, hiperparatiroidisme, dan diabetes juga berisiko mengalami batu ginjal.

7. Konsumsi obat-obatan tertentu.

Beberapa obat, seperti diuretik (obat pencahar air) dan antasida, dapat meningkatkan risiko batu ginjal, sebab diuretik meningkatkan ekskresi kalsium serta oksalat dalam urine sehingga meningkatkan risiko batu. Begitu juga dengan obat antasida yang mengandung kalsium. Ketika dikonsumsi, otomatis bisa meningkatkan konsentrasi kalsium dalam urine yang pada akhirnya berisiko terkena batu ginjal.

8. Laki-laki lebih rentan terkena batu ginjal dibanding perempuan.

Laki-laki memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Testosteron dapat meningkatkan ekskresi kalsium dalam urine dan meningkatkan risiko batu ginjal. Sementara perempuan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Estrogen dapat membantu melindungi ginjal dari pembentukan batu ginjal dengan menurunkan ekskresi kalsium serta meningkatkan sitrat dalam urine, sehingga mengikat kalsium dan mencegah pembentukan batu.

Cara mencegah batu ginjal.

Kelompok orang yang rentan alami penyakit batu ginjal dan cara pencegahannya © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Minum air putih yang cukup.

Air putih bagaikan pahlawan bagi ginjal. Minum air putih minimal 2-3 liter per hari membantu melarutkan mineral dan membuangnya dari tubuh melalui urine.

2. Perhatikan asupan kalsium dan oksalat.

Kalsium dan oksalat adalah dua mineral yang paling sering membentuk batu ginjal.

Pastikan asupan kalsium dan oksalatmu seimbang. Konsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, yogurt, dan keju, namun jangan berlebihan. Batasi konsumsi makanan tinggi oksalat seperti bayam, bit, cokelat, dan kacang-kacangan. Kedua asupan tersebut juga baik bagi tubuh tetapi perlu diimbangi serta tidak berlebihan.

3. Kurangi konsumsi protein hewani.

Protein hewani menghasilkan asam urat dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal asam urat. Batasi konsumsi daging merah, unggas, dan seafood. Jangan terlalu berlebihan dalam mengonsumsinya.

4. Jaga berat badan ideal.

Obesitas meningkatkan risiko batu ginjal. Menjaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu mencegah batu ginjal.

5. Konsumsi makanan sehat dan seimbang.

Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan olahan, cepat saji, dan tinggi garam.

6. Batasi konsumsi alkohol dan kafein.

Konsumsi alkohol dan kafein berlebihan dapat meningkatkan dehidrasi tubuh yang ujungnya berisiko mengalami batu ginjal. Batasi minum alkohol dan kafein untuk menjaga kesehatan ginjal.

7. Rutin Olahraga.

Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah batu ginjal. Lakukan olahraga minimal 30 menit per hari atau 5 kali seminggu. Pasalnya, dengan olahraga dapat menjaga berat badan ideal, mencegah dehidrasi yang berpotensi batu ginjal, hingga dapat meningkat metabolisme tubuh.

Olahraga membantu meningkatkan metabolisme kalsium dalam tubuh. Kalsium yang diserap dari makanan akan digunakan untuk membangun tulang dan gigi, dan sisanya dikeluarkan melalui urine. Peningkatan metabolisme kalsium membantu mengurangi kadar kalsium dalam darah dan urine, sehingga menurunkan risiko pembentukan batu ginjal.