Brilio.net - Katarak adalah kondisi di mana lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh, sehingga mengganggu penglihatan. Penyakit ini umum terjadi pada orang lanjut usia, tetapi dapat terjadi pada siapa saja.
Katarak terjadi ketika protein di lensa mata menggumpal dan mengaburkan area tertentu pada lensa, sehingga mengurangi jumlah cahaya yang mencapai retina. Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau berawan.
Dilansir brilio.net dari National Eye Institute, Kamis (1/8), katarak adalah penyebab utama kebutaan di seluruh dunia dan dapat terjadi pada satu atau kedua mata, tetapi tidak menyebar dari satu mata ke mata lainnya.
Gejala katarak.
foto: freepik.com
Gejala katarak berkembang secara perlahan dan mungkin tidak langsung terasa. Pada tahap awal, penderita mungkin hanya merasakan sedikit penglihatan kabur yang sering diabaikan sebagai masalah sepele. Seiring waktu, gejala dapat berkembang menjadi lebih parah, termasuk penglihatan ganda, kesulitan melihat di malam hari, dan perubahan persepsi warna. Menurut Mayo Clinic, penglihatan yang terpengaruh oleh katarak bisa seperti melihat melalui jendela yang berkabut.
Katarak dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti membaca, mengemudi, atau mengenali wajah. Pada tahap lanjut, katarak dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati. Perawatan yang paling umum untuk katarak adalah operasi pengangkatan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan. Meskipun operasi ini umumnya aman dan efektif, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk mengurangi risiko terkena katarak.
Jenis-jenis katarak.
Jenis katarak dapat bervariasi, termasuk katarak nuklear, kortikal, dan subkapsular posterior. Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda. Katarak nuklear, misalnya, berkembang di pusat lensa dan biasanya dikaitkan dengan penuaan. Sementara itu, katarak kortikal terjadi di tepi lensa dan seringkali disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. Dengan memahami jenis-jenis katarak, kamu dapat lebih waspada terhadap faktor risiko yang menyertainya.
Penyebab pasti dari katarak tidak sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Proses penuaan adalah faktor risiko utama, tetapi gaya hidup dan lingkungan juga berperan penting. Misalnya, paparan sinar matahari yang berlebihan, merokok, dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko. Selain itu, katarak juga dapat disebabkan oleh penyakit tertentu seperti diabetes dan penggunaan obat tertentu dalam jangka panjang, seperti kortikosteroid.
Penyebab dan risiko penyakit katarak.
foto: freepik.com
Seperti telah disebutkan, penuaan adalah penyebab utama katarak. Seiring bertambahnya usia, protein di lensa mata mulai terurai dan menggumpal, sehingga mengaburkan lensa. Menurut American Optometric Association, sebagian besar katarak terkait dengan proses penuaan alami, dan lebih dari 50 persen orang Amerika akan memiliki katarak pada usia 80 tahun.
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari juga dapat mempercepat pembentukan katarak. Radiasi UV dapat merusak protein di lensa mata dan mempercepat proses penuaan. Oleh karena itu, melindungi mata dari sinar UV dengan kacamata hitam atau topi dapat membantu mengurangi risiko. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan penggunaan kacamata yang dapat menghalangi 99 persen hingga 100 persen sinar UVA dan UVB.
Merokok adalah faktor risiko lain yang signifikan untuk katarak. Studi menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena katarak dibandingkan dengan non-perokok. Bahan kimia berbahaya dalam asap rokok dapat merusak lensa mata dan mempercepat proses oksidasi, yang berkontribusi terhadap pembentukan katarak. Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Ophthalmology menyatakan, berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi risiko katarak.
Selain itu, diabetes juga dikenal sebagai faktor risiko utama. Penderita diabetes memiliki tingkat gula darah yang tinggi, yang dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata dan meningkatkan risiko pembentukan katarak. Pengelolaan gula darah yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi mata ini. Menurut American Diabetes Association, kontrol gula darah yang baik dapat mengurangi risiko komplikasi mata, termasuk katarak.
Nah, setelah tahu definisi, jenis, dan penyebab terjadinya katarak, sekarang kamu akan disajikan berbagai cara hidup sehat yang bisa mencegah penyakit katarak secara alami. Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (1/8), ini dia sembilan caranya.
Cara hidup sehat yang bisa mencegah penyakit katarak secara alami.
foto: freepik.com
1. Konsumsi makanan kaya antioksidan.
Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran berwarna cerah, dapat membantu melindungi mata dari kerusakan oksidatif. Vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten adalah beberapa antioksidan penting yang dapat membantu mengurangi risiko katarak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Nutrition menemukan bahwa asupan tinggi vitamin C dan E dapat menurunkan risiko katarak.
2. Gunakan kacamata pelindung.
Mengenakan kacamata hitam yang dapat memblokir 99% hingga 100% sinar UVA dan UVB adalah cara efektif untuk melindungi mata dari kerusakan akibat sinar matahari. Menurut American Academy of Ophthalmology, melindungi mata dari sinar UV dapat memperlambat perkembangan katarak.
3. Berhenti merokok.
Berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena katarak dan penyakit mata lainnya. Merokok meningkatkan oksidasi dalam tubuh, yang dapat mempercepat pembentukan katarak. Studi menunjukkan bahwa berhenti merokok dapat mengurangi risiko katarak hingga setengahnya dibandingkan dengan perokok aktif.
4. Kelola kondisi kesehatan kronis.
Kondisi kesehatan kronis seperti diabetes dapat meningkatkan risiko katarak. Oleh karena itu, menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengelola kondisi kronis dengan baik sangat penting. Kontrol gula darah yang baik dapat mengurangi risiko komplikasi mata, termasuk katarak.
5. Hindari konsumsi alkohol berlebihan.
Mengurangi konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko terkena katarak. Alkohol dapat meningkatkan risiko oksidasi dalam tubuh, yang dapat mempercepat pembentukan katarak. Studi menunjukkan bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko katarak.
foto: freepik.com
6. Lakukan pemeriksaan mata secara teratur.
Pemeriksaan mata secara teratur dapat membantu mendeteksi katarak dan masalah mata lainnya sejak dini. Deteksi dini memungkinkan pengobatan yang lebih efektif dan dapat mencegah perkembangan lebih lanjut. Menurut National Eye Institute, orang dewasa di atas 40 tahun harus melakukan pemeriksaan mata setidaknya setiap dua tahun.
7. Konsumsi suplemen jika diperlukan.
Beberapa suplemen, seperti vitamin C, vitamin E, dan omega-3, dapat membantu menjaga kesehatan mata. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen untuk memastikan kebutuhan dan dosis yang tepat.
8. Hindari paparan polusi udara.
Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mata dan meningkatkan risiko katarak. Hindari paparan polusi udara sebisa mungkin, dan gunakan pelindung mata jika Anda harus berada di lingkungan yang berdebu atau tercemar.
9. Lakukan latihan mata.
Melakukan latihan mata secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah ketegangan mata. Beberapa latihan sederhana termasuk mengedipkan mata secara teratur, mengistirahatkan mata setiap 20 menit saat menggunakan komputer, dan fokus pada objek yang jauh selama beberapa detik.
Recommended By Editor
- Wajah tampak lebih segar, ini cara hilangkan mata panda cuma pakai 1 bubuk minuman
- Hindari infeksi kornea mata, ini 6 cara menggunakan soflens yang benar sesuai anjuran dokter
- Niat cantik berujung iritasi, wanita ini diduga alergi palet eyeshadow hingga mata bengkak 4 hari
- Akibat tak hapus maskara saat tidur, cerita wanita harus operasi mata karena bintitan ini bikin ngilu
- Mengenal pterygium penyakit mata yang dialami komedian Adul, lengkap dengan cara mengobatinya
- Tanpa disadari, 7 kesalahan pemakaian lensa kontak ini dapat membahayakan mata